MOJOK.CO – Saya berhasil lepas dari trading, kripto, dan NFT. Namun, selanjutnya, kembali terjebak oleh rayuan Higgs Domino dan parlay bola.
Persetan dengan trading, kripto, dan NFT. Bagi saya, terutama sekarang ini, lirikan Higgs Domino dan parlay bola jauh lebih menggairahkan.
Iya, persetan dengan tiga hal di atas itu. Tiga hal yang disebut sebagai “ladang baru”. konon, bisa menghadirkan kekayaan secara instan, yang sukses membuat saya terbuai.
Selain menjanjikan kekayaan secara cepat, trading, kripto, dan NFT terbukti memuat nilai-nilai tertentu. Anak-anak muda menyebutnya sebagai penanda style di dalam circle dan terutama gengsi.
Punya saldo digital, aktif trading, lalu mengunggahnya hasilnya ke InstaStory menjadi semacam rutinitas. Sebagai ajang pamer kekayaan yang didapat secara instan. Bagi sebagian orang, bahkan sukses mendatangkan pasangan.
Dulu, saya sempat tergiur dengan potensi trading, kripto, dan NFT. Saya cukup rajin mempelajari dan aktif menanam uang di dompet digital. Saya berharap kripto bisa membuat saya cepat kaya seperti Indra Kenz dan kawan-kawannya.
Bermodalkan sebuah laptop dan ponsel, saya terjun ke dunia bisnis “orang kaya masa kini” tersebut. Setelah beberapa lama, nyatanya, penghasilan yang didapatkan sama saja dengan aktivitas mengumpulkan koin receh.
Mamang, di sisi lain, modal saya terbilang nanggung. Saat itu, nggak sampai Rp5 Juta. Keuntungan yang saya dapat cuma Rp80 ribu di bulan pertama.
Memasuki bulan kedua, saldo saya bahkan minus Rp200 ribu. Masuk bulan ketiga malah lebih bikin gila. Saya kehilangan Rp800 ribu karena nilai mata uang digital merosot.
Galau, akhirnya saya memutuskan memindahkan kembali semua aset digital tersebut ke rekening bank. Untuk trading di salah satu aplikasi perdagangan saham, nggak sampai satu minggu, saya kehilangan lebih dari Rp1 juta. Total, saya kehilangan Rp2 juta di lahan ini.
Saya kecewa berat. Bagi pemuda seperti saya, uang segitu cukup banyak. Nah, di tengah kekecewaan itu, saya teringat akan sebuah perjalanan masa lalu. Tentang sebuah masa di mana saya mendedikasikan hari demi hari untuk judi online dan judi bola. Sebuah “aktivitas tertentu” yang sukses membiayai kuliah saya.
Higgs Domino dan parlay bola
Tanpa pikir panjang, saya buka lagi aplikasi Higgs Domino dan akun-akun judi bola yang pernah menghidupi saya semasa kuliah. Saya tanamkan sisa-sisa trading, kripto, dan NFT ke saldo chip Higgs Domino dan akun judi bola 1xBet asal Rusia yang bermarkas di Ciprus.
Kamu nggak tahu Higgs Domino? Permainan virtual ini pernah mendapatkan pemain aktif hingga 10 juta orang. Ini adalah sebuah “game pikiran” yang bisa dimainkan di Android dan iOS dengan mengusung permainan judi khas Indonesi seperti kiu-kiu hingga gaple. Namun, yang paling favorit adalah putar slot FaFa bertema oriental.
Higgs Domino merupakan sebuah aplikasi besutan Higgs Game, sebuah perusahaan pengembang game asal Jerman. Perusahaan ini membidik pasar lokal dengan menghadirkan berbagai varian permainan judi khas Indonesia dan itu sukses besar.
Salah satu pemasukan terbesar dari Higgs Domino adalah pasar jual dan beli chip. Ini semacam koin atau mata uang untuk taruhan. Konon, kepopuleran aplikasi ini sudah sampai ke dusun-dusun di Indonesia!
Singkat kata, saya beli chip seharga Rp700 ribu. Saya mendapat chip dengan nilai di dalam game sebesar 10 B (Billion). Rasa kangen sangat terasa ketika chip mulai masuk ke “rekening game”. Rasa kangen yang membuat saya betah berlama-lama bersama Higgs Domino.
Rasa kangen pula yang sukses membangkitkan rasa sabar ketika “berpetualangan”. Saya taruh chip ke permainan slot QiuQiu dan FaFa. Tidak butuh waktu lama, tidak sampai satu minggu, saya berhasil mengumpulkan 80 B chip.
Saya tidak mau serakah dengan terus bermain QiuQiu dan FaFa. Ada waktunya untuk berhenti (sejenak) ketika kamu sudah menang. Oleh sebab itu, saya jual chip saya sesuai harga pasar, yaitu Rp60 ribu per satu B. Hasilnya, saya meraup pendapatan Rp4,8 juta dari “berpetualang” tidak sampai satu minggu.
Bagaimana dengan parlay bola? Sebentar, izinkan saya memberi pengantar. Jadi, parlay bola adalah sebuah taruhan di mana petaruh membuat dua atau lebih taruhan lalu merangkapnya menjadi satu taruhan saja.
Menggabungkan taruhan memang bisa menurunkan peluang menang. Namun, hadiah yang lebih besar sudah menanti kalau kamu menang. Semakin besar jumlah taruhan di dalam parlay bola, semakin besar kemenangannya.
Untuk parlay bola, saya memaksimalkan berbagai aplikasi penyedia statistik pertandingan. Saya membuat analisis semampu saya dari membaca statistik dan menonton pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Hasilnya, prediksi saya terbilang akurat. Ketika memasang parlay bola senilai Rp1 juta, saya sempat menang Rp8 juta dalam satu kali taruhan.
Itu adalah minggu terindah dalam hidup saya. Seumur hidup, saldo rekening saya mencapai Rp12 Juta. Mengingat itu “uang panas” jadi saya tidak mau pelit membelanjakannya. Namun, setan kembali menggoda.
Seakan-akan, setan berbisik, “Tahan, jangan dibelanjain semua. Kamu masih bisa menang lebih besar. Dasar manusia goblok!”
Jelas, saya tergoda….
Tanpa pikir panjang, saya kembali top-up chip Higgs Domino. Kali ini langsung 40 B (senilai Rp2,8 juta) untuk bermain judi QiuQiu dan FaFa.
Selain itu, saya lipat gandakan parlay bola semaksimal mungkin. Kala itu, saya menaruh Rp9 juta untuk satu taruhan. Kemenangan maksimal yang bisa saya dapatkan adalah Rp90 juta. Sebuah kesombongan dan itu sangat bodoh.
Sembari menunggu pertandingan berjalan, saya membayangkan liburan ke Lombok dan Bali, lalu beli sepeda motor baru. Indah sekali, mazzseeeh.
Kumainkan QiuQiu dan saya putar slot dengan taruhan maksimal. Saya membayangkan diri saya seperti bos-bos mafia yang bermain judi tanpa memikirkan masa depan. Memutar slot sambil mengisap cerutu dan menyeruput anggur terbaik dari Bordeaux.
Satu minggu penuh saya di sana. Bukan kemenangan yang saya tuai, tapi justru demam karena lelah begadang, disusul omelan emak. Duit Rp2 juta lebih melayang.
Lebih gilanya dan ini membuatku frustrasi lagi merana adalah kekalahan di parlay bola. Sakitnya terasa seperti menembus ketulang, menusuk ke hati, selera makan patah, tidur tak nyenyak. Dari enam pertandingan, satu di antaranya kalah hanya karena selisih satu gol. Otomatis saya kalah dan gagal. Duit taruhan Rp9 juta melayang.
Saya benar-benar menderita secara psikis. Mana mau lebaran. Andai saja saya tidak mendengarkan bisikan setan dan memilih jualan takjil, dengan modal Rp5 juta saja, mungkin saya sudah jadi juragan cendol dan es oyen.
Saya benar-benar merasa hancur. Hari-hari penuh lamunan, pikiran berkecamuk, ditambah omelan emak yang lebih ganas dari rudal Rusia yang menghantam rakyat Ukraina.
Ketika melamun, lamat-lamat lagu legendaris dari Raja Dangdut berkumandang di dalam hati saya. Lagu lama yang seperti mengajak saya untuk bangkit, mengambil air wudu, dan memohon ampun kepada Gusti Allah.
BACA JUGA Tentang Sebuah Kampung yang Ketagihan Judi Togel dan kisah menarik lainnya di rubrik KONTER.
Penulis: Thariq Munthaha
Editor: Yamadipati Seno