Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Dipuji Mahfud MD, Lurah Panggungharjo Blak-blakan: Desa Tidak Maju karena Negara Terlalu Mengatur

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
22 Januari 2024
A A
lurah panggungharjo bantul yang disebut mahfud md di debat cawapres.MOJOK.CO

Lurah Panggungharjo di Nonton Bareng Debat Cawapres Mojok (Januar Dhika)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lurah Panggungharjo, Sewon, Bantul Wahyudi Anggoro Hadi menanggapi Mahfud MD yang saat Debat Cawapres menyebut Panggungharjo sebagai percontohan desa maju. Bagi Wahyudi, desa bisa maju selama negara tidak terlalu mengatur dan cara pandangnya tidak ingin menundukkan.

Pada Debat Cawapres, Minggu (21/1/2024), segmen pertanyaan mengenai desa, panelis menanyakan strategi agar desa tidak kehilangan SDM terbaiknya. Pasalnya, saat ini banyak warga desa yang memilih melakukan urbanisasi.

Ketiga Cawapres memberikan jawabannya masing-masing. Namun, jawaban Mahfud yang mencontohkan Desa Panggungharjo di Bantul sebagai desa maju cukup menarik perhatian.

“Bapak Ganjar Pranowo punya catatan menarik, ada program 1000 embung, program desa mandiri energi dan pangan, program pembangunan irigasi,” jelas Mahfud MD.

“Di DIY, ada daerah Panggungharjo yang dikenal sangat maju. Koperasi jalan, irigasi jalan, UMKM jalan, dikelola oleh desa dengan sangat baik,” imbuhnya.

Mahfud juga memaparkan filosofi deso mowocoro negoro mowototo. Ia menekankan bahwa sejatinya negara tidak perlu terlalu mengintervensi desa dalam hal administratif.

Pernyataan Mahfud MD lantas membuat arena nonton bareng Debat Cawapres yang diselenggarakan Mojok di Tjondrogeni Resto, Sleman riuh seketika. Pasalnya Lurah Panggungharjo Bantul sedang menjadi narasumber penanggap debat.

nobar debat cawapres.MOJOK.CO
Suasana nobar Debat Cawapres Mojok.co (Januar Dhika)

“Ini jadi pembuktian. Tapi pembuktian bahwa njenengan itu benar mengundang saya. Artinya njenengan lebih benar dari saya, yang pintar njenengan bukan saya,” kelakar Wahyudi kepada pembawa acara Nobar Debat Cawapres, Puthut EA.

Lurah Panggungharjo Bantul kritik negara yang berusaha menundukkan desa

Selanjutnya, Lurah Panggungharjo Bantul menanggapi substansi isu desa yang dibahas di Debat Cawapres. Baginya, selama ini negara menggunakan cara pandang yang terkesan ingin membuat desa tunduk dengan segenap tuntutan administratifnya.

UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menurutnya sudah mengatur dengan baik soal kemandirian dan kemajuan desa. Namun, dalam praktiknya masih banyak aspek yang tidak sesuai dengan konstitusi.

“UU Desa sudah bagus. Tapi implementasinya dalam rangka untuk menundukkan ini mengingkari hal-hal baik yang sudah digariskan konstitusi,” paparnya usai segmen soal desa di Debat Cawapres.

Sebelumnya, saat debat belum berlangsung, Wahyudi sempat menjelaskan bahwa UU Desa sebenarnya cukup untuk menjadi landasan bagi desa membangun kemandirian dan kedaulatan. Kemandirian desa ia nilai dari kemampuan dalam mengelola aset.

Salah satu asas yang melahirkan UU Desa adalah asas rekognisi negara terhadap desa lantaran desa hadir lebih dahulu darinya. UU Desa mewajibkan negara meredistribusi sebagian aset yang kini kita kenal dengan sebutan Dana Desa.

“Semangat UU Desa sebenarnya berangkat dari ‘deso mowocoro negoro mowototo’,” kata Wahyudi sebelum Mahfud menyebut istilah tersebut.

Iklan

Lebih lanjut, ia menjelaskan adagium tersebut berarti negara berjalan berdasarkan teknokrasi namun desa punya kelenturan caranya tersendiri. “Pelaksanaannya harus menyesuaikan dengan karakter lokal,” ungkapnya.

Ia mencontohkan misalnya soal tata ruang. Kewenangannya ada di tingkat kabupaten/kota padahal baginya desa perlu memiliki. Sehingga, jika level kabupaten menghendaki desa menjadi kawasan industri atau tambang, ruang hidup warga bisa tergusur.

Isu Debat Cawapres ada di desa semua

Bagi Lurah Panggungharjo Bantul, isu paling utama di desa yakni tanah, air, udara, dan pangan. Semua hal itu sumbernya berada di tanah. Sayangnya, masalah tanah dan tata ruang desa tidak memiliki kewenangan.

Selain itu, semua isu yang ada di Debat Cawapres malam tadi areanya berada di ranah desa. Tema yang diangkat di Debat Cawapres yakni Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.

Wahyudi menambahkan bahwa saat ini ada banyak aturan yang tumpang tindih dengan UU Desa. Hal itu menurutnya mendorong sejumlah kalangan untuk merevisi UU Desa.

“Hari ini banyak masyarakat adat yang kehabisan akses ke hutan adatnya, karena ditetapkan menjadi hutan lindung misalnya. Sehingga hari ini kalau desa jadi tumpang tindih kewenangan itu, semuanya mengatur, merasa bahwa dia punya kewenangan mengatur desa,” tegas Lurah Panggungharjo.

Wahyudi Anggoro Hadi merupakan Lurah Panggungharjo dua periode pada 2012-2018 dan 2018-2024. Oleh banyak kalangan, ia mendapat julukan “Lurah Rasa Menteri” karena kemampuannya mengembangkan desa menjadi maju di berbagai sektor.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Beratnya Hidup Mahasiswa Kelaparan, Bertahan di Kos Murah Sudut Gang Sempit Sekitar UGM dan Kampus Jogja Lain

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2024 oleh

Tags: Bantuldebat cawapreslurah panggungharjomahfud md
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Anggota LKS SAPADIFA di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Jogja belajar menganyam bambu. MOJOK.CO
Liputan

Penyandang Disabilitas di Bantul Manfaatkan Pohon Bambu yang Melimpah di Desanya Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi

31 Oktober 2025
Kehidupan praktisi tarot (tarot reader) di Dusun Druwo, Bantul, Jogja MOJOK.CO
Sosok

Hidup Praktisi Tarot di Dusun “Sarang Genderuwo” Jogja

3 Oktober 2025
Tinggal di Bantul Jogja Bau dan Bikin Pusing, Saya Baru Menemukan Kenyamanan Begitu Pindah ke Muntilan Magelang
Pojokan

Tinggal di Bantul Jogja Bau dan Bikin Pusing, Saya Baru Menemukan Kenyamanan Begitu Pindah ke Muntilan Magelang

2 Oktober 2025
200 Tahun Perang Jawa- yang Tersisa dari Perang Besar MOJOK.CO
Esai

200 Tahun Perang Jawa: Menyusuri yang Tersisa di Selarong, Bagelen, dan Wates

23 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.