Surabaya Punya Ikon Baru yang Malah Jadi Pusat Masalah Baru, Tak Pernah Bisa Tenang di Kota Pahlawan

Ilustrasi Kota Lama sebagai ikon baru Surabaya yang jadi sasaran maling besi dan parkir liar. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Sejak penghujung Juni 2024 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan sebuah ikon baru Kota Pahlawan, yakni Kota Lama Surabaya. Memang masih soft launching, belum grand launching. Namun, belum genap satu bulan ikon baru Surabaya itu diresmikan, masalah demi masalah terus berdatangan dan tentu sangat meresahkan. Dari maling besi hingga parkir liar.

Pemkot Kota Pahlawan memiliki banyak wacana terhadap Kota Lama Surabaya. Baik sebagai wisata edukasi, pusat aktivasi komunitas, pusat kegiatan anak muda, pengembangan UMKM, hingga sebagai wujud kebhinekaan di Bumi Bung Tomo tersebut.

Oleh karena itu, Perangkat Daerah harus bekerja ekstra untuk mengatasi berbagai masalah yang datang bertubi-tubi.

Kota Lama Surabaya, ikon baru yang jadi sasaran maling

Kejadian mengejutkan terjadi belum genap seminggu setelah soft launching Kota Lama Surabaya. Pada Selasa, (2/7/2024), Satpol PP Surabaya melaporkan kalau ikon baru tersebut jadi sasaran tangan-tangan jahil.

M Fikser selaku Kepala Satpol PP menyebut, sarana-prasarana bernilai jual seperti kabel hingga sarpras bebahan besi jadi sasaran pencurian.

Fikser menyebut, sebenarnya ada sekitar tiga orang yang berupaya mencuri di kawasan Kota Lama Surabaya. Namun, hanya satu orang yang berhasil ditangkap dan sudah melakukan aksi sebelumnya.’

Wisata Kota Lama Surabaya, Cuma Jadi Tempat Romantisasi Minim Edukasi MOJOK.CO
Kawasan wisata Kota Lama Surabaya. (Dok. Pemkot Surabaya)

“Pelaku membawa gunting kabel dan hendak memotong kabel dari bawah. Lalu setelah didekati petugas, dua kabur, satu tertangkap yang langsung kami serahkan ke pihak kepolisian untuk diproses,” ujar Fikser kepada awak media waktu itu.

Akibat kejadian itu, Fikser lantas mengarahkan anggotanya untuk memperketat ikon baru tersebut dari ancaman pencurian. Karena memang di sana ada banyak sarpras yang bernilai jual.

Kota Lama Surabaya sarang parkir liar bandel

Tak hanya maling sarpras besi, hal lain yang sangat meresahkan di kawasan Kota Lama Surabaya adalah keberadaan tukang parkir liar yang terbilang badel. Pasalnya, meski berkali-kali ditertibkan, parkir liar masih terus beroperasi.

Sebelumnya, pada Rabu (12/6/2024) lalu Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya bersama petugas gabungan menertibkan parkir liar setelah seminggu beroperasi.

Kota Lama memang belum diresmikan, tapi waktu itu memang sudah banyak orang yang berkunjung untuk sekadar jalan-jalan atau berfoto.

Tapi menurut Jeane Mariane Taroreh selaku Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Dishub Kota Surabaya, menghadapi tukang parkir liar memanag agak tricky, karena harus kucing-kcuingan: setelah ditertibkan balik lagi.

Baca halaman selanjutnya…

Maling besi dan parkir liar jadi identitas Kota Pahlawan 

Parkrir liar di mana-mana

Terbaru, Jeane bersama petugas gabungan kembali harus memberesi tukang parkir liar di ikon baru Surabaya yang memang terkesan bandel. Bahkan kali ini mereka malah menyebar di hampir setiap zona kawasan Kota Lama, dari Zona Eropa hingga Zona Arab. Rinciannya, di Jalan Pegirian, Jalan Kasuari, Jalan Elang, Jalan Podang, Jalan Branjangan, dan Jalan Veteran.

“(Mereka) sudah dibawa ke Polrestabes. Karena mereka melanggar dan tidak ada izin parkir di lokasi titik tersebut,” ujar Jeane dalam keterangan tertulisnya.

“Sebelumnya sudah ditertibkan tapi masih melanggar, akhirnya mereka diproses tindak pidana ringan (Tipiring),” sambungnya.

Penertiban parkir liar di Kota Lama Surabaya. (Dok. Pemkot Surabaya)

Jeane menjelaskan, tanda yang paling kentara terkait parkir liar adalah tidak memakai rompi resmi dari Dishub.

Parkir liar di Kota Lama Surabaya sejauh ini memang masih membandel, tapi Jeane berkomitmen akan terus melakukan penertiban secara berkala. Sebab, keberadaan parkir liar tentu akan mengganggu estetika dari Kota Lama.

“Jadi mari kita bersama-sama menertibkan jukir liar, yang pastinya akan mengganggu estetika yang ada di Kota Lama,” jelas Jeane.

“Kita berharap, Kota Lama menjadi ikon terbaru untuk Kota Surabaya yang bisa dinikmati seluruh masyarakat Surabaya, Indonesia, dan mancanegara,” tegasnya.

Maling besi dan parkir liar aib Kota Pahlawan

Maling besi dan parkir liar agaknya memang menjadi aib Kota Pahlawan yang masih belum bisa hilang.

Surabaya pernah mencatat kasus pencurian besi fenomenal pada 2009 lalu, yakni saat sebesar 3 ton besi Jembatan Suramadu raib digondol maling. Berita maling besi kemudian nyaris selalu muncul di media dari tahun ke tahun.

Pada awal tahun 2024 saja, hampir setiap bulan terjadi kasus pencurian besi. Pada Februrai 2024, terjadi pencurian besi milik PT KAI di sekitaran Ahmad Yani. Lalu pada April 2024 terjadi pencurian besi  di sebuah gudang kosong di Margomulyo. Sebelum akhirnya ada kasus pencurian di Kota Lama. Belum lagi pencurian besi dalam skala kecil di lingkungan masyarakat Surabaya.

Sementara parkir liar memang seolah sulit diatasi. Belum juga reda kasus parkir liar di Kota Lama, kini Pemkot harus repot membereskan parkir liar di kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Dalam sidaknya di KBS, Jumat (12/7/2024), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama petugas langsung mengamankan sejumlah juru parkir liar yang beroperasi.

“Saya sampaikan, ini memalukan bagi Surabaya,” ujar Eri kepada wartawan seperti Mojok kutip dari website resmi Pemkot.

“Mulai hari ini, tidak boleh ada parkir liar lagi. Dishub harus menjaga semua tempat wisata dan taman hingga pukul 22.00 WIB,” tegasnya.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Kepuasan di Gang Dolly Surabaya yang Tak Ditemukan di Sarkem Jogja, Kenangan Lepas Perjaka hingga Tawaran Bercinta dengan Bule

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

 

 

 

Exit mobile version