Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Daftar Nama Gelar Bangsawan Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman Lengkap dengan Penjelasannya

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
19 September 2023
A A
Daftar Nama Gelar Bangsawan di Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakulaman Lengkap dengan Penjelasannya MOJOK.CO

Keraton Jogja (commons.wikimedia)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Gelar bangsawan di Yogyakarta ada banyak. Penamaannya pun berbeda dari satu dan yang lain. Begini penjelasan tentang gelar bangsawan di Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman.

Di awal kuliah di Yogyakarta, saya kerap kebingungan saat membaca berita lokal terkait Keraton. Bukan perihal kebijakan yang dibuat, melainkan perihal nama gelar bangsawan yang tersemat kepada keluarga kerajaan. Dulu, singkatan GKR Hemas dan GKR Bendoro saja saya tidak tahu.

Setelah menahun, sedikit demi sedikit saya tahu dan bisa membedakan nama gelar gelar bangsawan yang ada di Yogyakarta. Kebingungan tersebut rasanya banyak dialami oleh para perantau di Kota Gudeg. Untuk itu, saya akan membagikan sedikit pengetahuan seputar gelar kebangsawanan ini.

Bangsawan dalam tradisi Jawa

Dalam tradisi Jawa, mulanya ada dua jenis bangsawan. Pertama, bangsawan dari keluarga raja. Kedua, bangsawan dari pejabat pemerintahan. Konsep bangsawan dari keturunan atau keluarga raja tercermin dari istilah Jawa yang hingga kini masih sering terdengar: Priyayi. Priyayi berasal dari kata ‘para yayi’ yang berarti ‘para adik’. Adik di sini merujuk pada adik raja.

Sementara itu, bagi para pejabat pemerintahan yang bekerja untuk kepentingan kerajaan juga diberikan status yang sama dengan keluarga besar. Kendati demikian di kemudian hari, ada juga orang yang bukan dari keluarga raja, bukan juga pejabat pemerintahan tapi berjasa besar bagi raja, negara, dan masyarakat diberi status bangsawan.

Peraturan mengenai gelar keturunan beberapa kali mengalami perubahan menyesuaikan situasi dan kondisi zaman. Terutama sejak Kesultanan Mataram Islam terpecah menjadi empat; Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Kadipaten Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman. Masing-masing keraton dan kadipaten menetapkan peraturan yang berbeda.

Baca halaman selanjutnya
Gelar bangsawan Keraton Yogyakarta

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 19 September 2023 oleh

Tags: gelar bangsawangelar bangsawan keratonkadipaten pakualamankeraton jogja
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Plengkung Gading Jogja Ditutup, “Takhta untuk Rakyat” Mati MOJOK.CO
Esai

Plengkung Gading Jogja yang Ditutup, “Takhta untuk Rakyat” yang Mati

21 Januari 2025
eks kandang gajah alkid jogja.MOJOK.CO
Histori

Mengenang Keberadaan Gajah di Alun-alun Kidul Jogja, Sumber Kebahagiaan Warga dan Simbol Kebijaksanaan Sultan yang Hilang

24 April 2024
Situs Warungboto Jogja, Pesanggrahan dan Taman Air Keluarga Keraton di Masa Lalu MOJOK.CO
Memori

Sejarah Situs Warungboto, Pesanggrahan dan Taman Air Keluarga Keraton Jogja di Masa Lalu

11 September 2023
Jogja Menggusur Sekaligus Mencintai Angkringan Orang Klaten MOJOK.CO
Esai

Kisah Mengharukan Angkringan Orang Klaten yang Kena Gusur Tembok Keraton Jogja

31 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.