Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Sosial

Persoalan Sampah Tak Kunjung Usai, Sultan Minta Warga Tak Manja

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
25 Agustus 2023
A A
sampah yogykarta mojok.co

Tumpukan sampah masih berserakan di kawasan Kota Yogyakarta, Kamis (24/08/2023). (yvesta ayu/mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Persoalaan sampah masih mendera Yogyakarta. Sultan menyebut bahwa kabupaten dan warga di Yogyakarta mesti belajar dari permasalahan ini. 

Persoalan sampah tak juga kunjung kelar di Yogyakarta. Banyak sampah berserakan di berbagai titik setelah penutupan TPST Piyungan selama 45 hari sejak 23 Juli 2023 lalu. Pengelolaan sampah pun belum  berjalan dengan baik.

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY mencatat, jumlah sampah yang Kota Yogyakarta kirim ke TPST Piyungan melebihi kapasitas.

Pemda DIY hanya memberikan kuota 100 ton sampah Kota Yogyakarta yang bisa masuk di TPST Piyungan. Namun ternyata tiap harinya melebihi batasan hingga 180 ton per hari.

Padahal pengelolaan sampah merupakan kewajiban dari masing-masing kabupaten/kota. Pemda DIY selama ini hanya memfasilitasi pembuangan sampah di TPST Piyungan.

“Sampah itu wewenang di kabupaten/kota, bukan wewenang saya (Pemda DIY-red). Pokoknya sampah bukan wewenang saya, tak kembalikan. Soalnya kalau tidak dibegitukan kota dan kabupaten tidak mau belajar, masyarakat tidak mau belajar,” ujar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (25/08/2023).

Warga manja

Sultan mengatakan, persoalan sampah tak juga selesai salah satunya karena warga yang manja. Meski sudah pemda fasilitasi, warga tak juga memilah atau mengelola sampah dengan baik. Akibatnya saat TPST Piyungan tutup, warga pun kebingungan membuang sampah.

“Masyarakat sendiri sudah terlalu manja. Sudah sekian puluh tahun difasilitasi, begitu ditutup bingung dewe. Biarin aja kita juga harus mendidik masyarakat, jangan dimanjakan gitu,” tandasnya.

Kabupaten/kota tak olah sampah

Menurut Sultan, masalah sampah semakin memburuk karena kabupaten/kota selama ini juga tidak mengolah sampah terlebih dahulu sebelum kirim ke TPST Piyungan. Akibatnya sampah yang masuk ke TPST tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

“Pokoknya sampah bukan wewenang saya, soalnya kalau nggak dibegitukan [penutupan TPST Piyungan], kota dan kabupaten ya nggak mau belajar masyarakatnya nggak mau belajar,” paparnya.

Perpanjangan penutupan Piyungan 

Sultan menegaskan bila kabupaten/kota tidak serius menangani sampah hingga 5 September 2023 nanti, maka Pemda DIY akan memperpanjang penutupan TPST Piyungan. Sebab tujuan Pemda menutup TPST tersebut sebagai upaya edukasi pada kabupaten/kota dan masyarakat ternyata tidak berhasil.

“Kalau nggak berubah ya tak tutup meneh. Ya sekarang terserah kabupaten mau nindak apa tidak,” ujarnya.

Sanksi bagi yang bakar sampah

Sementara terkait maraknya pembakaran sampah di masyarakat karena tak bisa membuang sampah, Sultan mempersilahkan kabupaten/kota untuk memberlakukan sanksi. Sebab saat ini pembakaran sampah tidak hanya membuat polusi namun juga menimbulkan kebakaran.

“Ya silakan [memberi sanksi] itu wewenang kabupaten, bukan wewenang saya,” imbuhnya.

Iklan

Penulis: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Cara Desa Panggungharjo Bantul Berhasil Kelola Sampah Tanpa Andalkan TPST Piyungan yang Memprihatinkan

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

 

 

Terakhir diperbarui pada 25 Agustus 2023 oleh

Tags: sampahsampah jogjaTPST PiyunganYogyakarta
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Starcross Membuktikan bahwa Nilai Kreativitas dan Komunitas Lebih Kuat dari Tren yang Datang dan Pergi
Video

Starcross Membuktikan bahwa Nilai Kreativitas dan Komunitas Lebih Kuat dari Tren yang Datang dan Pergi

8 November 2025
Kenangan mahasiswa di Jogja dengan pensiun dokter. MOJOK.CO
Sosok

Kebaikan Seorang Pensiunan Dokter yang Dikenang Mahasiswa Jogja, Berikan Tempat Inap Gratis hingga Dianggap Seperti Keluarga

25 Oktober 2025
Peserta kegiatan Main Bareng Lareplay di Taman Bakung, Baciro, Kota Yogyakarta MOJOK.CO
Kilas

Main Bareng Lareplay: Ajak Anak-anak Kota Yogyakarta Peduli Lingkungan dengan Cara-cara Unik

23 Oktober 2025
Bumiku Lestari: Inovasi Bank Sampah yang Bisa Ditukar dengan Bahan Makanan Sehat
Video

Bumiku Lestari: Inovasi Bank Sampah yang Bisa Ditukar dengan Bahan Makanan Sehat

23 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.