Sejak pertama terbit pada Maret 2024, buku Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul karya Puthut EA memang sangat meledak. Pembelian seperti tak putus-putus hingga sekarang masuk cetakan ketiga.
Berdasarkan data dari Buku Mojok selaku penerbit, para pembeli tidak hanya berasal dari Jawa saja. Bahkan ada juga yang dari Sumatera.
Penjualan buku Mentalitet Korea pun tercatat sebagai penjualan paling meledak untuk kategori buku non-populer di Buku Mojok sendiri. Bayangkan, dalam kurun 10 hari sudah terjual hingga 2000 eksemplar.
Saat tiba di tangan pembaca, seluruhnya memberi review positif. Di antara yang jadi garis bawah buku ini antara lain: bahasa yang ringan, ilustrasinya menarik, dan pesan-pesan dari falsafah Jawa ala Komandan Bambang Pacul yang mendalam tapi mudah dipahami.
Buku Mentalitet Korea dalam ruang diskusi anak muda
Tak butuh waktu lama bagi buku Mentalitet Korea untuk kemudian masuk ke meja-meja diskusi anak-anak muda. Mereka saling bertukar pikiran dan saling mengungkapkan kekaguman atas “cara pikir korea” ala Komandan Bambang Pacul.
Saya sendiri sempat mengikuti diskusi sebuah komunitas anak muda di Jogja bernama Klub Filosotoy pada April 2024 lalu.
Di daerah Akademi Bahagia EA, tempat diskusi berlangsung, sebenarnya sedang turun hujan. Udara pun terasa dingin (setidaknya itulah yang saya rasakan). Tapi anak-anak muda tersebut tetap dengan antusias datang untuk mendiskusikan buku Mantelitet Korea.
“Ini kan buku semi biografi. Tapi porsi soal sosok Pak Pacul sendiri sedikit. Lebih banyak ke pemikirannya.”
“Jarang loh ada buku tentang politisi yang bahas soal pemikirannya. Kebanyakan pasti lebih ke sosoknya.”
“Kalau lihat di acara-acara talkshow (di YouTube), Pak Pacul bukan tipikal yang narsistik atau suka ngomongin dirinya sendiri. Beliau lebih sering ngomongin soal value, yang sebagian banyak pakai sudut pandang filsafat Jawa.”
“Sebenarnya Pak Pacul bisa dibilang masuk kategori filsuf loh.”
Begitulah kira-kira beberapa persepsi tentang buku Mantelitet Korea dan Komandan Bambang Pacul secara personal yang saya dengar dari diskusi di malam yang basah di Jogja tersebut.
Festivalnya para korea
Sudah tiga bulan sejak terbit, buku Mentalitet Korea memang belum diluncurkan secara resmi oleh penulisnya, Puthut EA. Oleh karena itu, muncul inisiasi untuk meluncurkan buku Mentalitet Korea di Jogja.
Terlebih, buku tersebut telah mendapat tempat di hati anak-anak muda. Klub Filosoty hanya satu contoh saja dari sekian banyak anak-anak muda yang mencoba mengagumi “cara pikir korea” ala Komandan Bambang Pacul.
Sabtu (7/5/2024) lalu misalnya, saat sedang nongkrong di toko buku Berdikari, Jogja, lamat-lamat saya mendengar sekelompok anak muda yang sedang membincangkan filsafat. Nama Bambang Pacul turut mereka sebut dalam obrolan hingga larut malam tersebut.
Rencananya, acara Peluncuran Buku Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul akan berlangsung pada Jumat, (14/6/2024) di Kafe Basabasi Condongcatur, Jogja. Acara akan berlangsung dari pukul 15.00 WIB-17.00 WIB secara gratis untuk siapapun.
Korea-korea dari mana saja bisa langsung hadir. Karena selain gratis (tanpa biaya registrasi), ada jaminan bahwa acara peluncuran buku itu akan menyediakan kopi dan snack secara gratis pula.
“Biasanya acara gratis itu ecek-ecek. Nah, acara ini gratis tapi bukan kacang-kacangan, karena line up pengisi acaranya orang-orang top,” ujar Atfifudin (23), panita Peluncuran Buku Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul.
Selain peluncuran buku, acara tersebut juga menyajikan penampilan musisi Jawa Timur Iksan Skuter dan stand up comedy dari komika Jogja Miftakhul Ilmy. Ada ilmunya, ada seru-seruannya juga. Jadi semacam festival untuk para korea.
Obrolan daging tapi asyik
“Saya yakin peserta nggak akan kecewa. Acaranya saya kira akan sangat berkesan bagi para korea yang hadir,” tegas Atfifudin.
Atfifudin menyebut, obrolan yang tersaji dalam acara peluncuran buku tersebut pastilah daging semua. Meski begitu tapi tetap akan berlangsung dengan sangat asyik.
Peluncuran buku Mentalitet Korea ini menghadirkan Fahruddin Faiz, Irfan Afifi dan Puthut EA dalam satu panggung. Sosok-sosok yang kapasitas keilmuannya memang sudah diakui, tapi juga memiliki pembawaan yang asyik. Apalagi buku yang hendak diluncurkan juga isinya sangat asyik.
“Saya tipikal pembaca yang mood-moodan. Butuh berbulan-bulan untuk menghabiskan satu buku. Bahkan sering nggak selesai, kalau buku Mentalitet Korea saya bisa baca sampai tuntas tanpa rasa bosen,” ujar Atfifudin mnggambaran betapa asyiknya buku Mentalitet Korea.
“Saya juga akhirnya punya pegangan lah dari pesan-pesan Pak Pacul di buku Mentalitet Korea,” sambung anak petani tembakau asal Temanggung, Jawa Tengah, tersebut.
Siapakah Guest Star Spesial itu?
“Pak Pacul hadir nggak?” tanya Za’in (28), korea asal Semarang, Jawa Tengah, yang sering mengikuti acara-acara offline Komandan Bambang Pacul. Misanya saat acara Kongkow Bambang Pacul di Magelang dan di Solo pada Februari 2024 lalu.
Di dalam poster digital yang diunggah secara bersamaan oleh akun Instagram Puthut EA, Komandan Patjul, dan Buku Mojok, memang tidak terpampang wajah Komandan Bambang Pacul. Hanya sebuah siluet seseorang dengan keterangan: special guest star. Nah, Za’in berharap guest star itu adalah Komandan Bambang Pacul sendiri.
“InsyaAllah berangkat, Mas. Ya siapa tahu beliau hadir. Kurang afdal rasanya kalau ngomongin buku tentang seseorang tapi orangnya nggak ada. Pasti gayeng kalau beliau hadir juga,” ujar Za’in.
Dalam tradisi bedah buku atau peluncuran buku, hal seperti ini jarang terjadi: ketika publik dibuat penasaran, jangan-jangan yang datang adalah sosok Bambang Pacul sendiri? Jika iya, tentu para penggemarnya di Jogja akan senang sekali. Mengingat, menurut beberapa reseller buku online, Jogja termasuk yang paling banyak menyerap pembelian buku Mentalitet Korea.
Hal tersebut tentu saja membuat kegiatan itu seolah diselimuti kabut misterius. Jika benar yang akan datang adalah sosok Bambang Pacul, tentu kerinduan para korea yang tinggal di Jogja bakal terobati.
Tapi bagaimana jika tidak? Ya tidak apa-apa. Sebab dalam hidup ini kita harus siap menerima kekecewaan bukan?
“Telanlah rasa kecewa dan sakit hatimu, jika dikau ingin memperkuat mentalitet koreamu!” Begitu salah satu pesan dari Komandan Bambang Pacul.
Namun, tentu tak ada salahnya pula jika publik Jogja ingin memupuk harapan. Harapan itu salah satunya adalah ingin bertemu dengan sosok yang dikagumi. Clear? Understand?
Akhir kata, daripada menebak-nebak apakah Komandan Bambang Pacul hadir atau tidak, maka akan lebih baik jika datang langsung saja ke acara Peluncuran Buku Mentalitet Korea Jalan Ksatria Komandan Bambang Pacul.
Jika ada perubahan-perubahan, informasi selanjutnya bisa terus dipantau di Instagram @bukumojok.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.