MOJOK- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendukung pencalonan presiden mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dengan terpenuhinya presidential threshold 20 persen, apakah ini menandakan Koalisi Perubahan siap berlayar menuju Pemilu 2024?
Dukungan PKS kepada pencalonan Anies disampaikan secara langsung oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman, dalam konferensi persnya, Senin (30/1/2023) malam.
Dalam pernyataan resminya itu, Sohibul bercerita bahwa pihaknya baru saja terbang dari Istanbul, Turki, menemui Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, yang akan menjalankan umrah.
Di Istanbul pun, Sohibul menyampaikan isi pertemuan tim kecil hasil dari “silaturahmi” ke kediaman Anies pada Jumat lalu kepada dua elite PKS itu.
“Pertama, Dr. Salim dan Ahmad Syaikhu menyampaikan sikap PKS, sebagaimana ditunjukkan dalam tim kecil koalisi partai-partai pendukung Anies Rasyid Baswedan, PKS konsisten menjadi bagian dari koalisi partai-partai pengusung Anies Baswedan di pilpres 2024 sehingga koalisi ini memenuhi presidential threshold 20 persen. Ini menutup pertanyaan ke mana arah koalisi PKS,” ucap Sohibul, menyampaikan pernyataan Salim dan Syaikhu terkait koalisi, dikutip dari laman resmi pks.id, Selasa (31/1/2023).
Sementara terkait deklarasi pencapresan, ia menyebut hal itu akan dilakukan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS 24 Februari 2023 mendatang.
“Penegasan dukungan secara eksplisit Deklarasi Anies Baswedan, PKS akan menyampaikan usai rapat badan pekerja Majelis Syura pada saat Rakernas nanti, dan bisa saja dipercepat sesuai konstelasi politik yang terjadi,” sambungnya.
Koalisi Perubahan Siap Berlayar?
Terkait deklarasi dukungan tersebut, Ketua Tim Anies Baswedan Sudirman Said mengaku bersyukur karena PKS secara resmi menyatakan sikap mereka. Sikap resmi PKS—dan sebelumnya Partai Demokrat—ia sebut menjadi bentuk kesolidan bersama Partai NasDem yang sejak awal mendeklarasikan Anies.
“Kita semua bersyukur satu per satu dukungan dari partai partai politik resmi diputuskan,” ujar Sudirman Said kepada Republika, dikutip Selasa (31/1/2023).
“Ini adalah wujud dukungan kepada Pak Anies Baswedan, tetapi juga wujud kepercayaan besar dan harapan akan hadirnya perubahan yang dinantikan oleh orang banyak,” sambungnya.
Ia juga menyebut, dalam waktu dekat berbagai pihak akan bertemu dan menyusun deklarasi bersama. Namun, untuk waktu pastinya memang belum ditentukan.
Hal serupa juga disampaikan Partai NasDem, sang penggagas koalisi. Melalui Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, pihaknya menyebut bahwa dukungan PKS ini menandakan “tiket Pilpres 2024 untuk Anies sudah di dalam genggaman”.
Lebih lanjut, kata Willy, dukungan terhadap Anies sebagai simbol perubahan dalam Koalisi Perubahan ini bukan sekedar lip service atau kebohongan semata. Sehingga, dengan adanya dukungan ini kian memberikan kepastian terhadap Anies di 2024.
“Bukan suatu lip service. Orang boleh berkata apapun, tapi kehendak Anies sebagai simbol perubahan yang menjadi denyut nadi keinginan publik, ya suatu langkah lebih maju,” ujar Willy.
Sebuah Titik Balik
Sementara itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menyatakan bahwa deklarasi dukungan PKS ke Anies Baswedan sebagai “tanda titik balik”. Dengan demikian, ini menegaskan jika Koalisi Perubahan semakin solid.
“Ini menjadi titik balik sekaligus mementahkan tudingan-tudingan yang selama ini disematkan ke PKS dan Partai Demokrat yang mengunci [pencalonan capres] mesti oleh kadernya,” kata Kamhar, dikutip Detik, Selasa (31/1/2023).
“Partai Demokrat dan PKS membuktikan dan menegaskan kepentingan rakyat sebagai yang utama dan diutamakan,” ia melanjutkan.
Kamhar, lebih lanjut, juga menyinggung terkait upaya penggembosan Koalisi Perubahan. Selama ini, ada banyak rintangan yang dialami dalam upaya pencalonan Anies. Pun, segala ganjalan ini dapat dilalui oleh ketiga partai.
“Ini juga sekaligus mematahkan upaya untuk menggembosi terbentuknya Koalisi Perubahan. Semakin ke sini semakin teruji ketiga partai ini mampu mengatasinya,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Amanatia Junda
BACA JUGA NasDem Klaim Belum Ada Koalisi Perubahan, Gejala Perpecahan?