Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Penyebab Gilang Meninggal saat Diklat Menwa UNS, Polisi dan Kampus Beda Versi

Berdasarkan autopsi, polisi menduga korban mengalami kekerasan.

Redaksi oleh Redaksi
27 Oktober 2021
A A
Guru besa UGM Samekto Wibowo meninggal dunia setelah swafoto di Pantai Indrayanti
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Polisi dan keluarga menyatakan Gilang meninggal karena kekerasan saat ikut diklat menwa UNS. Namun, kronologi yang disampaikan Rektorat UNS mengindikasikan Gilang meninggal karena sakit.

Perkembangan investigasi meninggalnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra, saat menjalani diklat resimen mahasiswa (menwa) UNS memantik kebingungan. Pasalnya, Polda Jawa Tengah dan Rektorat UNS menyampaikan dua penyebab kematian yang berbeda.

Menurut keterangan Polda Jawa Tengah, Gilang diduga meninggal akibat tindak kekerasan. Ini karena hasil autopsi menunjukkan ada penyumbatan di bagian otak korban. “Korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M. Iqbal Alqudusy, Selasa (26/10), dikutip Tirto.id. Hingga kini, sebanyak 21 orang telah diperiksa polisi, terdiri dari mahasiswa, senior, dan pembina menwa.

Sementara itu, kronologi yang disampaikan Rektorat UNS mengindikasikan Gilang meninggal karena sakit. Kronologi ini disampaikan Kepala Divisi Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Suranto, berdasarkan keterangan panitia diklat. Kampus menyatakan, saat kegiatan penyambutan di hari pertama diklat (23/10), Gilang sudah mengalami kram.

Keluhan sakit juga dikatakan Gilang ketika masuk hari kedua (24/10). Saat itu, para peserta sedang mengikuti kegiatan rappelling atau turun tebing di Jembatan Jurug. “Setelah kegiatan (rappelling) selesai, balik ke kampus, ketika balik ke kampus ini, yang bersangkutan memang mengeluh sakit punggung. Terus kemudian, pada jam 14.00, yang bersangkutan mendapatkan perawatan dengan dikompres di kepala,” ujar Suranto, dilansir Detik.com.

Masih di hari kedua, pada pukul 21.00, Gilang tak sadarkan diri. Panitia kemudian membawa Gilang ke rumah sakit, namun korban meninggal dalam perjalanan.

“Di sini tertulis 22.05 itu yang bersangkutan di dalam mobil, dalam perjalanan menuju RS. Pengakuan dari pihak panitia, kok sudah tidak bernapas. Sampai ke RS Moewardi, memang benar sudah dinyatakan meninggal dunia,” tambah Suratno.

Kronologi versi panitia/kampus ini dikuatkan Wakil Rektor UNS Ahmad Yunus yang sempat melayat ke rumah keluarga. Saat itu, ia sempat menyaksikan jenazah Gilang. “Sekilas, secara fisik saya tidak melihat apakah (mata korban) berdarah atau tidak. Secara fisik di dada sampai perut tidak ada tanda-tanda yang merah atau hitam atau robek. Itu tidak saya lihat,” ujar Ahmad, dikutip Detik.com.

Selain berbeda dengan pernyataan polisi, keterangan kampus juga beda dengan tuturan keluarga Gilang. Pihak keluarga sebelumnya membeberkan ada luka lebam dan darah di tubuh jenazah Gilang.

Sementara investigasi masih berjalan, mahasiswa UNS merespons kematian rekan mereka dengan berdemonstrasi di kampus. Selasa malam (26/10), ratusan mahasiswa UNS mengenakan pakaian serbahitam dan berkumpul di boulevard kampus. Mereka menggelar doa bersama sekaligus menyalakan 100 lilin untuk Gilang.

teruntuk menwa uns, kami tidak butuh kata maaf. pic.twitter.com/BFVIKOJh1w

— bii – (@obiputro) October 26, 2021

Dalam momen tersebut, para mahasiswa juga menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, agar pihak UNS segera memberikan keterangan secara jelas mengenai penyebab meninggalnya Gilang Endi Saputra. Kedua, kampus harus bertanggung jawab penuh menyelesaikan kasus kematian janggal Gilang. Ketiga, pihak kampus harus transparan dalam menangani kasus ini.

BACA JUGA Mengapa Belakangan Banyak Berita Negatif tentang Polisi? dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Terakhir diperbarui pada 28 Oktober 2021 oleh

Tags: diklat mahasiswagilang endi saputramenwauns solo
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Cerita Dosen Bule di Sastra Inggris UNS yang Jadi Produser Musik EDM MOJOK.CO
Kampus

Cerita Dosen Bule di Sastra Inggris UNS, Tinggalkan AS untuk Ngajar di Indonesia hingga Jadi Produser Musik EDM di Jogja

22 November 2024
Mereka Tetap Bangga Jadi Anggota Menwa UPN Meski Fungsinya Dipertanyakan dan Dianggap Cosplay TNI di Kampus MOJOK.CO
Liputan

Anggota Menwa Diam Dianggap Cosplay TNI, Bergerak Mengamankan NKRI

15 September 2023
menwa mojok.co
Kilas

Tiga Kasus Kematian Anggota Menwa Dalam Setahun, Terbaru di UPN Veteran Jakarta

1 Desember 2021
2 Anggota Menwa UNS Jadi Tersangka Kematian Gilang, Diduga Menganiaya saat Diklat mojok.co
Kilas

2 Anggota Menwa UNS Jadi Tersangka Kematian Gilang, Diduga Menganiaya saat Diklat

5 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.