Mendatangkan pensiunan Sarinah
Setelah resmi berdiri, Toko Gardena tidak tinggal diam. Indriyati melihat ada peluang yang lebih besar, sehingga ia membeli sebidang tanah di sisi selatan toko. Di tempat baru ini dibangun gedung 5 lantai dengan luas total kurang lebih 5.000 meter persegi.
Toko Gardena yang awalnya sebuah toko kelontong mungil kemudian berambisi menjadi department store pertama di Yogyakarta. Demi mewujudkan cita-cita itu, Indriyanti mendatangkan NZA. Manuputty, seorang pensiunan Sarinah Department Store. Asal tahu saja, Sarinah Department Store merupakan pelopor bisnis ritel modern di Indonesia yang begitu legendaris.
Pada 3 Juni 1983, akhirnya dibuka supermarket dengan sistem swalayan di Lantai I. Supermarket ini menjadi yang pertama di Yogyakarta. Setelahnya disusul dengan pembukaan “Istana Busana” di Lantai II. Pada Oktober 1983 dibuka Lantai III yang menjual mainan anak-anak, alat-alat olahraga, buku pelajaran, tas, sepatu dan lain-lain. Pada Januari 1984, Lantai IV yang berisi arena rekreasi/children playground dan cafeteria dibuka. Lantai-lantai itu dihubungkan dengan eskalator yang menjadikan Gardena sebagai toko pertama di Yogyakarta yang memiliki eskalator.
Akhirnya, pada 21 Januari 1984, toko ritel yang awalnya berdiri di atas kawasan kumuh itu resmi menyandang nama “Gardena Department Store & Supermarket”. Peresmian menghadirkan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam VIII.
Dua tahun berselang, Gardena membuka cabang di Magelang. Gardena Magelang yang beroperasi mulai Juli 1986 itu menggunakan bekas gedung bioskop Rahayu yang terletak di Jalan Ahmad Yani 10 Magelang. Pada 1988, toko ritel modern di Magelang ini secara resmi menggelar soft opening.
Api pernah menghabisi Gardena hingga tak bersisa
Tidak melulu berjalan mulus, Gardena sempat mengalami masa kelam. Kebakaran besar pernah meluluhlantakkan Gardena pada 27 Agustus 1987 tengah malam. Api membakar seluruh bangunan dan barang dagangan. Walau tidak ada korban jiwa, Gardena mengalami kerugian yang sangat besar karena kejadian ini.
Masa itu menjadi titik terendah bagi Gardena dan Indriyanti sebagai pemilik. Berbagai masalah satu per satu muncul setelah kebakaran terjadi, mulai dari ketiadaan asuransi hingga nasib ratusan karyawan yang menggantung.
Tidak mau pasrah dengan keadaan, perlahan Gardena mulai bangkit. Hari-hari kelam itu berlalu dengan dukungan sebagian supplier dan karyawan yang loyal. Saat proses pemulihan, seluruh kegiatan Gardena Jogja akhirnya dialihkan ke Gardena Magelang. Strategi ini bertujuan menyelamatkan nasib ratusan karyawan Gardena yang tidak memiliki pekerjaan karena insiden kebakaran.
Enam bulan berselang, 25 Februari 1988, Gardena Jogja kembali hadir dengan izin resmi dari Wakil Presiden RI pada saat itu, Jenderal Umar Wirahadikusumah. Pembukaan berawal dari Lantai I bagian depan terlebih dahulu, diikuti dengan pembukaan Lantai II, Lantai III, serta Lantai IV. Perbaikan secara utuh akhirnya selesai pada 1989.
Tekad kuat Gardena untuk bangkit berbuah manis. Salah satu toko lawas di Yogyakarta itu masih bertahan hingga saat ini, serta memiliki pegawai dan pelanggan yang tetap setia berbelanja di sana.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi