MOJOK.CO – Rentetan kabar negatif yang menerpa Twitter mendorong penggunanya pindah ke Mastodon. Pemilik Mastodon pun mengakui terjadi peningkatan pengguna sejak Twitter diakuisisi oleh Elon Musk.Â
Kebijakan baru yang diterapkan Elon Musk di Twitter mengundang kontra dari sejumlah pihak. Terbaru, Elon Musk meminta pegawainya berkomitmen bekerja sangat keras atau mengundurkan diri. Pengunduran diri masal pun terjadi. Tagar #RIPTwitter dan #Twitterdown sempat menjadi trending.Â
Beberapa pengguna yang tidak tahan dengan keputusan-keputusan Elon Musk juga mencari alternatif media sosial lain. Mastodon menjadi salah satunya.Â
Dilansir dair CNBC, setelah 12 hari Elon Musk membeli Twitter, aplikasi Mastodon di Apple App Store dan Google Play diunduh hingga 322.000 pengguna. Jumlah itu naik 100 kali lipat dibandingkan sebelumnya.Â
Per 7 November 2022, pendiri Mastodon Eugene Rochko mengungkapkan, layanannya digunakan oleh lebih dari satu juta pengguna aktif. Walau jumlahnya masih di bawah pengguna aktif harian Twitter yang mencapai 245 juta, pertumbuhan itu dinilai pertanda baik.Â
Mastodon adalah platform terbuka (free open-source) yang dikembangkan pada tahun 2016. Sekilas tampilan aplikasi ini mirip dengan Twitter. Mereka memiliki “toots” untuk menyebut “tweet dan “boots” untuk menyebut “retweet”. Toots pun bisa dibalas dan disukai. Pengguna juga bisa saling mengikuti.
Bagaimana cara kerja Mastodon?
Di balik kemiripannya, BBC News Indonesia menyebut Mastodon dan Twitter memiliki perbedaan mendasar. Mastodon terbentuk dari banyak server yang dikelola oleh entitas atau perusahaan yang berbeda. Server itu saling berkaitan dan membentuk jejaring. Sementara Twitter dikelola oleh satu perusahaan atau satu domain yang sama.
Mengingat Mastodon terbentuk dari banyak server, langkah pertama yang harus kalian lakukan apabila ingin bergabung adalah memilih server. Pemilihan server akan menentukan akhir nama akun dan komunitas awal. Saat ini terdapat kurang lebih 4.000 server independen Mastodon.Â
Jangan khawatir, kalian tetap bisa berteman dengan akun yang berada dalam server lain. Caranya, kalian cukup menuliskan alamat lengkap akun di kolom pencarian. Apabila akun masih dalam satu server, kalian cukup menuliskan nama akunnya.Â
Desentralisasi server ini menjadi daya tarik Mastodon. Namun bagi mereka yang baru pertama kali bergabung, banyaknya server membuat pengguna membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dan mencari teman. Selain itu, nasib akun Mastodon kalian bergantung pada pemilik server. Kalau pemilik menelantarkan server, bukan tidak mungkin kalian bisa kehilangan akun. Oleh karenanya, Mastodon meminta pemilik server untuk memberitahu penggunanya sebelum memutus server.Â
Beberapa server terbuka untuk siapapun, akan tetapi ada juga yang memerlukan undangan untuk bisa bergabung. Ini tergantung kebijakan masing-masing server. Termasuk pembayaran, beberapa server meminta donasi. Namun kebanyakan server terbuka secara gratis.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi