Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

Klaten Lumbung Pangan di Jateng, Jaga Surplus Produksi Beras

Novita Rahmawati oleh Novita Rahmawati
16 Juni 2023
A A
klaten lumbung pangan mojok.co

Ilustrasi tanaman padi (Photo by Graphic Node on Unsplash)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO  – Klaten sebagai lumbung pangan Jawa Tengah terus melakukan upaya untuk meningkatkan produksi beras tiap tahun. Beras produksi Klaten kini menyasar seluruh daerah di Indonesia.

Data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, tahun 2022 produksi beras di Klaten mencapai 275.000 ton dalam satu periode masa panen yakni tiga bulan. Jumlah ini surplus 149.000 ton. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan beras selama delapan bulan ke depan. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten, Widiyanti, mengatakan upaya untuk memproduksi beras dengan varietas unggul terus dilakukan. Bahkan tiap tahun Kabupaten Klaten selalu surplus produksi.

“Kami tiap tahun selalu surplus. Hasil produksinya lebih besar dari kebutuhan masyarakat,” kata Widiyanti pada Senin (12/6/2023). 

Dengan jumlah yang surplus ini, kabupaten Klaten terus berupaya menjadi lumbung pangan, bukan hanya untuk daerahnya sendiri, namun juga untuk Provinsi Jawa Tengah hingga ke tingkat nasional. Meski sudah mendapat julukan “lumbung pangan” Klaten masih terus berupaya untuk meningkatkan produksi berasnya. 

”Pasar beras kami, selain lokal juga menyasar ke seluruh Nusantara. Baik melalui pedagang kami maupun dari luar Klaten yang datang kemari,” katanya. 

Tantangan lumbung pangan

Saat ini luas lahan yang digunakan untuk tanaman padi di Klaten mencapai 73.996 hektar are (ha) per tahun. Namun luasan ini tidak semua ditanami padi sepanjang tahun. Ada sebagian yang berganti menjadi tanaman palawija dan hortikultura hingga tanaman perkebunan untuk menjaga kesehatan tanah.  

Meski dari tahun ke tahun hasil pertanian, khususnya beras, di Kabupaten Klaten tinggi, namun ada juga berbagai permasalahan yang dihadapi. Di antaranya yakni krisis tanah yang baik karena kondisi tanah yang miskin kandungan organik. Ada pula kendala perubahan iklim dan hama yang menjadi musuh bagi para petani. 

“Kalau untuk persoalan penggunaan bahan non-organik ini sebenarnya dihadapi semua wilayah di Nusantara. Makanya pemerintah mencanangkan Gelora Nonik (Gerak Langkah Ora Lali Nambah Organik),” katanya. 

Ada berbagai upaya yang dilakukan agar jumlah produksi tetap tinggi dari tahun ke tahun. Di antaranya yang dilakukan yakni menanam padi dengan varietas unggul baru. Kemudian juga pemanfaatan teknologi pemupukan yang baik sebagai upaya pengendalian hama dan antisipasi adanya dampak perubahan iklim (DPI). 

”Persoalan iklim ini juga berdampak pada OPT (organisme pengganggu tumbuhan) dan kekeringan. Jadi memang iklim ini menjadi persoalan bagi pertanian,” katanya. 

Untuk itu berbagai cara dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan produksi. Di antaranya yakni pemanfaatan pompa air hingga penggunaan bibit padi genjah. ”Padi genjah ini adalah varietas padi yang bisa berbuah lebih cepat dibandingkan padi pada umumnya. Sehingga bisa mempercepat masa panen,” katanya. 

Penulis: Novita Rahmawati
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Nepal Van Java dan Kisah 2 Ton Cat Rumah dari Ganjar Pranowo

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 16 Juni 2023 oleh

Tags: klatenlumbung pangan
Novita Rahmawati

Novita Rahmawati

Kontributor Solo

Artikel Terkait

Hadiah sepatu mahal merek Adidas untuk ibu dari gaji UMR Jogja. MOJOK.CO
Ragam

Tak Tega Lihat Ibu Sakit-sakitan, Akhirnya Belikan Sepatu Mahal dari Hasil Gaji UMR Jogja agar Ibu Lekas Sembuh

19 November 2025
Yamaha Mio 2011 bisa dipakai perjalanan dari Jogja-Klaten. MOJOK.CO
Catatan

Menantang Diri dari Jogja ke Klaten Memakai Yamaha Mio Butut Berusia 14 Tahun, Penuh Rintangan tapi Tetap Jadi Motor Kesayangan

24 Oktober 2025
Perajin payung hias di Paguyuban Ngudi Rahayu, Juwiring, Klaten. MOJOK.CO
Liputan

Para Pelukis Payung di Klaten, Hasilkan Jutaan Rupiah dari Desa Sendiri

21 Oktober 2025
Naik Sepeda Jogja Lamongan demi Menunaikan Rindu pada Ibu MOJOK.CO
Esai

Menuntaskan 640 Kilometer Jogja Lamongan Bersepeda demi Ziarah Batin dan Menunaikan Rindu pada Ibu

12 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.