Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Pendidikan

Pro dan Kontra Penghapusan PR untuk Siswa di Surabaya

Mutiara Tyas Kingkin oleh Mutiara Tyas Kingkin
23 Oktober 2022
A A
penghapusan pr mojok.co

Ilustrasi sekolah. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pemkot Surabaya akan menghapuskan PR bagi siswa di daerahnya. Hal ini bertujuan agar siswa bisa bersosialiasi di lingkungannya.

Pelajar SD-SMP di sekolah-sekolah Surabaya akan terbebas dari pekerjaan rumah (PR) mulai 10 November 2022. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa kebijakan ini bertujuan agar siswa tak terbebani PR serta bisa bersosialisasi di lingkungannya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menambahkan, nantinya siswa juga akan mendapatkan pengayaan materi tentang pendalaman karakter di sekolah selama 2 jam. Kelas akan selesai pukul 12.00 WIB lalu dilanjutkan materi seperti menari, melukis, mengaji, dll, sampai pukul 14.00 WIB.

Ia juga mengatakan, sosialisasi untuk kepala sekolah dan guru sudah berjalan. Seluruh pelajaran harus selesai di sekolah. Hal ini disebutnya sesuai dengan prinsip “Merdeka Belajar”. Pemetaan kegiatan yang akan diberikan ke siswa juga terus dilangsungkan. Dispendik berharap orang tua turut berpartisipasi.

Namun, tentu saja rencana ini menuai ragam pendapat. Mojok merangkum beberapa pendapat dari pendidik dan orang tua murid di beberapa daerah terkait kebijakan ini. Martina Sunartiningsih, S.Pd.Si., selaku guru di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta misalnya, ia memberikan tanggapannya terkait penghapusan PR yang dilakukan Pemkot Surabaya.

“Perlu adanya kejelasan di sini. Bentuk PR apa yang akan dihapus. Menurut saya, PR tidak melulu harus mengerjakan soal. PR bisa dalam banyak bentuk penugasaan,” katanya ketika dihubungi Mojok (22/10/2022).

“Mengapa PR harus dihapus jika dengan PR siswa bisa menerapkan pengetahuan yang sudah mereka dapatkan, dan mengkomunikasikan kembali hasil pekerjaan itu di kelas untuk mendapatkan tanggapan dari guru dan teman,” tambah Bu Martina atau yang kerap disapa Bu Naning.

Namun menurutnya jika penghapusan PR benar diterapkan maka perlu kebijakan lain untuk memastikan metode pembelajaran yang dapat membantu siswa menyerap materi. Misalnya tugas membaca buku sebagai prasyarat menguasai materi yang akan diajarkan keesokan harinya.

Hal terpenting menurutnya adalah pemerintah perlu mengatur kebijakan penguatan literasi sejak dari tingkat keluarga. Fasilitas publik pun juga harus tersedia guna memfasilitasi budaya literasi seperti sudut-sudut baca.

“Belajar yang paling efektif dimulai dari kesadaran. Mau ada PR atau tidak, anak yang sudah paham tujuan belajar pasti akan tetap berusaha mencari tahu. Di sini, kultur masyarakat yang sebenarnya juga harus dibenahi,” pungkasnya.

Apriliya Irwanti, S.Pd., guru di SMP Daniel Creative Semarang mempunyai pendapat lain. “kalau sekarang [PR] menjadi kurang begitu penting karena anak sekarang sebagian besar berpikir bahwa ‘yang penting mengerjakan PR.’ Walaupun jawabannya mungkin mereka cari dari Google, tidak dikerjakan sendiri. Jadi, kurang menghargai proses sehingga tujuan pemberian PR menjadi tidak tercapai,” ungkapnya

Menurutnya pemberian PR bisa diganti dengan project yang sesuai dengan kebutuhan siswa. “Diganti project yang relevan, menarik, memberikan ruang kepada siswa untuk berpendapat sesuai dengan pengetahuannya dan tidak dalam bentuk soal yang jawabannya pasti atau bisa di-copas dari internet,” tambahnya.

Sementara, dukungan juga diberikan oleh Novita Dwie Utami, S.E., yang mempunyai anak di bangku kelas 1 SD. “[PR] tidak terlalu penting. Apalagi sekarang sudah mulai kurikulum merdeka. Kalau anak sudah di rumah biarkan mereka merdeka dengan bermain-main di rumah. Anak sudah mengikuti ekskul atau les sampai sore,” ungkapnya.

Namun, tanggapan berbeda datang dari Lucia Trisuni Ratnaningsih yang juga memiliki anak duduk di bangku sekolah dasar. Menurutnya PR itu penting karena dengan mengerjakannya siswa akan membaca kembali pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah. PR juga digunakan sarana belajar, jika siswa tidak menemukan jawabannya dari buku maka bisa mencari di sumber lain.

Iklan

“Makanya saya kurang setuju karena kalau tidak dikasih PR anak akan main dan kalau sudah capek main terus malas belajar,” katanya kepada Mojok.

Penulis: Mutiara Tyas Kingkin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Film Inang Perkenalkan Mitos Rebo Wekasan pada Generasi Z

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2022 oleh

Tags: PRsekolahsiswaSurabaya
Mutiara Tyas Kingkin

Mutiara Tyas Kingkin

Magang Mojok

Artikel Terkait

Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit MOJOK.CO
Ragam

Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit

10 November 2025
Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.