MOJOK.CO – Di tengah nama-nama yang masih simpang siur, Partai Nasional Demokrat (NasDem) dengan mantap mengusung Anies Baswedan sebagai capres yang akan bertarung dalam Pilpres 2024. Sayangnya, elektabilitas Anies cenderung terkikis setelah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut survei Populi Center yang digelar 25 Januari-2 Februari 2023, elektabilitas Anies sebagai capres melorot menjadi 10,8 persen. Padahal, survei Populi Center yang digelar pada Oktober 2022 menunjukkan, elektabilitas Anies mencapai 17,3 persen.
“Data menunjukkan terdapat penurunan elektabilitas Anies Baswedan pasca tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta,” jelas Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan dalam rilisnya, Senin (13/2/2023).
Sebagai pengingat, DPRD DKI secara resmi telah memberhentikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada Selasa 13 September 2022. Kendati diumumkan pada 13 September, masa jabatan keduanya baru benar-benar berakhir pada 16 Oktober 2022. Di sela waktu itu Anies dan Riza masih harus menjalankan tugas sebagai Gubernur dan Wagub DKI Jakarta.
Sementara Anies kehilangan banyak suaranya, Ganjar Pranowo masih menjadi top of mind. Dengan kata lain, Ganjar menjadi sosok yang paling banyak dipilih masyarakat apabila pilpres dilakukan saat ini. Suara yang dikantongi Gubernur Jawa Tengah itu mencapai 19,8 pesen. Jumlah ini meningkat dibanding survei pada Oktober 2022 yang tercatat 15,8 persen.
Posisi kedua dengan elektabilitas tertinggi diduduki oleh Prabowo Subianto dengan perolehan suara 17,1 persen. Angka itu meningkat dibanding survei sebelumnya yang tercatat 15 persen. Di posisi ketiga barulah muncul nama Anies Baswedan dengan perolehan 10,8 persen.
Padahal kalau dilihat dari popularitasnya, survei menunjukkan bahwa Prabowo dan Anies lebih populer daripada Ganjar. Lebih dari 80 persen masyarakat mengenal Prabowo dan Anies, sementara Ganjar hanya meraih 75,7 persen. Menariknya, popularitas Ganjar naik signifikan apabila dibandingkan dengan survei Populi Center pada Oktober 2022. Waktu itu tingkat popularitas Ganjar hanya 59,9 persen.
Sebaiknya dua pasangan saja yang bertarung
Hasil survei Populi Center juga mengungkapkan, masyarakat menganggap sebaiknya hanya dua pasangan capres dan cawapres saja yang bertarung pada pesta demokrasi 2024. Ada sebanyak 46,6 persen masyarakat yang berpendapat demikian. Angka ini meningkat dibanding survei sebelumnya yang tercatat 42,3 persen.
Apabila memang hanya dua pasangan saja yang bertarung, Anies berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Mengacu simulasi dua tokoh calon yang dilakukan Populi Center, suara Anies akan kalah jauh apabila dihadapkan pada Ganjar. Anies akan mengantongi 35,4 persen suara, sementara Ganjar mengantongi 47,3 persen suara.
Kondisi serupa juga akan terjadi apabila Anies melawan Prabowo. Lagi-lagi Anies harus mengalah dengan suara 37,3 persen. Sementara Prabowo meraup suara 43,8 persen.
Angka yang dicatatkan Anies pada simulasi dua tokoh calon periode 25 Januari-3 Februari 2023 tampak menipis dibandingkan simulasi yang sama pada Oktober 2022 lalu. Saat itu, Populi Center mencatat Anies mampu meraih lebih dari 40 persen suara.
Akan tetapi, simulasi di atas hanya mempertimbangkan nama capres saja. Mungkin angkanya bisa berubah andai Anies bisa memilih calon wakil presiden (cawapres) yang tepat. Adapun survei juga mengungkapkan, Ridwan Kamil menjadi tokoh yang paling diharapkan menjadi cawapres dengan perolehan 22,4 persen. Setelahnya ada Sandiaga Uno dan Andika Perkasa yang masing-masing mengantongi 16,8 persen dan 9,9 persen.
Sejauh ini memang ada beberapa nama yang disebut-sebut akan mendampingi Anies sebagai cawapres. Namun, baik dari Anies maupun partai pengusungnya, hingga saat ini belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan turut bertarung di pemilu presiden dan wakil presiden 2024.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda