Insiden dihapusnya foto Amien Rais bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan pemimpin FPI Habib Rizieq yang diunggah di akun Instagram @amienraisofficial beberapa waktu yang lalu ternyata berbuntut panjang.
Setelah fotonya dihapus, pihak Amien Rais (belakangan diketahui bahwa akun tersebut dikelola oleh anak-anak Amien Rais) langsung menyatakan bahwa hal tersebut merupakan wujud ketidakadilan, pasalnya bukan sekali ini saja foto di akun @amienraisofficial dihapus oleh Instagram.
Hal ini tentu bikin geram banyak pihak, utamanya mereka yang berada di kubu Koalisi Keummatan. Untung Instagram bosnya bukan Islam, kalau bosnya Islam, pasti sudah diancam untuk tidak disholati mayitnya.
“IG akhirnya menghapus kembali berkali-berkali secara sepihak semua foto yang kami upload, yang berkaitan dengan tokoh tertentu. Ini bukti bahwa kebebasan berekspresi (yang bertanggung jawab) yang menjadi salah satu agenda reformasi kembali dicederai, mengembalikan kita pada era yang represif (Orde Baru), di tengah-tengah kebijakan-kebijakan populis yang palsu (Orde Lama). Kita semua menantikan terang setelah zaman-zaman gelap, bukan sebaliknya! Mari #selamatkanindonesia,” tulis akun @amienraisofficial.
Insiden menghilangnya foto Amien Rais ini kemudian menjadi bola-bola liar. Banyak spekulasi yang berembus, termasuk spekulasi keterlibatan Pemerintahan Jokowi dalam penghapusan foto tersebut. Spekulasi yang lumayan wagu ini kemudian langsung dibantah oleh Menkominfo Rudiantara yang menyatakan bahwa pihak pemerintah tidak pernah memberi perintah kepada Instagram untuk melakukan hal tersebut. Pemerintah tentu saja tidak se-selo dan se-kurang gawean itu.
Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif meyakini bahwa di balik penghapusan foto tersebut, ada pihak dan kepentingan tertentu yang terorganisir. Ia menilai bahwa penghapusan foto tersebut karena berhubungan dengan pentolan FPI, yakni Habib Rizieq.
Slamet mengatakan bahwa pihaknya akan memperkarakan kasus ini secara serius. Tak tanggung-tanggung, Persaudaraan Alumni 212 berencana akan membawa kasus penghapusan foto ini ke Mahkamah Internasional.
Rencana pelaporan ke Mahkamah Internasional ini ternyata didukung oleh banyak pihak, salah satunya oleh Wakil Ketua DPR fadli Zon.
“Ya boleh saja saya kira bagus itu, karena menurut saya kalau Instagram itu harus dipanggil nanti, kalau misalnya itu yang melakukan dari pihak instagram,” kata Fadli.
Entah bagaimana kelanjutan perkara ini nantinya, namun yang jelas, banyak masyarakat yang menolak masalah ini dibawa sampai ke Mahkamah Internasional. Bukan apa-apa, bikin malu saja. Masa cuma urusan foto Instagram sampai dibawa ke Mahkamah Internasional. Ini seperti melibatkan presiden pada masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan oleh Ketua RT.
Coba saja dibayangkan.
Di Serbia, Slobodan Milošević dilaporkan ke Mahkamah Internasional atas tuduhan pelanggaran kejahatan perang di Kosovo dan Kroasia ditambah dengan tuduhan-tuduhan genosida di Bosnia.
Di Amerika, United States Navy dilaporkan ke Mahkamah Internasional karena menembak jatuh Pesawat Iran dalam peristiwa Iran Air Flight 655.
Di Filipina, Presiden Duterde dilaporkan ke Mahkamah Internasional karena dugaan pelanggaran hukum dalam perang melawan narkoba.
Sementara itu, di Indonesia, Instagram (akan) dilaporkan ke Mahkamah Internasional karena menghapus fotonya Amien Rais.
Ya Tuhan… Nggak mbois blas.