Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Jas Hujan untuk Kuda Andong Malioboro Agar Tak Kembung

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
30 April 2022
A A
Mbah Sihono tampak senang, kudanya yang bernama Tentrem mendapatkan jas hujan dari masyarakat melalui AFJ. (Yvesta Ayu)

Mbah Sihono tampak senang, kudanya yang bernama Tentrem mendapatkan jas hujan dari masyarakat melalui AFJ. (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mbah Sihono, kusir andong di Malioboro tampak bahagia. Laki-laki 67 tahun yang sudah menjadi kusir sejak 1978 ini bisa membuang jas hujan tipis seharga Rp5.000 yang biasanya digunakannya untuk menutupi kudanya si Tentrem bila hujan tiba meski sebenarnya tak banyak bermanfaat.

Dia dan 200 kusir andong lain mendapatkan bantuan mantel atau jas hujan baru dari komunitas pecinta hewan Animal Friends Jogja (AFJ). Berkat warganet yang gerak cepat atau gercep menyebarkan videonya di sosial media (medsos) saat melihat kuda andong Malioboro yang tertunduk lesu saat hujan deras mengguyurnya hingga basah kuyup beberapa waktu lalu. Video yang kemudian viral tersebut membuat warganet menggalang donasi bersama AFJ untuk membelikan jas hujan yang layak bagi kuda andong Malioboro.

Kini, Mbah Sihono tak perlu khawatir Tentrem masuk angin. Dengan jasa hujan berukuran 2x 1,7 meter dari bahan parasit atau terpal yang anti air, jas hujan tersebut bisa menutup hampir seluruh badan kuda betina berusia 5 tahun tersebut.

Warga Wirokerten, Banguntapan tersebut mengakui tak bisa memberikan jas hujan yang layak pada Tentrem meski selalu menemaninya bekerja dari siang hingga sore hari. Penghasilan yang tak menentu akibat sepinya wisatawan selama pandemi membuatnya memilih membeli kebutuhan yang lebih mendesak bagi keluarganya.

Setiap hari jika sedang ramai memang dia bisa mengantar dua sampai tiga kali wisatawan mengeliling Malioboro dengan harga Rp100 ribu sekali antar. Namun, sejak pembatasan mobilitas masyarakat dibatasi akibat pandemi Covid-19, dalam beberapa hari, bisa saja dia tak mendapatkan penumpang. 

“Kadangkala ya blas ora narik (tidak menarik penumpang sama sekali-red). Tergantung nasib,” ujarnya.

Untuk itulah bukan karena alasan mengabaikan kesehatan Tentrem sehingga dia tak memberikan jasa hujan yang layak. Namun, memang tak memiliki uang untuk membeli  jas hujan yang layak. Apalagi setiap hari dia memastikan Tentrem mandi agar selalu segar dan memberikan makan tiga kali sehari dengan dedak dan kulit gandum.

Bila sedang masuk angin setelah kehujanan, Tentrem pun dimandikannya dengan air dan daun serai. Mantri kuda juga sering memeriksa kesehatan Tentrem dan kuda-kuda lainnya setiap dua bulan sekali.

Di momen libur panjang Lebaran ini, Mbah Sihono berharap sektor pariwisata bisa kembali ramai. Sehingga dia dan kusir andong lainnya bisa kembali mendapatkan penghasilan dari menarik andong bersama kuda-kuda mereka.

“Lebaran ini semoga kami ndak lagi mati alus karena banyak penumpamg,” ujarnya.

Hal senada disampaikan kusir andong lainnya, Suparman. Laki-laki 52 yang sudah menjadi kusir sejak 1990 ini mengaku selama ini dia hanya menggunakan jas hujan tipis untuk menutup badan kuda saat hujan turun. Namun jas hujan tersebut hanya mampu menutup punggung kuda, tak lebih.

“Ya harusnya jas hujan untuk kuda sekitar 1,5 meter, tapi mau gimana lagi kalau punyanya jas hujan plastik yang tipis, ini juga saya ikat dengan tali. Pas tau ada yang ramai di internet (medsos-red), saya juga ikut sedih,” paparnya.

Suparman mengakui, dia sejak 2014 ditemani Marmoyo, kuda miliknya berumur 13 tahun. Meski tak memiliki jas hujan yang layak, selama ini dia merawat kudanya  dengan memberi makan tiga kali sehari. Juga memandikannya setiap hari agar tidak bau. 

“Kalau kuda biasa masuk angin, tapi dengan adanya jasa hujan yang besar bisa mengurangi kemungkinan masuk angin,” jelasnya.

Iklan

Setiap hari dia membawa kuda pulang pergi dari rumahnya di Godean ke Malioboro.  Bila ramai wisatawan, dia bisa mengantar wisatawan empat sampai lima kali. Untuk satu kali sewa dari Malioboro ke Alun-alun dia mematok harga Rp 100 ribu.

Tapi kini, dalam sehari bisa saja dia tak bisa menarik penumpang. Karenanya dia berharap tak hanya perhatian dari warganet yang membantunya mendapatkan bantuan jasa hujan, perhatian pemerintah setempat untuk memperhatikan nasib para kusir andong juga perlu diperhatikan. Apalagi andong menjadi salah satu daya tarik wisata di kawasan Malioboro.

“Lebaran ini semoga banyak wisatawan yang mau naik andong,” ujarnya.

Donasi dari Warganet

Salah seorang founder AFJ, Kiswandari Ratna Setiawati di sela pemberian jasa hujan menjelaskan, setelah video kuda andong kehujann di sosmed, AFJ mendapatkan banyak aduan dari para warganet. Mereka bahkan ikut memberikan donasi untuk pembelian jas hujan bagi kuda-kuda andong di Malioboro.

Karenanya AFJ berkoordinasi dengan paguyuban kusir andong di Malioboro untuk menyediakan jasa hujan yang layak. Sebab mereka tidak mengetahui ukuran dan jenis mantol yang pas untuk kuda.

“Banyak netizen yang DM (direct message-ed) terus kami menindaklanjuti dengan paguyuban andong untuk membicarakan masalah jas hujan bagi kuda mereka. Dari diskusi dan ujicoba, akhirnya kami membuat jas hujan berbahan parasit atau terpal yang anti air berukuran 2 x 1,7 meter,” jelasnya.

Ratna menambahkan, pada awalnya mereka hanya akan membuat sekitar 100 jasa hujan. Namun dalam perkembangannya sebanyai 283 mantol bisa dibuat. Mantol-mantol tersebut kemudian dibagikan tidak hanya bagi kusir andong di Malioboro namun juga di Pasar Beringharjo.

“Banyak netizen yang bantu karena mereka semangat banget untuk bantu supaya kuda andong lebih kondisinya,” ungkapnya.

Beberapa tahun lalu, lanjut Ratna AFJ sering mendapatkan laporan kuda yang jatuh karena kondisi jalan yang licin saat Jalan Malioboro diperbaiki. Namun, saat ini kasus tersebut sudah tak lagi ditemui. Hanya saja, AFJ mendapatkan dua kali aduan kuda yang kehujanan dengan jas hujan yang tak layak.

Dengan bantuan jasa hujan tersebut diharapkan Ratna membuat kondisi kesehatan kuda jadi lebih terjamin. Hal ini penting karena apabila kuda dibiarkan kehujanan maka bisa masuk angin dan kembung.

“Kalau kembung bisa menyebabkan kolik atau gangguan pencernaan. Kalau sampai kena kolik bisa berbahaya sekali untuk kuda,” paparnya.

Ratna berharap selam libur panjang Lebaran ini, para wisatawan memiliki kesadaran untuk menggunakan transportasi andong dengan bijak. Mereka bisa menyewa jasa andong tanpa harus berlebihan untuk menjaga kesehatan kuda.

“Satu andong ya maksimal empat orang, jangan berlebihan. Kalau sampai berlebihan maka beban kuda untuk menarik andong jadi berat yang bisa membuat kakinya lecet atau keseleo,” imbuhnya.

Penulis: Yvesta Ayu

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Menelusuri Sejarah Seturan Yogya: Kuda Sembrani di Makam Mbah Setur dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

 

Terakhir diperbarui pada 30 April 2022 oleh

Tags: Andong MalioboroKilaskudamalioboro
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

rekomendasi indomaret di Jogja yang cocok untuk melamun. MOJOK.CO
Ragam

3 Indomaret Unik di Jogja yang Cocok Disinggahi untuk Meromantisasi Hidup, Dijamin bikin Kamu Betah Melamun

10 November 2025
Belanja jadi menyebalkan di Matahari Store, Malioboro, Jogja. MOJOK.CO
Catatan

Pengalaman Apes di Jogja, Baju Robek Tiba-tiba hingga HP Tertinggal di Ruang Ganti Matahari Store Malioboro

24 Oktober 2025
Kenorakan-kenorakan orang yang pertama kali ke Jogja dan bikin risih (Dari angkringan, Tugu Jogja, hingga Jalan Malioboro) MOJOK.CO
Ragam

Kenorakan-kenorakan Orang yang Pertama Kali ke Jogja, Niat Kelihatan Kalcer tapi “Nggak Mashok!”

20 Oktober 2025
Pertama kali jalan-jalan di Malioboro Jogja langsung kaget saat beli bakpia untuk oleh-oleh karena tak sesuai perkiraan MOJOK.CO
Kuliner

Pertama Kali ke Jalan Malioboro Jogja buat Beli Bakpia, Dibuat Kaget karena Tak Sesuai Perkiraan

14 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.