Hal yang membuat joki kalah dalam war KRS
Sama seperti rocker, penjoki KRS juga manusia. Gesit dan berpengalaman dalam war KRS rupanya tak membuat kinerja para joki selalu sesuai dengan harapan customer.
“Kemarin ada 1 mahasiswa yang nggak berhasil dapetin semua matkul yang dia mau,” keluh Rini mengungkapkan kegagalannya.
Tak hanya Rini, Dewi juga mengaku pernah gagal mendapatkan mata kuliah yang sudah customer pesan.
“Jujur ya, pernah berhasil pernah gagal tapi gagal itu kayak misal joki 5 matkul, yang gagal 2 gitu kak karena memang sesulit itu. Tergantung univ-nya, pernah dapat universitas yang lumayan terkenal juga, ada gagal beberapa tapi nggak sepenuhnya gagal,” ujarnya.
Joki asal-asalan, pusing satu semester
Rivi Esta (23), seorang mahasiswa Bioteknologi dari Universitas Jember yang pernah memakai jasa joki KRS mengaku kapok menggunakan jasa tersebut. Niat Rivi yang awalnya memilih joki karena tak mau ribet dengan KRS-nya justru berakhir dengan keribetan menjalani kuliah selama satu semester.
Rivi mengetahui sang joki yang akan ikut war KRS karena temannya yang mengenalkan. Tarifnya hanya 25 ribu rupiah untuk satu kali war KRS, Rivi pun tergiur dan mengambil tawaran tersebut.
“Saat itu urgent jadi gak bisa stay di laptop buat war KRS. Terus tau sendiri struggle-nya war KRS tuh gimana, jadi agak males juga bela-belain milih kelas. Waktu itu mikirnya ‘ah biarin dah pokok kelar dapet kelas atau dosen manapun is okay,” ujarnya.
Kesalahan Rivi yang bersikap pasrah kepada joki tanpa lebih dulu menyiapkan ataupun memberitahukan rencana mata kuliah yang ingin ia ambil pun berakhir bencana.
“Mungkin karena jokinya asal beres, jadi boro-boro mikirin ini jadwal manusiawi apa nggak. Waktu itu dapet hari Selasa full jam 07.00 sampai 16.00 gak nafas, cuman jeda 10 menitan aja tiap kelas. Kebayang tuh kalo dari awal sampai akhir full tugas atau presentasi. Ada juga yang hari Kamis dikasih jadwal jam ke-0 alias jam 5.10, sering gak mandi,” keluh Rivi sembari menyisipkan emoticon sedih saat di-wawancara melalui Twitter pada Sabtu (19/8).
“Jujur kapok karena malah apes jadinya dapet jadwal yang amburadul bikin capek 1 semester,” tambahnya.
Alasan akhirnya pilih isi KRS sendiri
Belajar dari pengalaman kurang menyenangkannya itu, Rivi pun tak pernah lagi menggunakan jasa joki KRS. Ia lebih memilih untuk melakukan war KRS sendiri.
“Berdasarkan pengalaman memang harusnya kita KRS-an sendiri sih. Karena ya kita yang tau kapabilitas kita sendiri. Apalagi saat mulai bertambah sibuk dengan organisasi. Atau sirkel pertemanan mulai terjalin, sudah jelas kita harus pilih jadwal dan kelas yg bener-bener bikin kita nyaman. Karena ada momen waktu itu salah memilih kelas dan berakhir bentrok terus dengan kegiatan luar. Ujung-ujungnya sering bolos dan hampir gak boleh ikut ujian,” ujar mahasiswa angkatan 2018 tersebut.
Reporter: Zefanya Pilar Tiarso
Editor: Agung Purwandono