Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Jejak Kejayaan Pabrik Gula Gembongan yang Tertinggal di The Heritage Palace

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
4 Oktober 2023
A A
Menelusuri Jejak Sejarah Bangunan The Heritage Palace, Bekas Pabrik Gula Gembongan MOJOK.CO

The Heritage Palace (perpus.jatengprov.go.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – The Heritage Palace merupakan salah satu tempat wisata yang populer di Solo dan sekitarnya. Daya tarik utama ada pada arsitektur bangunannya yang berbentuk seperti istana.

Wisatawan dari sejumlah daerah kerap menggunakan latar bangunan ini sebagai tempat foto, video, dan segala kebutuhan konten lainnya. Lokasinya berada di jalan Permata Raya Dukuh Tegal Mulyo RT.002/RW.008, Honggobayan, Pabelan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Bangunan ini tergolong sebagai situs cagar budaya.

Direktur Marketing dan Operasional Franky Hardy mengatakan bangunan ini dahulu merupakan pabrik gula Belanda bernama PG Gembongan. Beberapa sumber mengatakan bangunan ini berdiri pertama kali pada 1899 silam.

“Dulu tempat ini merupakan sebuah pabrik gula yang dikelola Belanda, untuk pasti bedirinya saya kurang tau, tetapi di cerobong tertulis 1899 yang dimana dipercaya merupakan awal berdirinya pabrik ini,” jelasnya, dikutip dari Tribunnews.

Bekas Pabrik Gula Gembongan yang sukses di era kolonial

PG Gembongan dahulu merupakan perusahan yang maju. Terlihat dari luasnya lahan dan peninggalan bangunannya. Di bagian barat pabrik, terdapat gedung-gedung yang berfungsi sebagai gudang gula. Di sanalah dulu tempat menaruh berkarung-karung gula sebelum memasarkannya ke penjuru negeri.

Terdapat pula bangunan depo lokmotif di kawasan tersebut. Depo ini dulunya menjadi tempat untuk menarik rangkaian lokomotif gerbong berisi tebu. Dahulu bangunan pabrik ini masih berbentuk rumah Limasan. Namun, seiring berjalannya waktu, Pemerintah Kolonial Belanda kala itu membuat kebijakan untuk mendesain ulang pabrik gula ini.

Kemudian pada 1920, pemilik pabrik memugarnya dan mendirikan bangunan yang lebih megah seperti istana begaya Eropa. Bisnis PG Gembongan kukut pada 1934. Pascakemerdekaan Indonesia, bangunan pabrik ini beralih kepemilikan kepada PTPN.

Kendati demikian pada 1968, PT Karep Bojonegoro menggunakan bangunan ini sebagai gudang tembakau. Selanjutnya, pabrik ini berganti-ganti kepemilikan.

“Sekitar 1968 bangunan ini dibeli PT Karep Bojonegoro untuk gudang tembakau, setelah itu saya kurang paham berpindah ke siapa lagi, namun sebelum 2018, tempat ini sempat disewa untuk percetakan,” kata Franky.

Letaknya di wilayah bersejarah

Pabrik Gula Gembongan juga populer dengan sebutan Pabrik Gula Kartasura karena letaknya. Kartasura merupakan kota kecil yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sekalipun kecil, Kertasura dahulu sangat ramai lantaran berada di titik strategis yakni pertemuan jalan raya Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta. Dalam catatan sejarah, Kartasura merupakan bekas keraton atau ibu kota Kerajaan Mataram Islam. Tepatnya pada tahun 1680-1745 setelah Keraton Plered. Keraton ini berdiri atas prakarsa dari Amangkurat II.

Kala itu, Pangeran Puger berhasil menduduki Keraton Plered setelah mendapat tugas dari Amangkurat I untuk mempertahankan Plered saat pemberontakan Trunjaya terjadi. Pangerang Puger akhirnya terbujuk untuk bergaung ke Kartasura dan mengakui kedaulatan kakaknya sebagai Amangkurat II.

Bekas Keraton Kartasura sekarang terletak di wilayah administratif Kabupaten Sukoharjo. Daerah tersebut kini bernama Kecamatan Kartasura.

Bangunan PG Gembongan masih gagah berdiri. Kawasan ini kini lebih terurus di tangan kepemilikan yang baru. Megahnya arsitektur bangunan dimanfaatkan pemilik baru menjadi tempat wisata bertajuk The Heritage Palace. Pada 9 Juni 2018, tempat wisata ini diresmikan. Beragam wisatawan dari sejumlah daerah bergantian mengunjungi tempat ini.

Iklan

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Benteng Vastenburg, Benteng Megah Tempat Belanda Pantau Pergerakan Keraton Surakarta
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

 

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2023 oleh

Tags: kartasurapabrik gula gembonganpg gembonganthe heritage palace
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

kartasura mojok
Smokol

Kartasura Boleh Terlupakan, Kulinernya Jangan

10 Juli 2017
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.