Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Asal-usul Hantu Maut yang Membantu Merebut Jogja dari Belanda

Kenia Intan oleh Kenia Intan
11 September 2023
A A
Markas Pasukan Hantu Maut yang Membantu Merebut Jogja dari Belanda (MOJOK.CO)

Markas Pasukan Hantu Maut yang Membantu Merebut Jogja dari Belanda (wikipedia)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pasukan Hantu Maut merupakan pasukan berisikan pemuda dari kampung-kampung di Jogja. Pasukan ini terkenal militan hingga kerap menyulitkan tentara Belanda selama Agresi Militer II. 

Berapa banyak dari kalian yang menuju Tempo Gelato Prawirotaman menyadari, ada sebuah monumen di dekat sana. Kalian pasti melewati monumen itu apabila menuju Tempo Gelato dari Jalan Parangtritis. Lokasinya di depan TK PKK Prawirotaman, beralamat di Jalan Prawirotaman I No.19 Yogyakarta.

Monumen berwarna putih itu berdiri untuk memperingati Pasukan Hantu Maut yang banyak berperan saat Agresi Militer Belanda II. Pasukan ini terkenal militan sehingga serangan-serangannya yang kerap merepotkan tentara Belanda.

Cikal bakal Pasukan Hantu Maut adalah Pasukan Samber Gelap yang sebagian besar berasal pemuda dari Kampung Keparakan Lor dan Kampung Keparakan Kidul. Pasukan ini sebenarnya sudah aktif membantu perjuangan sejak 1945.

Pada saat itu, pasukan hanya bermodal tujuh senjata hasil melucuti pasukan Jepang pada 7 Oktober 1948 di Kota Baru. Mereka kemudian diperintah masuk ke kota untuk mengambil dan mencari senjata yang masih tertinggal. Mereka akhirnya mendapatkan 11 senjata tambahan.

Selain Pasukan Samber Gelap, sebenarnya terdapat pergerakan pemuda lain di Yogyakarta pada waktu itu. Misalnya, Pasukan Banteng Mataram dari Kampung Brontokusuman dan Pasukan Pemuda Kampung Prawirotaman.

Kemudian, atas ide GBPH Pujokusumo, pemuda dari Brontokusuman, Prawirotaman, dan Karang Kajen itu melebur jadi satu dengan nama Pasukan Hantu Maut. Nama ini dipilih agar memberi kesan menakutkan bagi musuh atau tentara Belanda. Asal tahu saja, GBPH Pujokusumo adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.

Nasib Hantu Maut setelah Agresi Militer Belanda

Sebelum seluruh pasukan Belanda mundur dari Jogja, pada 25 Juni 1945, Pasukan Hantu Maut melebur ke dalam Komando Batalyon A (Konbat A) Brigade 10/Wehrkreis III. Pasukan ini membantu sektor 3 yang meliputi daerah Kantor Pos Besar ke utara hingga rel kereta api. Sektor 5 yang meliputi daerah rel kereta api ke utara bagian barat jalan raya, dan Sektor 6 yang meliputi rel kereta api ke utara bagian timur jalan.

Setelah seluruh pasukan Belanda ditarik dari Yogyakarta, Pasukan Hantu Maut menjadi Pasukan Keamanan Kota (PKK). Setelah Yogyakarta kembali aman, pasukan kemudian demiliterisasi dan mendapat kesempatan untuk kembali ke instansi atau sekolah masing-masing. Mereka juga mendapat kesempatan untuk meneruskan ke pendidikan militer bagi yang sudah lulus tes. Sementara yang tidak lulus tes, kembali ke masyarakat dengan surat penghargaan.

Kini, mantan pasukan anggota Pasukan Hantu Maut tergabung dalam organisasi Kerukunan Keluarga Pejuang Eks SWK 101 WK III Yogyakarta. Organisasi ini bertujuan menjalin kekeluargaan dan gotong royong sesama anggota. Baru-baru ini, komunitas tersebut memugar dan meresmikan kembali Tetengger Markas Gerilya SWK 101/WK III.

Monumen yang berdiri pada 1995 itu menjadi pengingat keberadaan markas gerilya di sekitar kawasan tersebut. Sekaligus menjadi pengingat bahwa masyarakat setempat sempat berjuang mempertahankan kemerdekaan. Adapun Tetengger Markas Gerilya SWK 101/WK III terletak di Kampung Kadipaten Wetan, Kecamatan Keraton Yogyakarta.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Prawirotaman, Kampung Prajurit Keraton Jogja yang Menjelma Jadi Surganya Para Turis
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 11 September 2023 oleh

Tags: agresi militer IIhantu mautJogjapasukan hantu maut
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.