MOJOK.CO – Mande Muda merupakan perguruan silat Sunda yang unik. Perguruan ini fokus menyebarkan ilmu bela dirinya di luar negeri ketimbang di Indonesia.
Mande Muda merupakan salah satu perguruan pencak silat asal Indonesia. Berbeda dari yang lainnya, perguruan pencak silat ini justru berkembang di luar negeri. Guru dan pusat perguruannya berada di Amerika Serikat.
Perguruan pencak silat Mande Muda berasal dari Bandung, Jawa Barat. Gerak dan jurusnya merupakan hasil kombinasi dari belasan gaya pencak silat. Prinsip utama Mande Muda adalah terus berkembang dan berlatih.
Sejarah Mande Muda
Perguruan pencak silat ini berdiri atas inisiasi dari Uyuh Suwanda pada 1951 di Bandung. Bersama istrinya, Mimi Suwanda, Uyuh memperkenalkan ilmu bela diri yang telah ia kembangkan dari sejumlah gaya silat.
Kata ‘Mande’ mengambil dari ‘Cimande’, desa di mana istrinya lahir. Cimande, bagi Uyuh, merupakan tempat di mana sistem silat asli Jawa Barat berada. ‘Muda’ merujuk pengertian baru. Mande Muda diibaratkan seperti seorang anak kecil yang selalu berkembang dan memperbarui silatnya dengan materi baru.
Perguruan Mande Muda memegang teguh prinsip pendirinya: menunggu. Dengan menunggu, pesilat dapat merespon ‘pertanyaan’ atau serangan dengan baik. Menurut Uyuh, saat ada yang menyerang, pesilat mesti memberikan ‘jawaban’ atau balasan terbaiknya. Teknik terbaik adalah bagaimana caranya agar musuh tak menyerang lagi. Uyuh wafat pada 1989.
Berkembang di Amerika Serikat
Sepeninggal pendirinya, estafet kepemimpinan perguruan Mande Muda beralih ke sang anak, Herman Suwanda. Herman mulai belajar silat dari bapaknya sejak 1960. Pada 1980, ia berangkat ke Amerika bersama istrinya, Suzane, dan mengajarkan silat di sana. Selain itu, ia juga mengajarkan budaya Sunda kepada murid-muridnya.
Herman kemudian membangun Akademi Padepokan Silat Suwanda di Kampungdago, Lembang. Sekolah pencak silat dengan fasilitas cukup mumpuni. Setiap tahun, Herman mengadakan perkemahan di Indonesia agar murid-muridnya dari seluruh dunia bisa belajar pencak silat bersama sekaligus mengenalkan budaya Jawa.
Pada 21 Maret 2000, Herman wafat dalam kecelakaan mobil di Jerman. Padahal saat itu ia sedang mengembangkan Pencak Silat Mande Muda di Eropa.
Guru besar Rita Suwanda, pesilat perempuan yang tangguh
Rita Suwanda merupakan putri ketiga Uyuh Suwanda. Sejak usia 14 tahun ia telah mempelajari silat Mande Muda. Sepeninggal Herman, keluarga memilihnya untuk memimpin perguruan di tingkat internasional.
“Setelah beliau (Herman) meninggal, kemudian murid-murid Mande Muda di Amerika menginginkan saya ke sana karena saya jadi anak yang paling tua,” tutur Rita dalam wawancara Liputan 6.
Dalam melanjutkan perguruan keluarga, Rita mendapat bantuan dari suaminya, Dadang Gunawan. Dadang bukan nama baru di Perguruan Mande Muda, ia merupakan murid yang turut membantu Uyuh membuka perguruan ini.
Perjalanan memperkenalkan pencak silat asal Indonesia di Amerika tidak mudah. Rita mengaku kerap mendapat pandangan remeh dari para master bela diri di sana. Saat menggelar workshop, tak sedikit master bela diri lain menantangnya untuk bertanding. Demi menjaga nama baik perguruan, Rita pun tak ragu menahan rasa sakit hati maupun fisik.
“Mereka memandang sebelah mata pencak silat dan karena saya wanita, tapi saya membuktikannya lewat teknik silat dengan serangan gaya sendiri. Selama lima tahun, saya jatuh bangun untuk mengenalkan Silat Mande Muda,” ujarnya.
Berkat kegigihan Rita, Mande Muda Internasional berhasil melebarkan ajarab pencak silatnya ke sejumlah negara di Eropa, antara lain Jerman, Prancis, Spanyol dan Belanda.
Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA 4 Perguruan Pencak Silat Indonesia yang Sukses Membuka Cabang di Luar Negeri
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News