Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kota Bekasi di Persimpangan: Gabung Provinsi Bogor Raya atau Jadi Jakarta Tenggara?

Redaksi oleh Redaksi
22 Agustus 2019
A A
Kota Bekasi di Persimpangan: Gabung Provinsi Bogor Raya atau Jadi Jakarta Tenggara?
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Wali Kota Bekasi menyatakan lebih condong bergabung ke DKI Jakarta daripada ke Provinsi Bogor Raya. Padahal, ada ancaman hilangnya otonomi daerah, loh, Pak.

Pembentukan Provinsi Bogor Raya tengah menjadi kajian dari tim khusus oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor. Kabarnya, Provinsi Bogor Raya ini akan mencakup beberapa area, yaitu Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Cianjur, Depok, Kota Bogor, Karawang, dan Subang.

Sayangnya, Bekasi menolak wacana ini. Setidaknya, itulah yang ditunjukkan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Menurutnya, sebagaimana dikutip dari CNBC, sebagian besar warga Kota Bekasi jauh lebih mendukung rencana penggabungan Bekasi ke Jakarta, alih-alih Bogor Raya.

Dari sisi historis, kota ini dianggap memiliki kultur yang lebih mirip dengan Jakarta, bukannya Bogor. Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, bahkan menyebut penggabungan Kota Bekasi ke Jakarta adalah langkah yang sangat strategis.

Ariyanto menyebutkan keinginannya agar wali kota segera menindaklanjuti rencana ini melalui pembentukan tim khusus untuk menggelar referendum kepada masyarakat. Melalui referendum, ia percaya bahwa seluruh lembaga dan keputusan politik terkait akan mengikuti jika memang warga kota berkehendak untuk bergabung dengan Jakarta, sebagaimana yang diklaim oleh Wali Kota Rahmat Effendi dengan pendapatnya: “Kalau dijajak pendapat, pasti 60,70,80 persen, lah (yang setuju).”

Jika penggabungan Kota Bekasi dengan DKI Jakarta benar terjadi, besar kemungkinan Bekasi akan berganti nama menjadi Jakarta Tenggara. Rahmat Effendi mengaku tak ambil pusing dengan hal ini. Yang paling penting baginya dari penggabungan ini adalah adanya kepala daerah dan DPRD.

Meski nama Jakarta Tenggara terdengar menarik, unik, dan kreatif, agaknya warga Kota Bekasi harus bersabar. Pasalnya, penggabungan Bekasi dengan DKI Jakarta ini tak dapat sambutan yang bagus-bagus amat dari Kemendagri

Akmal Malik, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian, misalnya. Dalam satu kesempatan, ia menyebutkan bahwa bergabungnya Bekasi dan Jakarta justru bakal lebih sulit terealisasi karena keduanya punya “jenis kelamin” yang berbeda.

“Ini ibaratnya jenis kelaminnya beda. DKI Jakarta ini daerah yang melaksanakan kebijakan administrasi asimetris dan khusus, sementara daerah lain, daerah otonom. Apa mau Bekasi jadi wilayah administratif?” terangnya.

Ada banyak regulasi yang harus diubah demi memenuhi wacana ini, termasuk UU tentang Pemda Provinsi DKI Jakarta dan Bekasi. Meski hal ini mungkin saja terjadi, Akmal memilih untuk menyarankan pada pihak pemerintah Bekasi untuk fokus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas pelayanan publik, daripada berkhayal masuk ke DKI Jakarta.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan ada kerugian yang mengancam Bekasi kalau bergabung dengan Jakarta dan menjadi Jakarta Tenggara, yaitu hilangnya otonomi daerah. Pasalnya, setelah menjadi bagian dari DKI Jakarta, kota ini harus siap memiliki wali kota yang merupakan bawahan langsung gubernur yang bisa diberhentikan kapan saja, tanpa ada pemilihan secara langsung.

“Kalau provinsinya non-DKI, otonomi per Tingkat II masih ada. Tapi kalau gabung DKI, otonomi sudah hilang, maka pemimpin kota tidak lagi dipilih tapi ditentukan oleh gubernur,” tutur Bang Emil.

Nah, jadi gimana Kota Bekasi? Mau gabung ke Bogor, jadi Jakarta Tenggara, atau tetep ada di luar Planet Bumi? (A/K)

infografik Kota Bekasi di Persimpangan: Gabung Provinsi Bogor Raya atau Jadi Jakarta Tenggara?

Terakhir diperbarui pada 22 Agustus 2019 oleh

Tags: Jakarta TenggaraKota Bekasiotonomi daerahProvinsi Bogor Raya
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

5 Hal yang Lumrah di Bekasi tapi Nggak Bisa Ditemukan di Muntilan Magelang
Pojokan

5 Hal yang Lumrah di Bekasi tapi Nggak Bisa Ditemukan di Muntilan Magelang

20 Oktober 2025
diploma.MOJOK.CO
Ragam

Merananya Anak Muda Bekasi yang Susah Cari Kerja di Kota Sendiri

8 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.