Jumat, 11 Januari 2019 kemarin, Presiden Jokowi menerima kunjungan dari para pengurus Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) di Istana Negara.
Dalam acara kunjungan tersebut, Jokowi menyampaikan ucapan terima kasihnya pada para guru atas dedikasi dan pengabdiannya dalam mendidik generasi muda Indonesia.
“Peranan bapak ibu didik generasi muda penting, pendidikan adalah pintu untuk kemajuan,” kata Jokowi saat memberikan sambutan.
Dalam kunjungan tersebut, pengurus PGSI menyampaikan keluh-kesahnya tentang kesejahteraan para guru yang dinilai belum terlalu baik.
Salah seorang pengurus PGSI bahkan sempat memberi tahu Jokowi tentang rendahnya honor guru swasta yang sampai membuat Jokowi kaget dan tak percaya.
Jokowi diberi tahu bahwa ada guru yang saat ini honornya hanya Rp300 ribu.
“Tadi saya dengar dari pak ketua bahwa masih ada yang gajinya Rp300, Rp400, Rp500 ribu,” kata Jokowi, “Di dalam hati saya tidak percaya, tetapi kalau yang ngomong pak ketua ya saya harus percaya bahwa memang masih ada.”
(Yaelah, Pak. Kemana aja selama ini, Pak?)
Lebih memprihatinkan lagi, ada seorang perwakilan PGSI, seorang guru swasta asal Pemalang bernama Megayanti yang mengaku honornya hanya Rp150 ribu, itupun honor tersebut sudah lumayan, sebab sebelumnya honornya hanya Rp50 ribu.
“Tujuh tahun mengajar honor saya Rp50 ribu pak Presiden. Dan tiga tahun belakangan honor kami Rp150 ribu, alhamdulillah Pak Presiden,” terang Megayanti.
Demi mendengar keluh kesah tentang nasib yang kurang menyenangkan dari para guru, Jokowi pun kemudian berjanji untuk segera menyelesaikan masalah sertifikasi bagi guru swasta atau honorer.
Janji tersebut menjadi janji yang kesekian kalinya bagi Jokowi. Sebelumnya, Jokowi juga berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan guru honorer dalam acara Asosiasi Pemerintah Daerah pada Juli tahun lalu.
Jokowi agaknya tak bisa berbuat banyak. Janiji yang ia ucapkan pada para guru honorer itu menjadi angin lalu belaka. Puluhan ribu guru honorer pun kemudian kecewa dan menggelar demo di depan Istana pada 2 November 2018 di depan Istana demi menagih janji Jokowi.
Nah, di janji yang terbaru ini, akankah Jokowi kembali mengingkarinya? Entahlah. Tapi yang jelas, Jokowi harus tahu bahwa guru memang pahlawan tanpa tanda jasa, tapi untuk urusan janji kesejahteraan, guru selalu butuh tanda jadi.