MOJOK.CO – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa puncak wabah Covid-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada bulan Juli mendatang. Berdasarkan pengalaman, puncak Covid-19 biasanya terjadi satu bulan setelah identifikasi kasus pertama.
Kasus pertama Covid-19 varian terbaru ini tercatat telah masuk ke Indonesia pada Senin (6/6) pekan lalu. Sebanyak 1 orang terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 varian BA.4. Sedangkan tiga orang dilaporkan positif Covid-19 varian BA.5. seluruhnya merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
Oleh sebab itu, Menkes memperkirakan puncak kasus akan terjadi pada pekan ketiga hingga pekan keempat bulan Juli 2022.
“Setelahnya akan turun kembali.” Ungkapnya secara daring seperti dikutip dari Antara.
Pihak Kemenkes sendiri telah mengonfirmasi bahwa varian Omicron BA.4 dan BA.5 ini memiliki tingkat fatality yang rendah. Meskipun demikian, tingkat penyebarannya tergolong tinggi.
Oleh sebab itu, Menkes mengatakan bahwa diperkirakan puncaknya nanti pada bulan Juli dapat menyentuh 25.000 kasus per hari. Ia juga menjelaskan bahwa di negara asal varian virus ini yakni di Afrika Selatan, puncak kasusnya hanya sepertiga dari varian Delta maupun Omicron.
“Kita percaya nanti akan ada kenaikan mungkin maksimumnya 25 ribu per hari,” kata Budi.
Sebagai perbandingan, puncak pandemi Covid-19 varian Delta dan Omicron di Indonesia menyentuh angka hingga 60.000 kasus per hari. Puncak varian Delta terjadi pada bulan Juli 2021, sedang varian Omicron baru saja terjadi yakni pada bulan Februari 2022.
Peningkatan kasus ini akan telah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir. Hingga hari ini, sudah ada 20 orang yang dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron terbaru. Dua orang terkonfirmasi varian BA.4 dan 18 orang lainnya varian BA.5.
Sementara itu, peningkatan kasus Covid-19 secara keseluruhan terus bertambah. Tercatat hingga Rabu (15/6), terdapat peningkatan hingga 1.242 kasus terkonfirmasi dan 709 kasus aktif.
“Vaksinasi juga perlu terus ditingkatkan, mulai dari dosis pertama hingga dosis ketiga atau penguat,” ujar Prof. Tjandra Yofa Aditama, guru besar Fakultas Kedokteran UI.
Menurut mantan Direktur Operasional WHO Asia Tenggara tersebut, perhatian khusus juga diperlukan terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyitas komorbid. Masyarakat juga diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan untuk menjaga diri.
“Terkait hal itu maka masyarakat masih perlu terus diingatkan agar lebih ketat pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19,” katanya.
Penulis: Shinta Sigit Agustiani
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Jadwal 16 Besar Indonesia Open: Laga Berat Ganda Putra Muda Indonesia dan kabar terbaru lainnya di KILAS.