MOJOK.CO – Gubernur Bali I Wayan Koster bernjanji akan terus mengendorse arak Bali kepada duta besar, menteri, dan tamu-tamu penting yang bertemu dengannya. Syaratnya, kemasan produk menyematkan aksara Bali. Targetnya, minuman tradisional Bali ini jadi minuman ketujuh spirit dunia.
“Bikinlah kemasan yang keren. Apalagi saya terus mengendorse produk arak bali ini ke setiap duta besar, menteri, hingga tamu kehormatan gubernur Bali. Saya berikan souvenir berupa produk arak. Lalu saya ajak foto bersama, hingga saya jamu dengan kopi tanpa gula campur arak,” kata Koster saat bertatap muka dengan asosiasi dan stakeholder arak Bali, 2 Agustus lalu.
Wayan Koster mengatakan, butuh kekuatan kolektif untuk mewujudkan arak Bali sebagai minuman ketujuh spirit dunia. Saat ini dunia mengakui enam minuman spirit atau alkohol di dunia yaitu whiskey, rum, gin, tequila, vodka, dan brandy.
I Wayan Koster bahkan membuat Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali sebagai bentuk perlindungan dan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan berbasis budaya.
Wayan Koster meminta agar, semua produk arak dikemas dengan menempatkan aksara Bali sebagai satu kesatuan yang harmonis ke dalam merk produk arak yang diproduksi. Kemudian membranding tampilan produk dengan simpel, fokus, memiliki kombinasi warna yang hidup.
Terdapat cetakan label yang lebih berkualitas, hingga menampilkan desain berciri khas Bali. Atau keseluruhan kemasanya menunjukkan ‘taste’ Bali, dan botol minumannya harus produk lokal bukan impor.
Gubernur Bali, Wayan Koster mengajak asosiasi dan seluruh stakeholder arak Bali menggunakan aksara Bali ke dalam kemasan produk ada alasannya. Ini sesuai dengan pelaksanaan Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
“Dengan penggunaan aksara Bali, maka produk arak Bali akan memiliki ciri khas Bali dan produknya tidak bisa ditiru oleh orang lain atau terlihat lebih elegan serta spesifik,” katanya seperti dikutip dari baliprov.go.id.
Aksara Bali jadikan arak naik kelas
Menurut Wayak Koster, dengan penggunaan aksara Bali, arak akan semakin naik kelas. “Jadi jangan anggap remeh aksara Bali ini, tandingannya adalah aksara Jepang, China, hingga Korea. Harus gunakan aksara Bali, kalau tidak, tidak akan aaya endorse,” tegasnya.
Wayan Koster akan meminta agar seluruh hotel dan restoran di Bali menggunakan produk arak dan minuman tradisional lokal Bali minimum 50 persen. “Jadi semuanya harus punya niat untuk meningkatkan kualitas produk arak.
termasuk kemasannya. Agar saya punya kekuatan untuk meng-endorse ini lagi. Saya akan buka aksesnya, hotel, restoran, supermarket, bandara dan lainnya,” jelasnya.
Wayan Koster mengatakan Pemda Bali akan memfasilitasi untuk meningkatkan produksi arak. Caranya dengan terus melakukan peremajaan mulai dari menanam sumber bahan bakunya, seperti kelapa, enau, hingga lontar.
Sumber: Baliprov.go.id
Editor: Agung Purwandono