Bebas dari cekikan UKT
Keputusan Grantino untuk kuliah di Universitas Terbuka ternyata adalah keputusan yang tepat. Sebab, biaya kuliah di UT amat sangat terjangkau. Tidak ada cerita tercekik UKT. Pun kualitasnya tidak berbeda dengan kampus pada umumnya.
“Biaya semesterku cuman Rp1.365.000. Itu lima ribu sebenarnya biaya admin transfer sih. Beneran cuma segitu. Dan nggak ada biaya lain, kecuali saat registrasi. Itu pun hanya seratus ribu, Mas.”
“Eh iyo, lali. Kalau aku kan Sipas yo mas. Sistem Paket. Jadi bayarnya segitu. Itu pun karena jurusanku Ilmu Komunikasi. Nek Non sipas utowo nggak sistem paket, biasane bisa kurang, bisa lebih. Tergantung fakultase juga. Jadi misal nih, aku ambil non sipas. Aku lagi registrasi mata kuliah dan aku ambil 7 mata kuliah buat semester iki misale, yo bisa lebih dari 1,5. Dan lulusnya jadi lebih cepet asal konsisten ambil 7 makul di tiap semester.”
Universitas Terbuka tak lagi jadi opsi, justru keharusan
Saya sempat bertanya, apakah Grantino masih ingin kuliah di kampus biasa dan merasa Universitas Terbuka kampus yang nggak bagus, meski UKT begitu murah. Dia menjawabnya dengan gamblang.
“Secara pribadi, aku belum pernah kuliah di kampus biasa dan belum pernah ngrasain langsung gimana kondisi dan asiknya kuliah ning kampus biasa. Tapi nek dari segi pola belajar, biaya, terus karo pengajar, Universitas Terbuka wis apik banget sih.”
Bagi Grantino, justru Universitas Terbuka harusnya jadi pilihan utama untuk banyak orang. Biaya begitu murah, bisa dipakai untuk ajang naik jabatan, plus bisa disambi kerja harusnya jadi keunggulan. Seperti rencana anak Yuni, yang memang ingin kuliah sambil kerja gara-gara fakta UKT mencekik.
“Menurutku malah bukan opsi lagi, Mas. Mending sekalian kuliah di Universitas Terbuka aja.”
Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin
BACA JUGA 4 Hal yang Membuktikan Mahasiswa Universitas Terbuka Tak Bisa Diremehkan
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.