Beberapa waktu yang lewat, Ketua Dewan Kehormatan PAN yang juga merupakan mantan Ketua Umum Muhammadiyah Amien Rais sempat bikin heboh lingkungan Muhammadiyah karena mengatakan akan menegur Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir yang memberikan kebebasan pada warga Muhammadiyah dalam menentukan pilihan di Pilpres 2018.
Tak tanggung-tanggung, Amien Rais sampai menggunakan diksi “jewer” kepada Haedar Nasir.
“Ini tahun politik, jangan sampai Haedar Nasir mengatakan untuk Pilpres Muhammdiyah terserah masing-masing, menurut saya itu bukan fatwa, itu penyelewengan,” kata Amien, “Akan saya jewer keras nanti.”
Dalam pernyataannya, Amien Rais mengatakan bahwa warga Muhammadiyah seharusnya menentukan pilihan yang jelas di Pilpres 2019 mendatang. Kendati tidak menyebut nama, namun Amien Rais secara tersirat menginginkan agar warga Muhammadiyah memilih calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Sikap Amien Rais yang tampak terlalu memaksakan diri tersebut mendapat tanggapan dari banyak tokoh Muhammadiyah.
Salah satu tokoh yang ikut bersuara adalah sosok kharismatik Muhammadiyah yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi’i Ma’arif atau yang lebih akrab dikenal dengan panggilan Buya Syafi’i.
Buya Syafi’i, dalam acara soft launching buku Merawat Kewarasan Publik: Refleksi Kritis Kader Intelektual Muda tentang Pemikiran Ahmad Syafi’i Ma’arif di PP Muhammadiyah, Jakarta, pada Jumat 23 November lalu menyatakan bahwa Amien Rais tak perlu didengarkan.
“Halah jewer-jewer, enggak usah diperhitungkan itu. Muhammadiyah memberikan kebebasan pada anggotanya. Itu sesuai Muktamar Ujung Pandang 1971 lalu. Diperkuat Panwil dan berbagai kesempatan. Saya rasa ini bagus. Sebagai ormas sipil, yang lahirnya mendahului bangsa dan negara. Jadi kita enggak perlulah ada jewer-jewer itu. Enggak usah didengar itu,” ujar Buya Syafi’i.
Buya Syafi’i mengatakan bahwa arahan dari Haedar Nasir tentang kebebasan memilih presiden di Pilpres 2019 mendatang sudah sepantasnya diikuti oleh segenap warga Muhammadiyah, sebab Haedar Nasir merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang dipilih secara sah melalui muktamar.
Buya Syafi’i juga seakan memberi pesan pada Amien Rais agar tidak terlalu banyak ikut campur dalam urusan kebijakan Muhammadiyah, sebab dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum.
“Sekarang Haedar tokoh sentralnya. Bukan Amien, bukan saya. Haedar,” ujar Buya Syafi’i.
Tuh, Pak Amien, sudah dikasih pencerahan oleh sesama mantan ketua umum. Semoga setelah ini langsung tercerahkan, ya. hehehe.
Atau jangan-jangan Pak Amien malah mau ikutan njewer Buya Syafi’i juga? Ya monggo saja kalau berani.