MOJOK.CO – Ketika foto pemandangan Gunung Gede Pangrango terlihat dari Kemayoran karya Ari Wibisono bergulir menjadi polemik politis dan digital.
Foto pemandangan Gunung Gede Pangrango yang tampak dari Kemayoran hasil jepretan fotografer Ari Wibisono ternyata menimbulkan polemik panjang dan menjadi bahan perbincangan banyak orang.
Ari Wibisono, sang fotografer mengunggah fotonya tersebut di akun Instagram miliknya. Ia mengatakan bahwa foto tersebut menjadi bukti bahwa udara Jakarta sedang dalam kondisi yang baik sehingga Gunung Gede Pangrango bisa sampai terlihat.
“Pemandangan Gunung Gede Pangrango di Kemayoran Jakarta Pusat Pagi ini, menandakan Kualitas udara sedang bersih,” tulisnya.
Foto tersebut kemudian di-repost oleh akun resmi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Dari sinilah polemik itu bermula. Foto tersebut kemudian banyak ditarik ke ranah politis, maklum saja, foto tersebut memang mampu menjadi semacam “senjata” bagi para pendukung Anies untuk mengamplifikasi prestasi Anies sebagai Gubernur DKI.
Nah, menjadi lebih runyam lagi saat fotografer senior Arbain Rambey ikut mengomentari foto tersebut.
Ie menuduh bahwa foto tersebut merupakan foto tempelan. Dua foto yang dijadikan satu.
“Ini foto tempelan. Untuk dapat Pangrango segede gitu, butuh tele panjang lalu motret dari jauh. Melihat perbandingan mobil depan dan belakangnya, jelas tak memakai tele panjang,” terang Arbain Rambey dalam akun Twitternya.
Begitu tahu kalau fotonya dituduh sebagai foto tempelan, Ari Wibisono pun kemudian berusaha membuktikan bahwa tuduhan Arbain Rambey tidak tepat.
Ari menjelaskan bahwa foto yang ia unggah tersebut memang sudah diedit pencahayaan dan pewarnaannya menggunakan aplikasi Adobe Lightroom. Namun Ari menyatakan bahwa foto tersebut bukanlah foto tempelan atau dua foto yang dijadikan satu seperti yang dituduhkan oleh Arbain Rambey.
“Foto Gunung Gede Pangrango itu saya ambil satu kali. Jadi bukan foto tempelan atau dua foto dijadikan satu,” terang Ari seperti dikutip dari Kompas.
Di Twitter, Ari bahkan mengunggah foto asli sebelum diedit untuk membuktikan bahwa foto pemandangan Gunung Gede Pangrango yang tampak dari Kemayoran itu bukanlah foto tempelan. Ia memotret foto tersebut menggunakan kamera Nikon dengan lensa 55-300 mm.
Banyak netizen yang kemudian membela Ari, maklum saja, tuduhan Arbain Rambey terhadap foto Ari yang ia anggap tempelan itu memang cukup bermasalah.
Terkait polemik ini, Ari pun berharap agar Arbain Rambey bersedia meminta maaf kepadanya.
“Saya ingin Mas Arbain Rambey meminta maaf karena polemik foto Gunung Gede Pangrango ini telah menyangkut nama baik,” terang Ari.
Ah, kalau sudah melibatkan politik dan tokoh senior, perkara apa pun, memang berpotensi menjadi ruwet dan rumit.
BACA JUGA 5 Tafsir Arahan Foto Gaya Bebas Tanpa Beban dan artikel KILAS lainnya.