MOJOK.CO – Timnas negeri samurai Jepang menuai sorotan usai melibas raksasa eropa Jerman dengan skor 2-1 pada partai pembuka Grup E Piala Dunia 2022. Namun, sorotan bukan hanya mengarah ke timnasnya saja, tetapi suporter jepang juga tak kalah mendapat perhatian publik karena aksi mereka membersihkan sampah di stadion setelah laga berakhir.
Dalam video yang ramai tersebar di dunia maya dapat terlihat para suporter timnas Jepang dengan teliti membersihkan sampah dan merapikan tiap-tiap sudut kursi yang mereka duduki. Mereka mengumpulkan sampahnya ke dalam kantong plastik selepas laga melawan Jerman.
Aksi yang mereka lakukan ini pun bukan hanya saat timnasnya bermain, pada laga lain seperti saat pembuka antara Qatar vs Ekuador fans Jepang juga tetap tak lupa membersihkan sampah sebelum meninggalkan stadion. Bahkan, pada saat Piala Dunia 2018 di Rusia suporter Jepang juga melakukan hal serupa.
Japanese fans ❤️🫡
— 433 (@433) November 24, 2022
Atas aksinya ini FIFA sampai memberikan apresiasi untuk suporter Jepang lewat cuitannya di Twitter. “Tidak lupa merapikan, sehabis sesuatu hal ‘besar’ terjadi, hormat untuk para pendukung Jepang,” dalam cuitan FIFA.
Profesor dari Osaka University, Scott North memberikan penjelasan soal hal yang dilakukan para suporter Jepang ini adalah bagian dari budaya mereka yakni o-souji, atau secara harafiah berarti bersih-bersih secara besar-besaran.
Budaya o-souji ini biasanya dilakukan masyarakat Jepang saat menyabut Natal dan Tahun Baru dengan membersihkan rumah, sekolah, dan stadion seperti saat Piala Dunia ini.
Masyarakat Jepang percaya bersih-bersih memberikan aura dan nasib yang baik seperti dalam ajaran Shinto yang mereka amini. O-souji jadi budaya yang sudah ditanamkan sejak dini oleh masyarakat Jepang, sehingga saat besar budaya bersih sudah tertanam di pikiran mereka.
Sedikit sejarah tentang o-souji, budaya ini sudah hadir sejak zaman Heian kira-kira di tahun 794–1185 saat itu kastil-kastil kerajaan rutin dibersihkan tiap akhir tahun karena di percaya dulu setiap akhir tahun kastil di Jepang selalu kotor, mereka ingin menyambut tahun baru dengan bersih dan suci.
Lalu pada zaman Edo budaya o-souji bukan hanya untuk kalangan kerajaan di kastil saja, tapi sudah menyeluruh ke masyarakat Jepang. Kira-kira sampai kapan, ya, kita bisa melihat aksi para suporter Jepang di Piala Dunia 2022 ini.
Penulis: Pasthiko Pramudhito
Editor: Purnawan Setyo Adi