Namanya jadi role model kesuksesan SMA-nya di Surabaya
Singkat cerita, setelah lulus S1 Adi melanjutkan studi S2-nya di salah satu PTN Surabaya. Karena memang aslinya orang yang cerdas, dua tahun ia lalui tanpa hambatan berarti. Bahkan, jika dia mengizinkan Mojok menulis identitasnya, nama dia kerap muncul di jurnal-jurnal internasional dan nasional. Ia juga sudah menerbitkan beberapa buku, yang satu di antaranya dia tulis saat masih S2.
Pada 2018, ia mendapatkan gelar magisternya. Adi juga kerap mengisi forum-forum ilmiah dan pernah diundang Walikota Surabaya, Tri Rishmaharini, untuk didengarkan masukannya terkait kota Surabaya mewakili akademisi.
“Kalau nyebutnya ‘sweet revenge’ mungkin berlebihan dan konotasinya jahat. Lebih pas, mungkin ‘pembuktian’ kali ya. Di SMA-ku, aku dapat predikat alumni terbaik,” tuturnya.
Kini, Adi tengah sibuk dengan kegiatannya sebagai dosen di Universitas Kristen Petra Surabaya sambil mengejar gelar S3-nya. “Semoga tahun ini disertasi selesai.”
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Alasan Kecamatan Depok Lebih Layak Disebut Kota Pendidikan Ketimbang Jogja Itu Sendiri
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News.