Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Hancurnya Mimpi Saya Punya Rumah di Jogja karena Harga Rumah di Jogja Begitu Tinggi!

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
17 Juni 2024
A A
Perkiraan Harga Jasa Bangun Rumah di Jogja: 250 Juta Sudah Bisa Dapat Rumah di Jogja, asalkan Punya Tanahnya harga rumah di jogja

Perkiraan Harga Jasa Bangun Rumah di Jogja: 250 Juta Sudah Bisa Dapat Rumah di Jogja, asalkan Punya Tanahnya

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bicara rumah di Jogja, pasti akan diikuti respons yang tak bisa dibilang menyenangkan. Banyak yang bilang harga rumah di Jogja mahal, mahalnya nggak ngotak, atau sejenisnya. Hal ini tentu jadi ironi, mengingat Jogja adalah salah satu kota yang kerap diimpikan banyak orang untuk ditinggali.

Hanya saja, hukum supply and demand berlaku. Yang ingin tinggal di Jogja ratusan ribu, sedangkan properti yang tersedia jelas tak cukup. Meski tak bisa dibilang kecil, tapi Daerah Istimewa Yogyakarta tak bisa juga dibilang wilayah yang besar. Artinya, luas lahan yang ada pun tak akan mencukupi keinginan banyak orang, sedangkan banyak lahan sudah terpakai.

Tapi di beberapa kesempatan, saya masih mendengar banyak orang tak tahu secara jelas sebenarnya semahal apa harga rumah di Jogja. Dan dalam kesempatan ini, saya coba memberi gambaran jelas terkait hal ini.

Kebetulan, saya tergabung di salah satu grup WhatsApp makelar rumah di Yogyakarta. Dalam grup tersebut, ada banyak properti yang diiklankan, lengkap dengan detil luas tanah, foto, kontak pemilik, serta harga yang diinginkan.

Sebenarnya yang dijual di grup tersebut tak hanya rumah. Ada kos-kosan, tanah, bahkan tanah beserta kandang pun ada. Kebetulan, tanah yang diiklankan itu juga dipakai usaha ternak ayam, jadi, dijual sekalian. Bahkan tak hanya menjual tanah yang ada di DIY, luar kota pun ada.

Saya beri gambaran berapa harga rumah yang ada di dalam grup tersebut.

Ada salah satu iklan rumah dijual di Sewon, Bantul. Rumahnya terdiri dari 2 lantai, 3 kamar tidur, dan aksesnya lumayan. Harga jualnya sekitar 265 juta nego. Jujur saja, bagi saya murah, terlebih untuk harga Jogja. Tapi, jika kalian kerjanya misal di Kaliurang atas, ya jauh jadinya.

Harga tanah di Kaliurang

Contoh kedua yang saya mau beri adalah harga tanah. Betul, tidak spesifik rumah, tapi andaikan kalian ingin informasi harga rumah di Jogja, harga tanah tetaplah harus kalian pertimbangkan.

Ada iklan tanah dijual di daerah Jalan Kaliurang KM 5, artinya, tanah ini masih di tengah-tengah daerah terpadat dan tersibuk di Yogyakarta. Harga per meternya adalah 8.5 juta rupiah, itu masih bisa dinego. Luas tanah hampir 400 meter persegi. Kalian butuh uang sekitar 3 miliar jika tidak menego harga tanahnya.

Makin dekat dengan pusat keramaian, atau kampus, biasanya harga tanah memang mahal. Itu hukum yang jelas terjadi di mana saja, tak eksklusif di Jogja. Hanya saja, hingga ke pelosok pun, harga tanah tak serta merta jadi begitu murah. Harga rumah di Jogja pun jadi ikutan naik. Rumah di Sewon Bantul tersebut bisa jadi salah satu contoh ada properti yang masuk akal, tapi selain itu, kebanyakan sudah tak tersentuh lagi harganya, bahkan oleh kelas menengah.

Saya lalu bertanya (17/06/2024) ke Prabu (32), marketing Arfatama, penyedia jasa bangun rumah di Jogja, dan kebetulan ayahnya dulu sempat terjun di bisnis jual beli tanah pada era 2000-an, apa yang menyebabkan orang-orang berani mematok harga setinggi itu.

Penyebab harga rumah di Jogja begitu tinggi

“Kalau tidak salah, tanah rumah saya ini (di daerah Gunung Sempu) pada 2009 belum sampai 1 juta per meter. Total sama bangun rumah sekitar 180 juta untuk  luas tanah 100 m. Di selatan rumah dulu juga ada tanah bapak saya. Sekitar 80 meteran dulu beli 50 juta waktu 2010an. Baru ditinggal 2 minggu, belum lunas juga, sudah ditawar jadi 75 juta.”

Prabu menceritakan seperti apa kencangnya transaksi jual beli rumah dan tanah di Jogja pada saat itu. Tanah belum lunas, sudah ditawar orang. Akhirnya, ayahnya melakukan hal yang sama: beli tanah, jual. Dan itu semua laku cepat.

Saya lalu coba bertanya, apakah harga rumah di Jogja bisa menggila karena harga berapa pun yang dipatok, akan ada yang beli?

Iklan

“Wah panjang ini. Jadi dari pengamatanku dan bapakku, kenaikan properti memang diawali dari berapa pun harga tanah di Jogja, pasti ada yang beli. terlebih untuk tanah-tanah potensial seperti Kasihan, yang (potensinya) ke arah villa sama kos-kosan. Cuma dampak berikutnya, gara-gara ada 1-2 tanah yang terjual dengan harga tinggi, yang kita juga nggak tahu itu sebenernya apakah ada proses di balik layar, harga tanah di sekitarnya ikut dijual dengan harga yang sama.”

“Akibatnya, banyak banget tanah di Jogja, bahkan di daerah yang aksesnya sulit, airnya kurang, ikut ugal-ugalan harganya. Kalau beruntung, ya terbeli. Dan harga tanah di sekitarnya ikutan naik.”

Setelah itu, Prabu menjelaskan kalau praktik tersebut tak selalu berdampak positif. Banyak tanah mangkrak tak terjual karena harganya kelewat tinggi. Jika mau diturunkan, mereka telanjur beli tanahnya dengan harga yang tinggi. Itu juga berlaku pada rumah dan kos-kosan yang akhirnya tak diminati, meski dibeli kelewat tinggi.

“2011 adalah masa naik gila-gilaan, perputarannya dalam itungan minggu. Nah, 2015 baru stagnan soalnya udah mulai kelihatan mana kos-kosan yang nggak diminati, serta villa yang nggak laku.”

Bukan apa bisa, tapi apa boleh?

Saya bertanya ke Prabu, kalau caranya kayak gini, apakah bisa orang Jogja asli hidup di kota kelahirannya sendiri, mengingat harga rumah di Jogja sudah tak masuk akal.

“Kalau bicara angan. Pastinya saya ingin beli rumah di Jogja. Tapi ketika dibenturkan dengan realitas, kok mustahil ya? Harga properti terus naik, bahkan untuk daerah paling pelosok.”

Prabu mengkritik tidak ada upaya untuk menangani kacaunya harga properti ini. Baik lewat intervensi, kontrol harga, atau upaya jangka panjang seperti memberi pengupahan yang lebih baik pada pekerja di Jogja. Prabu berkata hampir sulit untuk warga berupaya sendiri. Dia mencontohkan misal menabung untuk beli tanah atau rumah di pelosok, baginya ini upaya yang sia-sia sebab dengan minimnya fasilitas umum, sama saja ujungnya rugi sendiri.

“Pada akhirnya saya tidak berpikir apakah orang Jogja harus atau tidak untuk beli rumah di Jogja. Tapi apa boleh orang Jogja punya properti di tanah tumpah darahnya?”, ungkap Prabu.

Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin

BACA JUGA 5 Rahasia Beli Tanah dan Bangun Rumah di Jogja sebelum Umur 30 Tahun

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 17 Juni 2024 oleh

Tags: harga propertiharga rumah di jogjarumah di jogjasewon
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

kuliah di Jogja.MOJOK.CO
Catatan

Rasanya Kuliah di Jogja Dibelikan Rumah Harganya Sampai Rp1,5 Miliar, Bebasnya Nggak Kalah Sama Kos LV

21 Juli 2024
Perkiraan Harga Jasa Bangun Rumah di Jogja: 250 Juta Sudah Bisa Dapat Rumah di Jogja, asalkan Punya Tanahnya harga rumah di jogja
Liputan

Perkiraan Harga Jasa Bangun Rumah di Jogja: 250 Juta Sudah Bisa Dapat Rumah di Jogja, asalkan Punya Tanahnya

7 Juni 2024
Setia Jadi Karyawan Es Goreng Pak Gatot, Bisa Beli Tanah dan Bangun Rumah Dua Lantai di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Setia Jadi Karyawan Es Goreng Pak Gatot, Bisa Beli Tanah dan Bangun Rumah Dua Lantai di Jogja

13 Maret 2024
Jogja yang Katanya Murah: Tidak untuk Harga Tanah dan Rumah
Liputan

Jogja yang Katanya Murah: Tidak untuk Harga Tanah dan Rumah 

17 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.