MOJOK.CO – Ganjar Pranowo tercatat sebagai calon presiden yang bakal dipilih sebagian besar warga Yogyakarta dalam Pemilu 2024 mendatang. Menurut penelitian lembaga Kolasse, Gubernur Jawa Tengah ini menjadi capres terkuat di wilayah DIY, dan tingkat keterpilihan makin menguat jika ia mendapat dukungan dari Sri Sultan HB X.
Temuan ini didasarkan pada hasil survei Kolasse berjudul “Perilaku Pemilih dan Ikatan Sosial Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta”, yang dirilis Selasa (29/11/2022) lalu. “Jika Pemilu digelar hari ini, Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang paling banyak dipilih sebagai presiden, dengan suara 49,6 persen,” CEO Kolasse Arga Pribadi Imawan yang juga staf pengajar di Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM.
Dalam survei yang dilakukan terhadap 500 orang dalam rentang 14-23 November 2022, sosok Ganjar unggul di beberapa kategori atribusi yang dijadikan indikator keterpilihan. Di antaranya, ia dianggap sebagai sosok yang merakyat (69,3 persen) dan diterima semua kalangan (64,3 persen).
Selain itu, Ganjar juga dapat poin tertinggi di lima atribusi lainnya. Seperti Menjaga Toleransi, Mendorong Stabilitas Sosial, Bagus dalam Berbicara di Depan Publik, Berpenampilan Menarik, dan Menguasai Persoalan Ekonomi.
“Ganjar Pranowo [juga] unggul dalam kategori atribusi Menjaga Toleransi (58,7 persen), Mendorong solidaritas sosial (55,8 persen), Bagus dalam berbicara di depan publik (50,5 persen), Berpenampilan menarik (46,2 persen), dan Menguasai persoalan ekonomi (39,7 persen),” tulisan laporan Kolasse.
Lebih lanjut, dalam pertanyaan terbuka terkait “Siapa yang diharapkan menjadi presiden di masa mendatang?”, nama Ganjar berada di daftar teratas. Ganjar, yang meraih 25,3 persen suara, mengungguli dua tokoh kuat lainnya, Presiden Joko Widodo (17,3 persen) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (11,7 persen).
Bahkan, ketika masyarakat ditanya siapa yang diharapkan menjadi wakil presiden di masa mendatang, nama Ganjar tetap memimpin (10,1 persen). Ia berada di atas nama-nama lain seperti Ridwan Kamil (6,7 persen) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin (6,5 persen).
“Apabila pemilihan umum dilakukan hari ini, PDI-P merupakan partai yang paling banyak dipilih oleh warga DI Yogyakarta, dengan 26,8 persen. Pada pertanyaan eksperimen, suara PDI-P meningkat jika mengusung Ganjar Pranowo dibandingkan Puan Maharani.”
Selain mengukur tingkat keterpilihan berdasarkan atribusi-atribusi tersebut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa 60,3 persen warga DIY menyatakan akan mendukung seorang capres apabila ia juga didukung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X.
“Berdasarkan dukungan tokoh, sebesar 60,3 persen menyatakan akan mendukung apabila capres tersebut turut didukung Sri Sultan Hamengku Buwono X. Setelahnya terdapat nama Joko Widodo (55,2 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (41,0 persen), Megawati Soekarnoputri (33,3 persen), dan GKR Hemas (31,8 persen),” kata penelitian ini.
Sementara itu, penelitian Kolasse ini juga mengungkapkan temuan-temuan lain terkait kecenderungan warga DIY terhadap Pemilu 2014. Misalnya, seperti pendidikan politik yang masih rendah, di mana ditemukan bahwa masih banyak warga DIY yang menormalisasi money politic.
“Hal lain yang perlu diperhatikan terkait politik uang, sebesar 28,4 persen mengatakan akan menerima dan memilih kandidat yang diminta apabila menerima uang. Hal ini perlu menjadi catatan serius bagi penyelenggara.”
Meski demikian, disebutkan juga bahwa warga DIY punya kecenderungan yang toleran. Buktinya, dalam indikator ikatan sosial, masyarakat DIY tidak keberatan untuk hidup berdampingan dengan warga masyarakat dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi