Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Benteng Vastenburg, Benteng Megah Tempat Belanda Pantau Pergerakan Keraton Surakarta

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
2 Oktober 2023
A A
Benteng Vastenburg, Benteng Megah Tempat Belanda Pantau Pergerakan Keraton Surakarta MOJOK.CO

Benteng Vastenburg (wikipedia.org)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Benteng Vastenburg merupakan benteng pertahanan Belanda. Tempat tentara londo memantau Keraton Surakarta dan ancaman lain dari luar.

Surakarta (Solo) menjadi kota yang pernah diduduki oleh pemerintah Hindia Belanda. Jejak kaki londo tersebut masih tertinggal hingga sekarang. Salah satunya dengan keberadaan benteng megah di tengah kota: Benteng Vastenburg.

Benteng ini terletak di sebelah alun-alun utara Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Tepatnya di Kelurahan Kedung Lembu, Kecamatan Pasar Kliwon. Ia menjadi satu dari 275 benteng yang pemerintah kolonial bangun di Nusantara dahulu kala.

Sejarah Benteng Vastenburg

Benteng ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Belanda, Baron van Imhoff. Mulanya, benteng ini bernama Fort De Grootmoedigheid yang berarti “Kemurahan Hati”. Kemudian karena suatu hal namanya berubah menjadi Vastenburg yang artinya “Teguh”.

Belanda menjadikan Benteng Vastenburg sebagai pusat pertahanan–berkenaan dengan perdagangan yang ada di Jawa. Sekaligus untuk mengawasi Keraton Yogyakarta sejak Pemerintahan Paku Buwono III agar tak berbuat macam-macam.

Pemilihan lokasi di wilayah tersebut berasal dari perencanaan strategis. Pihak VOC bermaksud untuk memecah tiga teritori, yakni perkampungan Arab di sebelah barat, perkampungan Cina di sebelah utara-timur, dan Keraton di sebelah selatan. Mereka takut, ketiga kekuatan tersebut bersatu dan mengancam hegomoni VOC.

Pembangunan Vastenburg berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama pada 1745, sedangkan tahap kedua selesai pada 1775. Pembangunan kedua terjadi atas dasar Perjanjian Giyanti.

Pasca Perang Diponegoro, tepatnya pada 1832, Belanda memperbarui Benteng Vastenburg. Inilah alasan mengapa di dekat pintu masuk bangunan sebelah utara terapat torehan angka “1832”.

Dalam perkembangannya, benteng ini juga menjadi pusat kegiatan militer berfasilitas penuh. Terdapat kantor, dapur, asrama, hingga gudang senjata. Seperti halnya benteng lainnya, bangunan Vastenburg bergaya Indische. Bentuknya bujur sangkar, dinding menggunakan batu bata, dan berketinggian 6 meter. Di tiap sudutnya, terdapat bastion atau tempat prajurit memantau keadaan sekitar.

Di dalam benteng terdapat bangunan sebagai tempat tinggal prajurit penjaga lengkap dengan lapangan yang kerap menjadi lokasi apel upacara.

Dahulu di depan pintu utama, terdapat jembatan sebagai jalan masuk sebab benteng ini dikelilingi oleh parit. Kini jembatan tersebut telah tiada dan parit sudah dangkal. Pada 1896, kantor Residen Surakarta tak lagi berada di dalam lingkungan benteng, berpindah ke bangunan baru di luar benteng.

Baca halaman selanjutnya…
Riwayat benteng pasca Belanda tak lagi berkuasa

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 3 Oktober 2023 oleh

Tags: benteng vastenburgkeraton solosolovastenburg
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Warung Jayengan Pak Tris di Solo. MOJOK.CO
Ragam

Sempat Dihina karena Teruskan Usaha Warung Mie Nyemek Milik Almarhum Bapak, Kini Bisa Hasilkan Cuan 5 Kali Lipat UMK Solo

10 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga
Pojokan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah Mojok.co
Ragam

Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah

28 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.