Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar a.k.a Cak Imin agaknya memang hobi membikin kontroversi. Setelah sekitar seminggu yang lalu ia menyatakan diri siap menjadi Ketua Umum PSSI menggantikan Edy Rahmayadi yang baru saja mundur, sekarang, Muhaimin kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Kali ini tentang jatah jabatan menteri untuk partainya.
Muhaimin menyatakan bahwa dirinya ingin PKB mendapatkan jatah 10 menteri jika kelak pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin terpilih menjadi presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019 mendatang.
“Saya mohon doanya moga-moga saya diberikan kekuatan melanjutkan dan membuktikan. 2019 syarat persatuan ditopang oleh ekonomi yang makmur. 2019 harus betul-betul diwujudkan,” kata Muhaimin di di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, pada Minggu, 27 Januari 2019 kemarin. “Hari ini menteri dari kami 4, menpora dan lain-lain. Mudah-mudahan (nanti) menteri 10,” lanjutnya.
Seperti diketahui, saat ini ada 4 kader PKB yang menjabat sebagai menteri, yakni Imam Nahrawi selaku Menpora, Hanif Dhakiri selaku Menaker, Eko Putro Sandjojo selaku Menter Desa PDTT, dan M Nasir selaku Menristekdikti.
Muhaimin juga menyatakan bahwa dari 10 menteri, ia ingin PKB mendapatkan jatah kementerian yang berkaitan dengan bidang ekonomi. Hal tersebut karena menurut Muhaimin, PKB ingin lebih terlibat langsung dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Kalau menteri NU 10, terutama menteri keuangan, bagi-bagi uang, supaya ekonomi bisa lebih cepat makmur, sejahtera. Ibu-ibu itu kalau kumpul doanya manjur. Semoga PKB bisa dapet 10 kursi,” ujar Muhaimin.
Pernyataan Muhaimin Iskandar tentang target PKB mendapatkan 10 jabatan menteri ini langsung menuai kritik dan kecaman dari berbagai pihak, utamanya tentu saja netizen.
Maklum saja, pernyataan Muhaimin dianggap sebagai semacam pemakluman dan bagian dari langkah awal bagi-bagi jabatan di dalam pemerintahan. Sampai-sampai muncul guyonan tentang kepanjangan PKB: Partai Kementerian Bangsa.
Aduh, Cak Imin ini kelihatannya memang terlalu visioner. Baru juga masa kampanye, belum pasti menang, eh sudah mikir target jabatan kementerian. Dinyatakan secara blak-blakan pula.