Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Peretasan Terhadap Jurnalis dan Aktivis Punya Pola yang Sama

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
27 September 2022
A A
peretasan jurnalis mojok.co

Ilustrasi peretasan mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kasus peretasan terhadap aktivis dan jurnalis di Indonesia terjadi lagi. Kali ini menimpa Narasi. Polanya sama. Ketika sedang kritis terhadap isu tertentu.

Kasus peretasan yang menimpa 24 kru Narasi menjadi sorotan publik. Dugaan peretasan pertama kali diketahui oleh beberapa kru pada Sabtu (24/9/2022) lalu.  Ini menjadi kasus dugaan peretasan terbesar di kalangan jurnalis dalam beberapa tahun terakhir.

Terkait hal itu, pakar keamanan siber, Teguh Apriyanto mengungkapkan bahwa kasus yang menimpa Narasi punya pola serupa dengan kasus-kasus sebelumnya. Kemiripan itu tampak dari tujuan pembajakan yang menyasar akun aplikasi dan sosial media.

“Kita melihat pola yang sama, dari semua akun yang diambil alih, adalah aplikasi yang mengirimkan one time password ke SMS. Kita melihat di sana celahnya,” paparnya dalam konferensi pers Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Senin (26/7/2022).

Teguh melanjutkan, dalam kasus peretasan sebelumnya yang menimpa eks pegawai KPK dan sejumlah jurnalis, selalu ada upaya duplikasi sim card. Ketika hal itu terjadi, peretasan di Whatsapp maupun aplikasi lain menjadi susah untuk dicegah.

“Ketika sim sudah diduplikasi, korban otomatis tidak bisa menggunakan sim miliknya. Ketika proses peretasan, korban tidak menerima telepon atau sms. Ketika sms dan telepon tidak bisa bekerja, kita tidak bisa mengambil alih atau mencegah peretasan,” terangnya.

Untuk itu, Teguh menyarankan pada para jurnalis dan aktivis untuk menerapkan verifikasi dua langkah untuk setiap aplikasi. Hal ini dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

Selain itu, verifikasi dua langkah sebaiknya tidak dilakukan dengan metode sms. Ia menyarankan untuk menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti Microsoft Authenticator atau Google Authenticator.

“Jadi ketika kita mengaktifkan verivikasi dua langkah, mencegah pelaku lebih jauh lagi. Usahakan jangan pakai verifikasi dua langkah sms, bisa pakai pihak ketiga,” tambahnya.

Jika mengalami upaya peretasan, Teguh menyarankan untuk melapor ke mengakses informasi di laman trace.mu. Selanjutnya untuk pelaporan bisa melalui lapor.trace.mu untuk mendapatkan bantuan ahli.

Selanjutnya, Nenden dari Komite Keselamatan Jurnalis juga mengungkapkan pola kalau peretasan terhadap jurnalis sering terjadi ketika media sedang menyatakan sikap kritis pada isu tertentu. Pola semacam ini terus terjadi dari waktu ke waktu.

Pihak Narasi hingga kini belum bisa menyimpulkan kemungkinan motif dari peretasan yang menimpa mereka. Namun beberapa waktu belakangan, media ini kerap menurunkan laporan-laporan kritis.

Adanya kejadian ini membuat pihak Narasi semakin yakin dengan kerja-kerja jurnalistik yang mereka lakukan selama ini. Hal itu ditegaskan oleh Manajer Pemberitaan Narasi, Laban Ibrahim.

“Si penyerang tidak melakukan hal lain selain masuk. Seperti hanya memcari tahu pembicaraan yang kami lakukan. Bahwa ini mengagetkan iya, tapi kami semakin kuat, semakin yakin bahwa apa yg kami lakukan benar,” tegasnya.

Iklan

Sementara itu, perwakilan dari LBH Pers, Ahmad Fathanah Haris mengungkapkan kasus yang dialami Narasi ini jadi hal yang sudah sering terjadi. Tahun 2020, beberapa awak media Tempo, Tirto, Kompas, dan sejumlah media lain juga mengalami hal serupa.

Ia berharap aparat penegak hukum bisa bergerak cepat. Sebagaimana mereka bertindak ketika peretasan terjadi pada situs-situs pemerintahan.

“Di bulan Juli 2021, kita ketahui website Setkab sempat diretas juga. Dengan cepat pelakunya sudah ditangkap,” tegasnya.

Reporter: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Kronologi Peretasan Awak Narasi, 24 Kru dan Mantan Karyawan Jadi Korban

Terakhir diperbarui pada 27 September 2022 oleh

Tags: hackerjurnalisnarasiperetasan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Jurnalis tolak rumah subsidi dari pemerintah karena warga dengan profesi lain juga butuh MOJOK.CO
Aktual

Jurnalis Tolak Rumah Subsidi dari Pemerintah: Warga Lain Juga Butuh, Kalau Mau Sejahterakan Jurnalis Bukan Gitu Caranya

16 April 2025
mahasiswa unair surabaya.MOJOK.CO
Aktual

Pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia Kemendikbudristek Terlunta-lunta Dikhianati Hasil Seleksi

23 Oktober 2024
Misteri Kematian Jurnalis Udin yang Dibunuh Karena Berita Jasmerah Mojok
Video

Misteri Kematian Jurnalis Udin yang Dibunuh Karena Berita

13 Mei 2024
Nestapa Jurnalis Media Online, Beban Kerja Tidak Masuk Akal, Gaji Tersendat, Sampai PHK Sepihak MOJOK.CO
Liputan

Nestapa Jurnalis Media Online, Beban Kerja Tidak Masuk Akal, Gaji Tersendat, Sampai PHK Sepihak  

12 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.