Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Mempertanyakan Kepantasan Ustaż Kiwil

Redaksi oleh Redaksi
7 Desember 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Baru-baru ini, beredar sebuah foto selebaran acara Tabligh Akbar peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. yang banyak beredar di sosial media.

Tak ada yang aneh dengan selebaran pengumuman acara peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. 1439 H ini, ia sama seperti selebaran acara Maulid lainnya.

Namun yang membikin selebaran ini menarik dan menjadi banyak bahan perbincangan adalah terpampangnya nama Kiwil, salah satu pelawak kondang tanah air sebagai penceramah. Nama Kiwil dicantumkan bukan sekadar Kiwil belaka, namun ditulis dengan nama aslinya dan ditambah embel-embel ustaż: Ust. Wildan Delta.

“Hadirilah….!!!

Tabligh Akbar Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Penceramah: Ust. Wildan Delta (Ust. Kiwil)”.

Begitulah tulisan yang ada di selebaran tersebut.

Hebohnya selebaran acara peringatan Maulid yang sejatinya sudah berakhir beberapa waktu yang lalu ini tentu saja sangat beralasan.

Maklum saja, Kiwil (atau Ustaź Kiwil) yang didapuk sebagai penceramah di selebaran tadi selama ini memang dikenal sebagai pelawak, sehingga, ia dianggap tak layak menyandang gelar ustaż, apalagi memberikan ceramah di acara sekelas peringatan Maulid Nabi.

Hal ini menjadi semakin riuh, terlebih setelah timeline dipenuhi dengan topik seputar Arya Permadi, sosok yang selama ini dikenal sebagai ustaż parodi yang kerap menggunakan nama Ustadz Abu Janda Al-Boliwudi.

Orang-orang kemudian mempermasalahkan betapa sekarang seseorang terlalu mudah untuk mendapatkan gelar ustaż. Padahal, seseorang seharusnya baru layak mendapat gelar ustaż bila kapasitas ilmu beragamanya sudah benar-benar teruji.

Untuk kasus Kiwil, perkara ini tentu saja lebih kompleks, sebab sebelumnya, ia berprofesi sebagai pelawak, profesi yang boleh dibilang punya persimpangan yang jauh dari dunia kerohanian.

Hal semacam ini sejatinya bukan yang pertama.

Jauh sebelum Kiwil berubah dari pelawak menjadi penceramah. Akri Patrio sudah pernah merasakan lebih dahulu dunia ceramah. Lebih dalam lagi, ada nama Kirun, pelawak Jawa Timuran yang kemudian juga banting humor menjadi penceramah. Bahkan, kalau mau menarik benang lebih panjang, Junaedi, legenda dagelan mataram yang namanya hanya kalah kondang dari Basiyo itu juga menjadi penceramah sebelum akhirnya menutup usia.

Iklan

Lantas, apakah salah seorang pelawak memberikan ceramah dan tausyiah? Tentu saja tidak. Tak ada yang salah. Lha wong dasarnya jelas, sampaikanlah walau hanya satu ayat.

Yang salah itu kalau kemudian dengan mudah menahbiskan diri atau orang lain sebagai ustaż, padahal kapasitas keilmuan agamanya meragukan.

Lgitimasi berbicara tentang agama tanpa ilmu kadang jauh lebih berbahaya dari apapun. Dan kita sering melakukannya.

Sesama muslim tentu saja senang melihat Kiwil berhijrah, namun memberikannya legitimasi sebagai ustaż, tentu saja itu soal lain.

Betul? (Harap dibaca dengan suara khas Kiwil saat menirukan gaya bicara Zainuddin MZ).

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2017 oleh

Tags: AgamaceramahKiwilustaz
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Katolik Susah Jodoh Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami MOJOK.CO
Esai

Cari Pasangan Sesama Katolik itu Susah, Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami

13 November 2025
intoleransi, ormas.MOJOK.CO
Ragam

Pemda dan Ormas Agama, “Dalang” di Balik Maraknya Intoleransi di Indonesia

19 September 2025
Catatan Kritis Atas Reduksionisme Biologis Pemikiran Ryu Hasan MOJOK.CO
Esai

Catatan Kritis Atas Reduksionisme Biologis Pemikiran dr. Ryu Hasan

3 Juli 2025
Gus Baha dan Pemikiran Cerdasnya tentang Esensi Beragama | Semenjana Eps. 11
Video

Gus Baha dan Pemikiran Cerdasnya tentang Esensi Beragama | Semenjana Eps. 12

28 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.