MOJOK.CO – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polisi mengoptimalkan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Korlantas diminta mengurangi tilang manual untuk menghindari pungutan liar.
Menanggapi arahan itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengungkapkan, pihaknya mulai menarik seluruh surat tilang dari anggota. Bahkan, surat tilang sudah ditarik seluruhnya untuk wilayah Jakarta.
Nantinya, penilangan akan menggunakan pengawasan kamera ETLE yang terdiri dari ETLE statis (diam) dan ETLE mobile (berpindah). ETLE statis dipasang di tiang atau lokasi tinggi yang strategis. Sementara ETLE mobile dipasang pada kendaraan dinas atau dibawa petugas. Sejauh ini sudah ada lebih dari 280 ETLE statis dan lebih dari 800 ETLE mobile.
Lalu, bagaimana cara kerja tilang elektronik?
Melansir dari laman resmi Korlantas Polri, ada lima tahapan mekanisme tilang elektronik:
Tahap 1
Perangkat ETLE secara otomatis menangkap pelanggaran lalu lintas yang dimonitor dan mengirimkan media barang bukti pelanggaran ke Back Office ETLE di RTMC Polda setempat. Penilangan ini lebih fokus pada identitas pemilik kendaraan bukan pengemudinya.
Tahap 2
Petugas mengidentifikasi Data Kendaraan menggunakan Electronic Registration & Identifikasi (ERI) sebagai sumber data kendaraan.
Tahap 3
Petugas mengirimkan surat konfirmasi ke alamat pemilik kendaraan bermotor untuk permohonan konfirmasi atas pelanggaran yang terjadi. Surat konfirmasi adalah langkah awal dari penindakan, yang mana pemilik kendaraan wajib mengonfirmasi tentang kepemilikan kendaraan dan pengemudi kendaraan pada saat terjadinya pelanggaran. Jika kendaraan yang dimaksud sudah bukan menjadi kendaraan milik orang yang mendapat surat konfirmasi, maka hal itu harus segera dikonfirmasikan.
Tahap 4
Penerima surat memiliki batas waktu sampai dengan 8 hari dari terjadinya pelanggaran untuk melakukan konfirmasi melalui website atau datang langsung ke kantor Sub Direktorat Penegakan Hukum.
Tahap 5
Setelah pelanggaran terkonfirmasi, petugas menerbitkan tilang dengan metode pembayaran via BRI Virtual Account (BRIVA) untuk setiap pelanggaran yang telah terverifikasi untuk penegakan hukum.
STNK akan diblokir apabila pemilik kendaraan tidak mengonfirmasi pelanggaran. Termasuk, tidak mengonfirmasi adanya perubahan alamat, kendaraan telah dijual, dan kegagalan pembayaran.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi