Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Sosial

Mengenang Djoko Pekik Lewat Karya, dari Lukisan Berburu Celeng hingga Stasiun Ngabean

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
12 Agustus 2023
A A
Mengenang Djoko Pekik Lewat Karya, dari Lukisan Berburu Celeng hingga Stasiun Ngabean mojok.co

Lukisan karya Djoko Pekik (Foto: IG/platarandjokopekik)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Djoko Pekik meninggal dunia pagi tadi pukul 8 di RS Panti Rapih Yogyakarta. Maestro lukis Indonesia ini meninggalkan sejumlah karya yang sarat akan perjuangan rakyat dan keberpihakan terhadap buruh.

Djoko Pekik lahir di Grobogan, Jawa Tengah pada 2 Januari 1937. Sejak kecil ia sudah mencintai dunia seni, terutama seni lukis. Ia lantas menyeriusi cintanya dengan belajar seni rupa di ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) Yogyakarta pada 1956-1961.

Dalam perjalanan hidupnya, Djoko Pekik pernah bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra–lembaga yang terafiliasi dengan PKI. Di Lekra, ia berkembang menjadi pelukis yang memiliki kepekaan tinggi terhadap isu-isu sosial kerakyatan. Saat peristiwa G30S pecah, rezim memenjarakan Djoko selama 7 tahun.

Sejak era orde lama sejatinya publik sudah mengenal Djoko sebagai seniman produktif. Kendati demikian, namanya mulai melambung tinggi pada akhir 90-an. Tidak lain karena lukisannya “Indonesia 1998: Berburu Celeng” menggemparkan publik di era orde baru.

Berburu Celeng di era orde baru

Lukisan ini menampilkan seekor celeng yang tertangkap dan diarak oleh dua orang pengidap busung lapar. Banyak yang menganggap lukisan tersebut penanda zaman, karya yang mampu mendokumentasikan peristiwa reformasi.

Banyak yang menafsirkan celeng tambun berkulit hitam yang tertangkap sebagai perwujudan Soeharto. Dua orang bertubuh kurus yang menggotongnya diasosiasikan sebagai rakyat jelata. Sedangkan kerumunan orang-orang yang menyaksikannya merupakan seluruh rakyat Indonesia.

”Ibaratnya itu seperti rakyat telah berhasil menangkap celeng,” ujar Busayawan Sindhunata di acara Pekik’an Jejeran Djoko Pekik pada, Senin (29/5/2023), dilansir dari Kompas.id.

Kendati demikian, Djoko Pekik menampik tafsir tersebut. Baginya, lukisan yang tersebut hanyalah peristiwa perburuan babi hutan yang kerap ia saksikan di tempat kelahirannya Purwodadi.

“Biarlah, banyak orang menafsir celeng itu sebagai simbol Presiden Suharto yang lengser pada 1998. Tetapi, saya tidak ingin menyampaikan hal seperti itu. Saya tetap melukis celeng seperti yang pernah saya lihat di Purwodadi,” ujar Djoko Pekik, melansir Kompas.com.

Lukisan ini kemudian dibeli seorang kolektor dengan harga Rp1 miliar. Lukisan Berburu Celeng ini tergabung dalam Trilogi Lukisan Celeng karya Djoko Pekik. Dua lainnya ialah Susu Raja Celeng (1996) dan Tanpa Bunga dan Telegram Duka (1999).

Baca halaman selanjutnya…

Kisah buruh dalam lukisan kereta

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2023 oleh

Tags: Djoko Pekikkarya djoko pekiklukisan djoko pekik
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Sejumlah seniman melukis on the spot di Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Minggu (13/08/2023). MOJOK.CO
Kilas

Cara Seniman Melepas Kepergian Djoko Pekik ke Peristirahatan Terakhir

13 Agustus 2023
djoko pekik mojok.co
Kilas

Maestro Lukis ‘Berburu Celeng’ Djoko Pekik Meninggal Dunia

12 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.