Rasanya tak ada yang tak setuju bahwa dari seluruh tokoh yang ikut meramaikan kontestasi Pilpres 2019 mendatang, nama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah sosok yang punya rasa percaya diri yang paling tinggi. Rasa percaya dirinya bahkan mungkin lebih tinggi dari baliho-baliho bergambar dirinya yang terpasang di berbagai daerah itu.
Muhaimin sudah jauh-jauh hari meyakini bahwa dirinya bakal menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Tak main-main, ia bahkan sampai membentuk gerakan Join alias Jokowi-Cak Imin. Tak cukup di situ, ia juga membangun posko, serta mengagendakan safari politik ke berbagai daerah untuk mengkampanyekan Join.
Saking yakinnya Cak Imin, dirinya sampai berani mengatakan bahwa Jokowi bisa kalah di Pilpres mendatang bila bukan dirinya yang menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi.
“Buktikan saja. Kalau enggak Join, bahaya,” kata Cak Imin kepada wartawan. “Nanti kalah sama lawannya.”
Saat ini, Jokowi disebut sudah mengantongi lima nama bakal calon pendampingnya di Pilpres mendatang. Sampai sekarang, Jokowi disebut belum mau mengumumkan nama siapa tokoh yang bakal dipilih mendampingi dirinya. Dari lima nama tersebut, Muhaimin Iskandar memang disebut-sebut sebagai salah satunya.
PKB sendiri menyatakan akan tetap mendukung Jokowi, tak peduli Cak Imin dipilih menjadi wakilnya atau tidak.
“Enggak akan angkat kaki. Tetap bersama Pak Jokowi,” ujar Wakil Sekjen PKB Jazilul Fawaid.
Yah, kita lihat saja nanti, apakah Cak Imin bakal dipilih sebagai cawapres pendamping Jokowi atau tidak. Kalau memang dipilih, tentu itu adalah hal yang menggembirakan bagi PKB dan Cak Imin, setidaknya, ongkos pasang baliho di mana-mana tidaklah sia-sia.
Namun kalaupun memang tidak dipilih, ya anggap saja itu sebagai karma yang harus didapat, sebab bagaimanapun, kita semua tahu, PKB dulu juga pernah mem-PHP beberapa orang, di antaranya adalah Ahmad Dhani yang pernah mau diusung sebagai calon Gubernur DKI tapi ternyata tidak jadi. Atau Rhoma Irama yang pernah mau diusung sebagai calon presiden di Pilpres 2014 yang lagi-lagi juga tidak jadi. (A/M)