Bulan Ramadhan menjadi awal yang berkah bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pasalnya, di awal Ramadhan ini, Pemerintah DKI Jakarta resmi memutuskan untuk melepas 26,25 persen saham di perusahaan pembuat bir PT Delta Djakarta.
Kepastian akan keputusan ini ditegaskan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Pemprov DKI Jakarta memastikan akan melepas 26,25 persen saham di perusahaan PT Delta Djakarta, perusahaan pembuat bir, jadi 26,25 itu kita pasti dilepas. Jadi ini bukan akan, tapi pasti dilepas,” kata Anies di Balaikota.
Langkah melepas saham ini bukanlah langkah yang sembarangan, ia adalah langkah yang berat, sebab selama ini, dengan kepemilikan saham 26,25 persen di PT Delta Jakarta, Pemerintah Jakarta bisa mendapatkan deviden dari PT Delta Djakarta rata-rata Rp38 miliar setiap tahunnya.
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan berharap keputusan pelepasan saham ini sebagai langkah yang terbaik.
“Kita akan membuat dan memastikan proses ini transparan dan sangat kredibel dan kita akan menunjuk pihak-pihak yang kredibel, transparan, untuk memastikan mendapatkan valuasi terbaik atas kepemilikan saham kita,” kata Sandiaga.
Banyak pihak yang sejatinya tidak setuju dengan langkah pemerintah Provinsi DKI menjual kepemilikan saham ini, salah satunya adalah Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Salah satu pertimbangannya adalah soal deviden.
“Saya menyayangkan keputusan itu. Mengingat perusahaan tersebut telah memberikan dividen cukup besar setiap tahunnya dan berkontribusi terhadap PAD (pendapatan asli daerah),” kata Edi.
Namun begitu, Anies-Sandi tetap kukuh dengan rencana mereka untuk tetap menjual kepemilikan saham Pemprov di perusahaan bir.
Menjual saham di perusahaan bir ini memang sudah menjadi begian dari salah satu janji kampanye Anies-Sandi dalam Pilgub DKI 2017 lalu dan akhirnya bisa dilakukan di tahun 2018. Sungguh sebuah langkah yang bagus, berani, dan penuh berkah.
Wahai warga Jakarta, mari kita berdoa, semoga setelah ini, setelah melepas saham di perusahaan bir, Pemprov akan membeli sebagian saham perusahaan pembuat produk-produk yang berkah dan islami, misal sarung Wadimor, pasta gigi Enzim, atau biskuis kaleng Khong Guan.