Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Pos Bloc Jakarta: Dahulu Sentral Surat-Menyurat, Kini Jadi Tempat Nongkrong Anak Jaksel

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
3 Oktober 2023
A A
Pos Bloc Jakarta: Dahulu Sentral Surat-Menyurat, Kini Jadi Tempat Nongkrong Anak Jaksel MOJOK.CO

Pos Bloc (jakarta-tourism.go.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pos Bloc Jakarta bukan sekadar tempat nongkrong biasa. Di masa lalu gedung ini menjadi kantor sentral dunia surat-menyurat di Indonesia.

Pos Bloc menjadi salah satu tempat nongkrong favorit bagi anak muda Jakarta. Letaknya yang berada di pusat kota menjadi salah satu keunggulan tersendiri bagi tempat ini. Selain itu, pilihan menu makanan dan minumannya juga banyak dan variatif.

Tapi, tahukah kalian kalau bangunan Pos Bloc itu bersejarah? Bangunan Pos Bloc yang tua dan estetik tersebut menyimpan sejarah panjang dunia surat-menyurat Indonesia. Pada masanya bangunan tersebut menjadi kantor pusat Pos Indonesia.

Sejarah Jakarta yang tertinggal di Kantor Pos

Dahulu Gedung Pos Bloc bernama Post Telefon en Telegraf yang berfungsi sebagai kantor pos sejak 1860-an. Windoro Adi dalam Batavia 1740 menyebutkan bahwa gedung ini mengalami pemugaran pada 1913. Arsitek J. F van Hoytema yang memimpin proyek tersebut.

Pembangunan gedung ini tak terlepas dari pengembangan Ibu Kota Batavia Baru yang bernama Weltevreden (meliputi Gampir, Senen, dan Tanah Abang). Kawasan Weltevreden berdampingan dengan kawasan pendidikan dan perdagangan sehingga membutuhkan layanan penghubung pengiriman dokumentasi dan komunikasi.

Arsitektur bangunan ini kental bergaya Art Deco. Pilar tinggi menjulang, pintu lebar, jendela kaca besar, dan kayu-kayu kokoh khas bangunan kolonial masih terjaga hingga sekarang. Di depan M Bloc Market, terdapat barang peninggalan kantor pos tempo dulu yang bertuliskan “Brievenbus” yang berarti “kotak surat”.

Di tengah gedung, terdapat tugu prasasti untuk mengenang pahlawan revolusi. Yakni Imang, Paimin, Sarmada, dan M. Soetojo yang merupakan pegawai jawatan PTT (Pos, Telegraf, Telepon) di Jakarta yang gugur dan hilang antara Agustus-Desember 1945.

Perjalanan Pos Bloc dari masa ke masa

Pada masa penjajahan sampai tahun 1945 itu, bangunan ini terkenal dengan sebutan Gedung PTT Pasar Baru. Memasuki era kemerdekaan gedung ini berubah nama menjadi Kantor Pos dan Telegraf Pasar Baru.

Fungsinya pun bertambah, tak hanya melayani kebutuhan pos atau surat-menyurat, melainkan juga telepon dan telegram. Bangunan ini kemudian beralih fungsi menjadi gudang barang hingga yang populer dengan sebutan Gedung Filateli. Tepatnya setelah Gedung Pos Ibukota (GPI) atau Kantor Pos Ibukota Jakarta Raya resmi berdiri pada 1964.

“Lingkungan kantor pos lama menjadi sepi karena terjadi penurunan kegiatan pelayanan pos menjadi sebatas pelayanan filateli dan penjualan benda koleksi lainnya; tidak seberapa ramai dibangingkan dengan aktivitas pelayanan jasa pos,” tulis Sudarmawan Juwono dalam Selayang Pandang Arsitektur Kantor Pos Tempo Doeloe.

Sejarah singkat Kantor Pos Pasar Baru menjadi Pos Bloc

Untuk menjaga dari penghancuran, pada 1999 Gedung Kantor Pos dan Giro Pasar Baru ditetapkan sebagai cagar budaya. Kemudian pada 2021 Gedung Filateli Jakarta berubah menjadi ruang kreatif publik Pos Bloc Jakarta.

Ide pendirian Pos Bloc muncul dari kolaborasi antara PT Pos Indonesia dengan PT Ruang Kreatif Pos, salah satu anak perusahaan grup usaha Radar Ruang Riang yang mengelola M Bloc Space di Jakarta Selatan.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA  Kantor Pos Pekalongan: Bangunan Penting dan Bersejarah, namun Diabaikan Warga Kotanya Sendiri
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 3 Oktober 2023 oleh

Tags: jakartakantor posm blocpos blocsejarah pos
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.