Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Sosial

3 Negara Ini Ngongkosin Anak Mudanya untuk Nonton Konser, Film, dan Beli Buku. Indonesia Kapan?

Ardhias Nauvaly Azzuhry oleh Ardhias Nauvaly Azzuhry
1 Agustus 2023
A A
kulturpass untuk anak muda di jerman mojok.co

KulturPass di Jerman (Dhias Nauvaly/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Beberapa negara di Eropa memiliki program untuk mendekatkan pemudanya pada kebudayaan sekaligus menopang industrinya agar terus bergerak. Di Jerman misalnya, ada yang namanya KulturPass.

KulturPass merupakan hibah belanja kebudayaan sebesar €200 (Rp3,2 juta) untuk tiap warga Jerman yang berusia 18 tahun pada 2023. Dana ini bisa digunakan penerima hibah untuk menonton konser, film, teater, masuk museum, membeli buku, dan rilisan fisik.

Dalam peluncuran pertamanya pada 14 Juni 2023, pemerintah menganggarkan 100 juta euro untuk membiayai program KulturPass dengan target peserta mencapai 750.000 pemuda. Peserta hibah tidak hanya terbatas untuk warga asli melainkan juga mencakup seluruh warga yang sedang tinggal di Jerman.

“Ini adalah hadiah ulang tahun bagi para ‘dewasa-pemula’ dari kami,” kata Claudia Roth, Menteri Kebudayaan Jerman, tentang alasan di balik ketentuan 18 tahun.

Merangsang geliat industri kreatif di Jerman

Meski Claudia berkata demikian, alasan diberlakukannya program ini sebenarnya adalah untuk merangsang geliat industri kreatif di Jerman. Harapannya, sektor industri kreatif Jerman bisa bangkit pascapandemi.

Harapan ini diupayakan dengan memberi ketentuan bahwa penggunaan hibah hanya bagi produk lokal. Sistematikanya, pihak penyelenggara membuka pendaftaran bagi vendor dalam negeri untuk menjadi mitra program. Setelah terverifikasi, barulah produk dan jasa para vendor tersedia di aplikasi KulturPass.

Sebelum bisa menikmati €200, peserta mesti membuat akun terlebih dahulu di aplikasi. Setelah itu, hanya ada satu proses sebelum bujet sampai ke tangan, yakni memasukkan pengenal identitas. Lewat aplikasi tersebut, para peserta bisa membelanjakan dana hibahnya untuk berbagai produk seperti konser atau buku.

Bukan kebijakan baru, Italia dan Prancis lebih dulu melakukannya

Sejatinya, kebijakan ini telah terlebih dahulu diselenggarakan di negara Eropa lainnya. Italia sudah punya program serupa dengan nama 18app. Sejak 2016, mereka mengalokasikan €500 untuk anak 18 tahun. Hasilnya, menurut survei pada 2021, para remaja menghabiskan 80% alokasinya untuk buku.

18app mendapat pengikut pada 2021. Adalah Prancis yang kemudian mengikutinya dengan program Culture Pass dengan alokasi €300 per peserta. Umur target masih sama, 18 tahun, hanya berbeda pada ketentuan spesifiknya. Misal, produk Culture Pass termasuk langganan koran.

Yang unik dari Culture Pass adalah semua produk mesti ditebus secara langsung atau sekalian berformat digital. Hal ini dilakukan demi membudayakan anak muda untuk ke toko buku.

“Penerbit tidak bisa sendirian untuk membudayakannya, harus dibantu negara,” tulis Bruno Giancarli, seorang Masters of Publishing asal Italia.

Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia sendiri belum ada kebijakan subsidi kebudayaan seperti di atas. Namun, skema bantuan tunai yang punya syarat alokasi, atau disebut conditional cash transfer, sudah dilakukan. Contohnya adalah Kartu Prakerja.

Perbedaan skema pencairannya ada pada insentif. Selain biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta tiap akun juga berhak atas insentif mencari kerja sebesar Rp600 ribu. Belum lagi tambahan Rp100 ribu bila mengisi dua kali survei.

Nadhif (22) adalah salah satu pemanfaat Kartu Prakerja. Uang insentifnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Soal biaya pelatihan dia punya keluhan. “Nyaris semua pelatihan biayanya seragam, Rp1,5 juta sehingga pasti sisa Rp500 ribu. Saya pun begitu,” keluh fresh graduate asal Pertanian UGM ini.

Iklan

Penulis: Ardhias Nauvaly
Editor: Iradat Ungkai

BACA JUGA 5 Perusahaan Grup Djarum yang Sahamnya Bisa Kalian Beli

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 1 Agustus 2023 oleh

Tags: anak mudaIndustri kreatifjermanKultur Pass
Ardhias Nauvaly Azzuhry

Ardhias Nauvaly Azzuhry

Magang Mojok

Artikel Terkait

anak muda.MOJOK.CO
Mendalam

Anak Muda Tidak Lemah, Masa Depan yang Tak Terlalu Ramah

20 November 2025
The Grovvs, band indie asal Magelang. MOJOK.CO
Seni

The Grovvs: Band Indie Asal Magelang yang Ingin Jadi Teman “Tumbuh” di Tengah Keresahan Anak Muda

22 Agustus 2025
Benarkah Freelance Lebih Menjanjikan Buat Gen Z dan Milenial di 2025?.MOJOK.CO
Ragam

Benarkah Freelance Lebih Menjanjikan Buat Gen Z dan Milenial di 2025?

16 Januari 2025
Mentorship Club: Jalan Keluar Bagi Kalian yang Lagi Bingung Cari Solusi Masalah Karier.MOJOK.CO
Pendidikan

Mentorship Club: Jalan Keluar Bagi Kalian yang Lagi Bingung Cari Solusi Masalah Karier

23 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.