Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Teka-teki Kematian Harun Al-Rasyid yang Jadi Sorotan Anies Baswedan saat Debat Capres

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
12 Desember 2023
A A
Anies Baswedan.MOJOK.CO

Ilustrasi anies baswedan (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung proses hukum kasus meninggalnya Harun Al-Rasyid pada peristiwa 22 Mei 2019 silam. Ia meninggal pada kerusuhan di Slipi, Jakarta Barat pada protes keputusan KPU terkait Pilpres 2019.

Pada sesi pembuka penyampaian visi dan misi, Anies Baswedan menyoroti tentang hilangnya proses untuk memastikan rasa keadilan di masyarakat. Menurutnya, proses hukum saja belum tentu menimbulkan rasa keadilan.

“Kita menyaksikan, tatanan ketika menyelenggarakan pemerintahan, sering tidak sesuai dengan prinsip hukum, kami melihat, negara ini negara hukum bukan negara kekuasaan. Dalam negara hukum kekuasaan diatur hukum, dalam negara kekuasaan, hukum diatur oleh kekuasaan,” ungkapnya.

Ia lalu menceritakan beberapa kasus kematian yang hingga kini belum menemukan kepastian hukum. Mulai dari kisah Mega Suryani Dewi, seorang ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan. Ia melapor ke pihak berwenang namun tidak ada penanganan sampai akhirnya meninggal.

Lalu, Anies mengungkap kisah lain dari seorang pemuda bernama Harun Al-Rasyid. Kematiannya sampai saat ini belum menemukan titik terang.

“Hadir di sini ayah dari Harun Al-Rasyid, anak yang meninggal, pendukung pak prabowo yang menutut hasil pemilu kecurangan hasil pemilu 2019 lalu. Dia tewas sampai hari ini dibiarkan. Ini tidak bisa dibiarkan,” ungkapnya.

Terlihat di antara kerumunan penonton, ayah Harun, Didin Wahyudin hadir. Ia tampak menggunakan kemeja dengan kepala tertutup peci.

Teka-teki kematian Harun yang disebut Anies Baswedan

Hingga saat ini, pembunuh Harun Al-Rasyid masih menjadi teka-teki. Pada 2019, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan hasil investigasi yang menunjukkan Harun terkena tembakan oleh penembak misterius dari jarak sekitar 11 meter.

“Jaraknya cukup dekat antara pelaku yang melakukan penembakan dengan tangan kiri dan korban yang ditemukan di TKP. Jaraknya kurang lebih dari hasil analisis dan rekonstruksi, 11 meter,” ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jumat (5/7/2019) melansir Kompas.

Selanjutnya, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Suyudi Ario Seto menambahkan, berdasarkan hasil uji balistik dikombinasikan dengan keterangan saksi mata, penembak diduga memegang senjata api menggunakan tangan kiri di bawah dada mengarah ke samping.

Dalam posisi itulah sang penembak misterius melepaskan tembakan sehingga mengenai Harun. Peluru mengenai lengan kiri Harun hingga tembus ke rongga dadanya.

“Arah (peluru) lurus mendatar. Karena posisinya (Harun) di trotoar, agak tinggi. Jadi, diduga pelaku ini agak tinggi karena pelaku (pegang senjata api) di sini (di bawah dada menembaknya),” ujar Suyudi dalam kesempatan yang sama.

Masih berdasarkan keterangan saksi, kata Suyudi, penembak misterius diduga berada dari arah ruko dekat fly over Slipi. Pelaku diperkirakan memiliki tinggi 175 sentimeter. Tubuhnya kurus serta memiliki rambut gondrong.

Saat itu, Didin, menyayangkan pendapat yang menganggap anaknya turut terlibat dalam kerusuhan.Didin juga menyayangkan tuduhan kepada anaknya sebagai perusuh. Kata dia, Harun Al Rasyid masih berusia anak-anak.

Iklan

“Anak saya itu tidak ada hak untuk berpolitik. Usianya masih 15 tahun. Jadi saya sakit mendengarnya kalau anak saya dibilang perusuh,” kata Didin melansir BBC Indonesia.

Mengenai peristiwa kematian tersebut, pada sesi Debat Capres, Anies Baswedan berkomitmen untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

“Kami hadir utk memberikan komitmen, dari puncak sampai bawah menegakkan hukum untuk siapa saja. Ketentuan itu berlaku pada semua termasuk menyangkut asn, tni, dan polri,” lanjut Anies.

BACA JUGA Desa Kracak Banyumas, Tempat KKN Anies Baswedan yang Warganya Masih Memegang Teguh Nilai Islami dan Tradisi

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 12 Desember 2023 oleh

Tags: Anies Baswedandebat capresharun al-rasyid
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

PutCast Spesial Analisis Pinggir Jurang Debat Capres Final Bareng Alit Jabangbayi dan Patub Letto
Video

PutCast Spesial Analisis Pinggir Jurang Debat Capres Final Bareng Alit Jabangbayi dan Patub Letto

7 Februari 2024
ukt.MOJOK.CO
Kampus

Derita Korban Ketidakadilan UKT: Mahasiswa Miskin Nyaris Gagal Kuliah dan Mahasiswa Kaya Biayanya Murah

5 Februari 2024
Dr. Suko Widodo Angkat Bicara Soal Komunikasi Politik dalam Debat Capres dan Cawapres
Video

Dr. Suko Widodo Angkat Bicara Soal Komunikasi Politik dalam Debat Capres dan Cawapres

16 Januari 2024
Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap MOJOK.CO
Aktual

Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap

8 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.