Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Solusi Kemiskinan ala Muhadjir Effendy: Fatwa Orang Kaya Wajib Nikahi Orang Miskin

Redaksi oleh Redaksi
20 Februari 2020
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Muhadjir Effendy usul ke Menteri Agama agar diterbitkan fatwa wajib orang kaya nikahi orang miskin. Biar angka kemiskinan bisa kena korting, gitu.

Ada banyak solusi menurunkan angka kemiskinan di muka bumi ini, tapi solusi dari Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), ini benar-benar kreatif dan tiada duanya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pada mulanya memaparkan data angka rumah tangga miskin di Indonesia yang mencapai angka 5 juta keluarga. Angka yang cukup besar.

“Rumah tangga Indonesia 57.116.000, yang miskin 9,4 persen sekitar 5 juta. Kalau ditambah hampir miskin itu 16,8 persen itu sekitar hampir 15 juta,” katanya.

Nah, untuk menanggulangi hal itu, dengan brilian, Muhadjir Effendy mengusulkan solusi menurunkan angka kemiskinan dengan cara menerbitkan fatwa pernikahan antar-tingkat kemampuan ekonomi. Tentu saja melalui kementerian terkait, yakni Kementerian Agama yang dipimpin Fachrul Razi.

Jadi gini. Dari kacamata Muhadjir Effendy salah satu masalah angka kemiskinan di Indonesia sulit diturunkan adalah karena orang miskin berjodoh dengan orang miskin.

“Apa yang terjadi?” tanya Muhadjir Effendy dalam sambutan di Rapat Kerja Kesehatan Nasional (19/2), “Orang miskin cari juga sesama miskin. Akibatnya ya jadi lah rumah tangga miskin baru. Inilah problem di Indonesia.”

Pandangan ini jelas tak keliru. Lah, iya dong. Orang miskin nikah sama orang miskin, keluarganya jadi miskin dong? Lalu anaknya miskin, punya menantu miskin, cucunya miskin, jodoh cucunya miskin lagi. Begitu aja terus sampai Ya’juz Ma’juz datang menyerang.

Oleh karena itu, masih menurut Muhadjir, ada baiknya Menteri Agama, Fachrul Razi, perlu menimbang untuk menerbitkan fatwa orang miskin wajib nikahi orang kaya atau sebaliknya. Dan ini terlihat jadi tawaran solusi yang serius.

“Yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin,” kata Muhadjir Effendy.

…..

….

Hm. Oke.

Selain soal fatwa yang unik bin ajaib itu, Muhadjir Effendy juga mengusulkan agar terbit sertifikasi pranikah. Nah, dengan sertifikat ini, kemunculan keluarga miskin di Indonesia bisa ditekan karena yang nikah benar-benar tersertifikasi mau berjuang secara ekonomi untuk menopang keluarganya.

Iklan

Menurutnya, sertifikasi semacam ini sudah dilakukan di banyak negara. Singapura, Malaysia, dan Korea diklaim Muhadjir telah melakukan cara ini dan cukup berhasil.

Paling tidak, dengan adanya sistem sertifikasi pranikah, orang yang belum kuat secara ekonomi untuk rabi bisa mengikuti program kartu prakerja dulu. Jadi sebelum nikah, udah punya kerjaan dulu.

“Tujuannya agar setelah menikah, mereka menjadi rumah tangga yang mapan secara ekonomi,” kata Muhadjir Effendy.

Barangkali Pak Muhadjir Effendy bisa memberi contoh lebih dulu sebelum fatwa ini beneran muncul nanti. Yah, bisa dimulai dengan Pak Muhadjir cari calon menantu dari keluarga miskin misalnya. (DAF)

BACA JUGA Solusi Dahsyat Keluar dari Kemiskinan versi Fadjroel Rachman atau tulisan rubrik KILAS lainnya.

Terakhir diperbarui pada 20 Februari 2020 oleh

Tags: fatwaMenteri Agamamuhadjir effendyorang miskin
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Sebaiknya Kita Berhenti Menganggap Guru Itu Profesi Mulia, agar Mereka Bisa Digaji Jauh Lebih Layak
Pojokan

Sebaiknya Kita Berhenti Menganggap Guru Itu Profesi Mulia, agar Mereka Bisa Digaji Jauh Lebih Layak

4 September 2025
Khotbah

Tak Rela Terima Sedekah karena Tak Mau Lihat Orang Lain Lebih Mulia

17 Desember 2021
Meme Fatwa Larangan Menggunakan BH dan Sikap Adil sejak dari Hujatan
Esai

Meme Fatwa Larangan Menggunakan BH dan Sulitnya Sikap Adil sejak dari Hujatan

12 Oktober 2021
lulus kuliah
Pojokan

Betapa Menyebalkannya Membaca Berita Tentang Anak Orang Miskin yang Berhasil Lulus Kuliah

25 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.