Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Kolong Flyover Janti adalah Tempat Terbaik untuk Menikmati “Kehidupan Malam” Jogja

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
15 Januari 2025
A A
Kolong Flyover Janti adalah Tempat Terbaik untuk Menikmati “Kehidupan Malam” Jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi - Kolong Flyover Janti adalah Tempat Terbaik untuk Menikmati “Kehidupan Malam” Jogja (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saya kira, Joko Pinurbo luput menuliskan sesuatu dalam sajak terkenalnya itu. Katanya: “Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan”. Bagi saya, sastrawan itu harusnya menyelipkan “kolong Flyover Janti” dalam bait indahnya.

***

Saya mengenal Jogja berkat Flyover Janti. Sebelum mengenal dunia kuliah, mengeksplorasi kuliner yang gitu-gitu aja, atau menyadari peliknya kehidupan sosial di dalamnya, jembatan layang ini sudah mengajari saya banyak hal.

Bahkan, sampai sekarang, Flyover Janti adalah “tempat pelampiasan”. Jika sedang bingung mencari inspirasi menulis, saya pasti menyempatkan datang ke sini. Entah cuma untuk berjalan-jalan sambil menghabiskan rokok dan minuman. Mampir ke angkringan atau makan di lesehan. Atau bertemu kawan yang kebetulan bikin agenda di bawah jembatan.

Demikian kalau sedang kesepian, butuh teman bercakap, atau sekadar ingin bertemu orang baru, kolong Flyover Janti adalah jawaban. Singkatnya, belum ada tempat sebaik ini yang saya temui di Jogja. Begitu juga dengan orang-orangnya.

Suwarno yang kehilangan mata pencaharian

“Dulu 50 ribu sehari, Mas. Rata-rata dapat segitu,” ucap Suwarno, suatu ketika. Ia adalah tukang parkir yang beroperasi di kolong Flyover Janti. Sudah 20 tahun tempat ini menjadi tempatnya mencari nafkah.

Sayangnya, sejak 2018 lalu, semuanya berubah. Otoritas setempat resmi menutup jalur kereta api yang melintas di tengah-tengah kolong jembatan. Implikasinya seperti butterfly effect.

Pertama, akses menuju sisi selatan perlintasan kereta api jadi tertutup. Pengguna jalan yang ingin ke sisi selatan, mau tak mau harus memutar dahulu melalui Flyover.

Kedua, karena akses ke sisi selatan menjadi sulit, banyak warung pecel lele yang gulung tikar. Alasannya, ya, karena sedikit sekali pembeli yang mau repot-repot kulineran di sisi selatan perlintasan kereta api. Sementara di sisi utara, warung tenda masih menjamur karena tak terlalu terdampak.

Sementara dampak ketiga, yang amat dirasakan Suwarno, penghasilannya turun drastis. Sebab, warung pecel lele yang biasa ia tariki biaya parkir, banyak yang sudah tutup.

“Sekarang ikut ngersane gusti mawon,” ungkapnya, dengan lesu.

Belajar filsafat jalanan, sampai gosip-gosip mistis

Meski mengalami banyak kesulitan, lelaki tua asal Gunungkidul tersebut tetap bertahan. Biasanya, kalau sedang mampir ke kolong Flyover Janti, saya biasanya menyempatkan diri menemuinya untuk sekadar ngerokok, ngopi, dan ngobrol. 

Jangan salah, pelajaran hidup yang jarang saya dengar dari teman-teman seusia saya, kerap datang darinya. Teman-teman saya, yang juga mengenal Suwarno, kerap menyebut sesi obrolan itu sebagai “belajar filsafat jalanan”.

“Kalau Immanuel Kant lahir di Gunungkidul, mungkin dia bakal seperti Pak Suwarno,” kelakar salah satu kawan saya, suatu ketika.

Iklan

Selain belajar filsafat kehidupan dari orang yang sudah makan asam-garam kehidupan lebih dari setengah abad, ada obrolan lain yang menurut saya menarik. Ya, apalagi kalau bukan gogon alias gosip underground soal Jogja. 

Jangan salah, obrolan soal keraton Jogja, Sultan, premanisme, kesenjangan, sampai hal-hal yang sifatnya mistis, sangat vulgar dan liar di sini. Saking vulgarnya, saya tak mungkin menceritakan semua di sini. Bahaya!

Memang, kesannya sangat konspiratif. Saya pun harus memverifikasinya berkali-kali sebelum mempercayainya. Namun, kalau sekadar untuk bahan hiburan menjelang dini hari, tak ada salahnya menikmati cerita-cerita undercover ini.

Solidaritas anak muda di kolong Flyover Janti yang tak pernah mati

Di kolong Flyover Janti juga saya mengenal dunia aktivisme. Selama pandemi Covid-19, saat banyak orang “jaga jarak”, anak-anak muda malah saling merekatkan hubungan sesama di tempat ini.

Saya belajar konsep berbagi melalui tempat ini. Mungkin kalian pernah mendengar gerakan ini: Pasar Gratis Jogja. Kalau belum, biarkan saya menjelaskan sedikit.

Gerakan ini bukan filantropi. Tapi, …

Baca halaman selanjutnya…

Flyover Janti berubah rupa, tapi tidak dengan manusianya

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2025 oleh

Tags: flyoverflyover jantiflyover jogjaJantiJogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.