Hubungan mesra dan romantis antara Partai Bulan Bintang (PBB) dengan Front Pembela Islam (FPI) yang beberapa waktu yang lewat terjalin dengan sangat erat kini akhirnya harus meruncing bagaikan dua seteru.
Alasannya tentu saja karena perbedaan pandangan politik. Memang tak ada yang abadi, terlebih dalam dunia politik. Sudah menjadi lumrah, bahwa dalam politik, satu-satunya yang abadi adalah ketidakabadian itu sendiri.
PBB yang dulu ikut bersama-sama Gerindra, PAN, dan PKS membentuk koalisi “Islami” yang mengusung Prabowo kini akhirnya berlabuh untuk mendukung Jokowi. Langkah PBB tersebut didasarkan pada hasil pleno DPP yang memutuskan mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
Keputusan PBB untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin ini tentu saja membuat FPI yang getol mendukung Prabowo-Sandiaga cukup geram.
Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab langsung mengeluarkan maklumat pada segenap anggota FPI yang tergabung dalam Partai Bulan Bintang agar segera mundur dan menjauhi PBB.
Maklumat tersebut disampaikan Rizieq melalui Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif.
“Diserukan kepada segenap aktivis FPI dan sayap juangnya beserta semua simpatisan FPI dan umat Islam pendukung hasil Ijtima Ulama di mana pun berada yang menjadi pengurus atau caleg PBB untuk segera mengundurkan diri massal dari kepengurusan maupun caleg PBB.” ujar Rizieq.
Atas maklumat Habib Rizieq ini, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengaku tidak takut. Ia justru menantang balik. Menurutnya, PBB tidak akan melemah hanya karena ditinggal oleh kader-kader yang anggota FPI.
Yusril bahkan menyuruh kadernya yang anggota FPI untuk mundur.
“Saya minta semua anggota FPI yang menjadi pengurus dan caleg PBB agar keluar meninggalkan PBB,” ujar Yusril.
Kepada CNN Indonesia, Yusril mengatakan bahwa PBB adalah partai berdaulat, tidak ada yang pihak mana pun.
“PBB adalah partai yang berdaulat, tidak bisa didikte orang lain, termasuk Habib Rizieq,” ujar Yusril. “Saya tidak khawatir PBB akan kehilangan dukungan karena anggota-anggota FPI keluar dari PBB.”
Lebih lanjut, Yusril menantang Habib Rizieq untuk membikin partai sendiri.
“Kalau Habib Rizieq mau mendirikan partai perlawanan, silahkan saja bikin partai sendiri daripada mau mengobok-obok PBB dari dalam,” kata Yusril. “Kita lihat saja nanti, mampu tidak Habib Rizieq bikin partai, jangan hanya omong kosong saja.”
Wah, ini akibatnya kalau dulu pas Ijtima tidak ada sesi menyanyikan lagu “Kemesraan ini janganlah cepat berlalu,” hehehe.