MOJOK.CO – Masih tingginya jumlah kasus pasien positif corona membuat pemerintah belum berani membuka sekolah.
Buat para orang tua yang sedang berharap dan berdoa terus-menerus agar sekolah cepat buka dan anaknya bisa kembali masuk sekolah agaknya harus bersiap untuk kecewa. Pasalnya, sampai sekarang, pemerintah masih belum bisa memastikan kapan sekolah akan kembali dibuka.
Sebelumnya, memang sempat menguat skenario membuka kembali sekolah pada pertengahan Juli seiring dengan tahun ajaran baru, namun skenario tersebut tersebut hampir dipastikan tidak akan dilaksanakan sebab sampai sekarang, jumlah pasien corona masih terus bertambah dan akan membahayakan para siswa jika sekolah nekat dibuka pada Juli mendatang.
Pemerintah menyatakan tak akan tergesa-gesa untuk membuka kembali sekolah.
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono menyatakan kemungkina sekolah baru akan dibuka sekitar akhir Agustus atau awal September. Namun ia juga mengatakan ada kemungkinan sekolah akan dibuka Akhir Desember.
“Worst scenarionya sampai akhir Desember belajar mengajar dari rumah,” ujarnya. “Pada prinsipnya tidak hanya belajar online, tapi bisa guru memantau, kunjungan guru ke murid dengan memikirkan physical distancing. Yang jelas kita tidak ingin seperti di Perancis dan Korea Selatan yang membuka sekolah kemudian banyak murid terpapar.”
Sementara itu, para ahli kesehatan anak memberikan dukungan pada skenario belajar-mengajar di sekolah yang baru akan dimulai per Desember tahun ini.
“Kami menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh. Dengan mempertimbangkan antisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka sampai bulan Desember 2020,” terang Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan.
Menurut Aman, selain untuk memastikan kesehatan para siswa, hal ini juga untuk lebih meningkatkan peran serta orangtua dalam pendidikan anak.
“Dalam masa pandemi Covid-19 ini, pembatasan fisik merupakan syarat penting dalam upaya pencegahan penyakit. Dan saat ini pelonggaran pembatasan sosial berskala besar masih sangat berisiko menimbulkan makin melonjaknya jumlah kasus baru. Terlebih lagi menciptakan tindakan pencegahan infeksi itu masih sulit dilakukan ke anak-anak.”
Yah, buat para orangtua, yang sabar ya. Sekali-kali biar merasakan jadi guru selama beberapa bulan. Biar paham jadi guru di sekolah itu nggak segampang yang dikira.
Buat para siswa, sabar juga ya. Sekali-kali biar merasakan, rasanya suka sama teman sekelas tapi nggak bisa bertemu berbulan-bulan lamanya. Biar paham bahwa rindu itu memang berat, kamu nggak akan kuat.