Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Gerakan Kita Berkebaya, Bicara Soal Identitas Budaya hingga Pemberdayaan Ekonomi

Purnawan Setyo Adi oleh Purnawan Setyo Adi
8 Agustus 2025
A A
Acara Kita Berkebaya tekankan nilai luhur kebaya sebagai produk warisan yang sarat makna MOJOK.CO

Acara Kita Berkebaya tekankan nilai luhur kebaya sebagai produk warisan yang sarat makna. (Purnawan Setyo Adi/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Panggung ARTJOG, Kamis malam (8/8/2025) berbeda dengan hari biasanya. Ratusan perempuan mengenakan kebaya memenuhi lokasi acara. Mereka  sama-sama merayakan Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada bulan Juli lalu. Acara ini merupakan inisiasi dari ARTJOG, Bakti Budaya Djarum Foundation, dan Narasi.

Tajuk acaranya adalah “Kita Bekebaya”. Isinya berupa rangkaian aktivitas kreatif dan edukatif  yang bertujuan meningkatkan apresiasi dan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap kebaya sebagai bagian dari identitas budaya yang terus berkembang.

Acara ini dibuka dengan pemutaran film pendek #KitaBerkebaya yang juga dapat disaksikan melalui kanal YouTube Indonesia Kaya. Selanjutnya ada karya artistik dari Abdi Dalem Pura Mangkunegaran yang merepresentasikan makna kebaya. Penampilan ini menjadi pengantar menuju diskusi seputar budaya, ekspresi diri, dan pemberdayaan.

Kemudian yang tak kalah menarik adalah perbincangan dalam Talkshow Berdaya Lewat Kebaya: Warisan Budaya sebagai Ruang Ekspresi. Obrolan hangat yang merayakan kebaya sebagai simbol budaya, identitas, dan ekspresi diri perempuan Indonesia ini akan dibahas oleh Mbakyu Berkebaya (content creator), dan GRAj. (Gusti Raden Ajeng) Ancillasura Marina Sudjiwo (Pengageng Kawedanan Panti Budaya Pura Mangkunegaran).

Penonton yang hadir juga dapat melihat praktik singkat tentang Padu Padan Kebaya yang mengajak peserta memadupadankan elemen kebaya sesuai gaya dan ekspresi diri dan gaya mereka sendiri. Di akhir acara, pengunjung dihibur dengan penampilan Lantun Orchestra, kelompok musik yang menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan aransemen modern, menciptakan harmoni yang memukau dan unik, serta  menghadirkan pengalaman musik yang kaya dan mendalam.

Kebaya: warisan budaya penuh makna dan filosofi

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan bahwa kebaya adalah warisan budaya Indonesia yang penuh dengan makna dan filosofi, serta mencerminkan nilai-nilai tradisi, martabat, dan identitas perempuan Indonesia.

Mengingat hal tersebut, pihaknya kemudian menginisiasi gerakan Kita Berkebaya yang mengingatkan kembali bahwa kebaya sebagai simbol ekspresi diri, kebanggaan budaya, dan pemberdayaan perempuan lintas generasi.

Acara Kita Berkebaya tekankan nilai luhur kebaya sebagai produk warisan yang sarat makna MOJOK.CO
Acara Kita Berkebaya tekankan nilai luhur kebaya sebagai produk warisan yang sarat makna. (Purnawan Setyo Adi/Mojok.co)

“Melalui kehadiran Kita Berkebaya di panggung ARTJOG ini, diharapkan lahir kesadaran baru akan pentingnya merawat dan menghidupkan kembali kebaya sebagai bagian dari identitas budaya yang kaya dan terus berkembang dan menjadi kekuatan ekonomi yang memberdayakan, baik dari penjual kain, penjahit, pembatik, perancang busana, hingga pelaku industri kreatif lainnya di seluruh Indonesia,” ungkap Renita.

Sementara itu, Gusti Sura menambahkan bahwa kebaya bukan hanya warisan kain dan jahitan, melainkan cerita tentang perjalanan budaya, identitas, dan jati diri perempuan Indonesia. Dengan memahami sejarah dan maknanya, kita bisa membawa kebaya tetap relevan di masa ini.

“Generasi muda memiliki peran penting untuk menghidupkan kembali kebaya, tidak hanya dengan memakainya, tetapi juga dengan memberi nafas baru lewat ide, kolaborasi, dan kreativitas. Kebaya adalah masa lalu, masa kini, dan masa depan kita bersama,” ujar Gusti Sura.

Penulis: Purnawan Setyo Adi
Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Upaya Petani di Papua Kembangkan Bisnis Parfum Kelas Dunia, hingga Dilirik Brand Ternama seperti Chanel dan Hermes atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 8 Agustus 2025 oleh

Tags: kebayakita berkebaya
Purnawan Setyo Adi

Purnawan Setyo Adi

Redaktur Liputan Mojok.co

Artikel Terkait

klaim kebaya mojok.co
Kilas

5 Negara Klaim Kebaya, UNESCO Minta Tak Saling Berkompetisi

26 November 2022
kebaya goes to unesco
Kilas

Kampanyekan Kebaya Goes to UNESCO, Ratusan Perempuan Buruh Gendong Menari di Malioboro

15 Agustus 2022
Kebaya Kartini
Prejengan

Sudah Saatnya Minggu Kartini dengan Memakai Kebaya Digalakkan Presiden Jokowi

21 April 2016
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.