Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Hiburan

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
5 Desember 2025
A A
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Delapan tahun lalu, pada 2017, dunia musik rock Indonesia diguncang oleh kelahiran JogjaROCKarta Festival (JRF). Ia menjadi festival yang menjanjikan energi dan semangat rock dari Jogja ke seluruh penjuru tanah air.

Pada hari Jumat, 5 Desember 2025, di sebuah nongkrong klasik anak-anak Jogja, Legend Coffee, penyelenggara festival, Rajawali Indonesia, resmi mengumumkan bahwa JRF 2025 akan menjadi edisi terakhir yang digelar.

“Perjalanan JRF sudah cukup. Kami berhenti tidak karena sudah habis ide, tetapi karena tidak ingin melawan waktu,” ujar sang founder, Anas Alimi, dalam konferensi pers, Jumat (5/12/2025).

Tahun ini, dengan tema “The Majesty of Rock, Crowned in Jogja”, JRF ingin menutup bab panjang sejarah musik cadas di Jogja dengan cara paling megah. Tidak hanya lewat suara dan distorsi, tapi juga lewat identitas visual dan panggung monumental.

Line-up terakhir adalah lambang warisan rock lintas generasi

Edisi pamungkas JRF 2025 memastikan line-up lintas generasi dan benua. Di panggung terakhir ini, penonton akan disuguhkan band-band ikonik. Dari legenda thrash metal dunia, raksasa rock Jepang, hingga folk-metal Mongolia, dan band-band rock legendaris dalam negeri.

Beberapa nama besar yang bakal tampil antara lain Anthrax (thrash metal, AS), Ugly Kid Joe (alternative rock, AS), The HU (folk metal, Mongolia), dan Loudness (heavy metal, Jepang).

musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO
Konferensi pers JogjaROCKarta dihadiri oleh (dari kiri) Gilang Sandi (Rebellion Rose), Anas Alimi (founder JRF), Whitfield Crane (Ugly Kid Joe), Tovic Raharja (CEO Rajawali Indonesia), dan Agustinus Widi (Infernal Lamentations). Dalam konpers tersebut, Anas menyebut bahwa konser yang berlangsung 6-7 Desember 2025 di Stadion Kridosono itu bakal menjadi ajang terakhir yang digelar. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Tak hanya band internasional,  JRF juga memberi ruang bagi generasi lokal, lewat band dari berbagai kota dan era. Mulai dari band legend 1980–1990-an hingga band-band muda yang lahir dan tumbuh bersama gelombang musik cadas di Nusantara.

Band-band ini di antaranya adalah Down For Life, Kaisar, Andromedha, Rebellion Rose, Infernal Lamentations, The Panturas, dan sejumlah nama lainnya.

Menurut Anas, semua ini bukan soal nostalgia semata. Kombinasi lintas genre, generasi, dan negara ini, menunjukkan bahwa semangat rock bukan milik satu waktu saja, tapi warisan yang bisa diteruskan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa semangat rock bisa diteruskan oleh generasi ke generasi.”

 

View this post on Instagram

 

A post shared by JogjaROCKarta Festival (@jogjarockartafest)

Iklan

Tidak mau melawan waktu

Ketika ditanya alasan resmi penghentian festival, Anas menjawab dengan jawaban yang cukup sederhana, sekaligus berat: bukan karena kegagalan, melainkan karena “ingin menyuudahi dengan penghormatan”. 

“JRF pertama kali digelar 2017. Sebuah proyek Bandung Bondowoso yang berhasil kita jalankan,” ungkap Anas.

Kala itu, dalam debutnya tahun 2017, JRF memang semula direncanakan digelar di kawasan Candi Prambanan. Namun, dekat hari pelaksanaan, izin dibatalkan oleh beberapa pihak karena khawatir terhadap potensi kerusakan struktur candi akibat getaran konser rock. 

Alhasil, masalah lokasi memaksa penyelenggara harus memindahkan seluruh panggung dan infrastruktur berat. Termasuk membongkar panggung yang sudah berdiri dan mendatangkan panggung baru ke Stadion Kridosono dalam waktu 20 jam saja.

“Itu berat, tapi juga menjadi hal yang akan terus diingat karena kami berhasil.”

Namun, bagi Anas, musik dan festival selalu punya waktu. Dan, JRF 2025 adalah titik pamungkas yang dipilih secara sadar. 

“Saya meminta maaf sebagai founder karena tidak bisa mewujudkan mimpi besar membawa band-band rock besar dunia seperti Iron Maiden atau Mötley Crüe ke Jogja. Tapi cinta kami pada rock tetap sama, sekadar jalannya yang berbeda,” ucapnya.

Bagian dari perpisahan ini juga diwujudkan lewat kolaborasi visual. Penyelenggara menggandeng seniman visual lokal untuk mendesain identitas pamungkas JRF. Mulai dari poster, merchandise, sampai instalasi panggung. Bagi Anas, ini bukan sekadar konser penutup, tapi selebrasi estetika, budaya, dan musik.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

Terakhir diperbarui pada 5 Desember 2025 oleh

Tags: anthraxJogjarockartajrfjrf 2025konser rockMusik Rock
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

jogjarockarta.MOJOK.CO
Hiburan

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
rock in solo.MOJOK.CO
Ragam

Lebaran Metal di Solo dan Lelaki Usia Senja yang Menolak Tua

24 November 2025
Kembali Setelah Satu Dekade, Sepultura Gebrak JogjaROCKarta 2023 MOJOK.CO
Hiburan

Kembali Setelah Satu Dekade, Sepultura Gebrak JogjaROCKarta 2023

1 Oktober 2023
deep purple mojok.co
Hiburan

5 Fakta Menarik Konser Deep Purple di Solo, Kembali ke Indonesia Setelah 48 Tahun

11 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.