Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Dukung Prabowo, Ini Rekam Jejak Budiman Sudjatmiko: dari Aktivis PRD lalu Gabung PDIP

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
22 Agustus 2023
A A
budiman sudjatmiko mojok.co

Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto (IG @prabowo)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

PRD dan Kudatuli

Pada 22 Juli 1996 Budiman Sudjatmiko bersama kawan-kawan aktivis lain mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Namun, terkait “asas sosial demokrasi kerakyatan” dan “watak progresif revolusioner” yang tercantum dalam Anggaran Dasar PRD, partai ini pun langsung diintai pemerintah Orba karena dituduh komunis.

Baru berumur kurang dari seminggu, pimpinan PRD langsung digulung Suharto. PRD dianggap “biang kerok” peristiwa Kudatuli yang terjadi pada 27 Juli 1996.

Budiman, yang kala itu berstatus ketua umum, bersama jajaran pimpinan PRD yang lain pun harus ditangkap dan dikenai pasal subversif. Ia diancam 13 tahun penjara.

Sejak peristiwa ini, nama Budiman dan PRD pun mulai dikenal luas. Kepemimpinan PRD pun tetap jalan meski sedikit oleng karena para petingginya harus mendekam berada di penjara.

Setelah Reformasi—yang tak bisa disaksikan Budiman secara langsung—PRD ikut Pemilu 1999. Sayangnya, partai ini gagal berkampanye secara maksimal karena petingginya masih mendekam di jeruji besi.

PRD pun hanya mampu merebut 7 ribuan suara; menempati urutan ke-40 dari 48 partai peserta pemilu.

Di tahun yang sama, presiden terpilih Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memberi amnesti pada Budiman. Setelah bebas, Budiman melawat ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya.

Masuk PDIP

Seperti Detik laporkan pada edisi 3 Desember 2004, setelah kembali ke Tanah Air, Budiman Sudjatmiko bersama 52 aktivis lain (termasuk di antaranya eks PRD) mendeklarasikan Relawan Perjuangan Demokrasi di Jakarta. Kelompok ini juga memutuskan untuk bergabung dengan PDIP.

Selain Budiman, nama-nama aktivis lain yang gabung PDIP antara lain Rahardjo Waluyo Jati (PRD), mantan Ketua Pijar Haikal, Akuat Supriyanto, Beathor Suryadi, Masinton Pasaribu (Front Perjuangan Pemuda Indonesia), dan Sinyo (Gerakan Bersama Rakyat).

Dalam deklarasi dukungannya atas PDIP, Budiman mengaku bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan parpol sebagai wadah perjuangan berbasis kerakyatan.

“Prinsip kami, parpol harus selalu dihidupi dengan aliran darah, tenaga dan pikiran yang tegar. Karenanya, meski sejauh ini fungsi-fungsi parpol masih belum optimal, bahkan di sana-sini banyak kelemahan, kami memandang tidak sepatutnya parpol diabaikan dalam mewujudkan demokrasi,” ujarnya kala itu.

Budiman juga menyebut bahwa kelompoknya punya persamaan cita-cita dengan PDIP. Maka, mereka pun akhirnya memilih parpol yang nasionalis, pluralis dan berbasis kerakyatan.

“Kami tidak berubah dengan idealisme kami, tapi kami hanya ingin merealisaikan ide-ide dan gagasan kami ke dalam partai. Kita akan tunjukkan tidak akan mencari kekayan di partai,” tandasnya.

Bersama PDIP, Budiman sendiri telah menjadi anggota DPR sejak 2009 hingga 2019. Pada Pemilu 2019, ia tak lolos ke Parlemen Senayan.

Iklan

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Elektabilitas Ganjar Kembali Menanjak, tapi Prabowo Bakal Menang jika Head to Head

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 22 Agustus 2023 oleh

Tags: Budiman SudjatmikopdipPemilu 2024Prabowo SubiantoPRD
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Prabowo-Gibran.MOJOK.CO
Aktual

7 Alasan Mengapa Satu Tahun Masa Kepemimpinan Prabowo-Gibran Layak Diberi Nilai 3/10

20 Oktober 2025
makan bergizi gratis MBG.MOJOK.CO
Aktual

Omon-Omon MBG 99 Persen Berhasil, Padahal Amburadul dari Hulu ke Hilir 

19 Oktober 2025
makan bergizi gratis MBG.MOJOK.CO
Aktual

MBG Jadi “Skandal Besar”, tapi Pemerintah Seolah Lepas Tangan: Kudu Dihentikan Sementara dan Dievaluasi Total

17 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.