MOJOK.CO– Bambang Tri Mulyono namanya viral beberapa hari terakhir karena melayangkan gugatan terkait dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi. Kini Mabes Polri telah menetapkan dia sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian dan penodaan agama.Â
Siapa sebenarnya Bambang Tri Mulyono? Mengutip Kompas.com, pria kelahiran Blora 51 tahun silam itu sempat menempuh pendidikan di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sebelum akhirnya memutuskan keluar. Kegiatannya tidak banyak diketahui hingga ia menulis buku “Jokowi Undercover” yang kontroversial. Â
Dibui karena buku
“Jokowi Undercover” yang menyebut Jokowi keturunan PKI membuat Bambang harus mendekap dalam penjara. Ia diperiksa polisi dan ditetapkan sebagai tersangka pada Desember 2016. Pada 29 Mei 2017, ia divonis tiga tahun penjara.
Penyidik menyebut, bukunya tidak memiliki sumber yang jelas. Dia terbukti melanggar pasal 16 UU No 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnik. Ia juga terbukti melanggar Pasal 28 ayat 2 UU ITE dan Pasal 207 KUHP tentang penghinaan terhadap penguasa negara.Â
Bambang kemudian dipenjara di Lapas Kelas II-B Slawi dan mendapat pembebasan bersayarat pada 1 Juli 2019. Pada saat pembebasan bersyarat, Bambang telah menjalani dua pertiga masa pidana serta mengikuti program pembinaan di lapas.Â
Menggugat ijazah Jokowi
Namanya Bambang Tri Mulyono kembali terdengar setelah ia melayangkan gugatan terhadap Presiden Jokowi terkait dugaan penggunaan ijazah palsu SD, SMP, SMA saat mengikuti Pemilihan Presiden 2019.Â
Gugatan yang dilayangkan pada Senin (3/10/2022) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu terdaftar dengan nomor perkara 592/Pdt.G/2022/PN Jkt. Pst. Dalam gugatan tersebut disebut Jokowi telah melakukan perbuatan melawan hukum (PMH) dengan memberikan dokumen berupa ijazah SD, SMP, dan SMA palsu.Â
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan menjadwalkan sidang perdana terkait dugaan penipuan dengan ijazah palsu Presiden Joko Widodo pada 18 Oktober 2022. Selain Presiden Jokowi, pihak-pihak tergugat lainnya ada KPU selaku penyelenggara Pilpres, MPR RI, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.Â
Tersangka dugaan ujaran kebencian dan penodaan agama
Kabar terbaru, Bambang Tri Mulyono bersama Sugi Nur Raharja alis Gus Nur ditetapkan sebagai tersangka dugaan ujaran kebencian dan penodaan agama. Kasus bermulai dari laporan polisi tertanggal 29 September 2022. Keduanya dijerat pasal 156a KUHP, 45a ayat (2) juncto 48 ayat (2) UU ITE.Â
Dikutip dari detik.com, video “Gus Nur: Mubahalah Bambang Tri Di Bawah Al-Qur’an” yang diunggah dalam akun YouTube Gus Nur 13 Official itu merekam Bambang dan Gus Nur melakukan tindakan Mubahalah. Mubahalah merupakan sumpah yang diucapkan dua orang atau dua kelompok, yang saling merasa benar.
Dalam bagian cuplikan video, terdapat adegan Gus Nur menuntun Bambang mengucapkan kalimat Mubahalah. Dibimbing Gus Nur di bawah Al-Qur’an, Bambang menyatakan siap hidupnya hancur jika pernyataannya termasuk fitnah. Pernyataan yang dimaksud adalah ijazah Jokowi palsu.
Penyidik menyebut, Gus Nur dan Bambang Tri telah secara sengaja di muka publik melakukan praktik bersumpah dengan memanfaatkan praktik dan simbol ajaran agama Islam untuk mengajak masyarakat mengikuti kepentingan mereka. Penyidik menilai tindakan ini menyalahgunakan agama.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi