Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

Baru Lulus Kuliah, Elsa Kantongi Omzet Rp380 Juta per Bulan Lewat Toko Kelontong

Kenia Intan oleh Kenia Intan
1 September 2022
A A
Toko Kelontong Omzet Ratusan Juta Mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Merintis usaha toko kelontong sejak duduk di bangku kuliah, Granita Elsara kini bisa mengantongi omzet hingga Rp380 juta. Ia tidak menyangka, usaha toko kelontong yang dirintisnya sejak lima tahun silam bisa bertahan hingga saat ini. 

Mahalnya harga barang di toko-toko kelontong di sekitar rumahnya yang mendorong Elsa membuka usaha. Lokasi yang jauh dari kota membuat biaya distribusi menjadi mahal. Di samping, rumahnya memang terletak di daerah wisata Kaliurang. Akhirnya, di tahun 2017 ia membulatkan tekad mendirikan toko kelontong di garasi rumah untuk menstabilkan harga. 

Awal merintis, alumnus Fakultas Hukum UGM yang baru saja diwisuda pada 25 Agustus 2022 itu meminjam modal sebesar Rp32 juta dari orang tuanya. Uang itu ia belanjakan menjadi perlengkapan toko dan produk-produk yang akan dijual. 

Omzet awal yang hanya bisa menyentuh Rp300.000-Rp400.000 per hari membuatnya tidak yakin bisa mengembalikan modal ke orang tua. Ia kemudian melakukan diversifikasi barang dan menambah kuantitas barang per itemnya, sehingga bisa menawarkan pilihan lebih beragam ke konsumen.

Toko kelontong yang awalnya hanya menjual barang-barang kebutuhan pokok itu kemudian diperluas dengan produk kebutuhan tersier lainnya.

Hingga akhirnya, saat momentum liburan, kunjungan wisatawan ke kawasan Kaliurang yang melonjak berimbas pada penjualan toko yang turut naik tajam. Omzet mengalami peningkatan signifikan.

Kembali memutar otak, Elsa kemudian melebarkan pasar. Ia berusaha menggandeng pelaku industri wisata di sekitar Kaliurang untuk kerja sama. Elsa mencoba memasukan proposal ke hotel, rumah makan, dan toko penjual makanan khas. Akhirnya, usahanya tidak hanya membuka toko kelontong, tetapi juga mennyuplai kebutuhan hotel, rumah makan, dan toko di sekitar tempat wisata Kaliurang. Untuk perluasan usaha ini, Elsa kembali berutang kepada orang tuanya hingga total pinjamannya mencapai Rp54 juta. 

Tidak sia-sia, pasca-melebarkan pasar, omzetnya naik hingga Rp36 juta. Pada akhirnya, di penghujung 2018 ia mampu melunasi semua pinjaman ke orang tua. 

Kembangkan area camping bersama pemuda Kaliurang

Bukan berarti perjalanan Elsa selalu mulus. Pada tahun 2018 terjadi erupsi Gunung Merapi yang mempengaruhi permintaan pasar di kawasan Kaliurang. Demi bertahan, ia pun kembali mencari cara untuk mempertahankan usahanya dengan mencari pasar lain, hingga menyuplai barang kebutuhan masyarakat ke Pasar Pakem, Sleman.

Usaha toko kelontong yang dirintis lima tahun silam itu akhirnya tidak hanya menstabilkan harga barang-barang di Kaliurang, tetapi juga mendapat profit. Setiap hari ia bisa menghasilkan omzet sekitar Rp12 juta. Apabila dihitung bulanan, omzetnya tak kurang dari Rp380 juta dengan keuntungan bersih sekitar Rp10 juta-Rp12 juta.

Usaha yang kian berkembang mengharuskan Elsa merekrut karyawan baru untuk membantu operasional. Saat ini ia memiliki 4 orang pegawai. Belum lama ini ia juga mendapat kucuran dana pengembangan usaha dari Kementerian Investasi sebesar Rp20 juta. 

Setelah sukses dengan toko kelontongnya, Elsa bersama dengan pemuda desa Kaliurang Barat mengembangkan usaha penyediaan area camping dan piknik yang dinamai Nawang Jagad sejak 2021. Nawang Jagad berlokasi di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Padukuhan Kaliurang Barat dan cukup diminati wisatawan. Selain akses yang mudah, Nawang Jagad juga menawarkan suasana alam yang masih asri dan pemandangan khas pegunungan.

“Kunci berbisnis itu harus ada keberanian untuk ambil risiko, jangan cepat menyerah saat jatuh kalau mau bertahan dan segera cari solusi,” tutup dia. 

Sumber: ugm.ac.id
Penulis: Kenia Intan

BACA JUGA Toko Kelontong Madura, Toko Kecil yang Berani Mepet Indomaret dan Alfamart

Terakhir diperbarui pada 1 September 2022 oleh

Tags: Kaliurangomzettoko kelontong
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Jalan Kaliurang, Jalan Paling Tidak Ramah Pejalan Kaki Mojok.cp
Pojokan

Jalan Kaliurang, Jalan Paling Tidak Ramah Pejalan Kaki 

4 Oktober 2025
Alasan Warlok Sleman Malas Berwisata ke Kaliurang Mojok.co
Pojokan

Alasan Warlok Sleman Malas Berwisata ke Kaliurang

2 Oktober 2025
Sarjana susah cari kerja modal ijazah s1. Tertolong toko kelontong orangtua yang diremehkan tapi beromzet besar MOJOK.CO
Ragam

Modal Ijazah S1 Susah Cari Kerja, Awalnya Gengsi tapi Pilih Jaga Toko Kelontong Ortu yang Diremehkan tapi Cuannya Saingi Gaji PNS

17 September 2025
Cangkringan, Kecamatan Paling Cantik di Sleman (Foto oleh Mohammad Sadam Husaen)
Pojokan

Ketika Klub Sepeda Bahagia Cycling Comedy Membelah Cangkringan Sleman, Kecamatan Paling Cantik yang Membuat Kecamatan Lain Minder

10 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.